Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pasukan Pelangi dan Budaya Tidak Tertib Kita

12 September 2019   22:57 Diperbarui: 14 September 2019   15:12 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasukan Pelangi (liputan6.com)

Masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta tentu masih ingat dengan video heroik seorang anggota Pasukan Oranye yang menyelam ke dalam got hitam pekat, demi mengambil sampah-sampah yang menyumbat saluran air!?

Apa dan siapa itu Pasukan Oranye?

Pasukan Oranye yang "berani mati"sehingga  sempat menjadi buah bibir masyarakat sekaligus mengundang keprihatinan beberapa pihak termasuk Pemprov DKI sendiri, sehingga sempat menegur "kesatuan" ini adalah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang lahir dari Pergub DKI Nomor 169 Tahun 2015, mengenai penanganan prasarana dan sarana umum tingkat kelurahan. 

Mereka pekerja harian lepas (PHL) khusus yang diberi mandat langsung dari masing-masing kelurahan di Jakarta untuk menjaga lingkungan (khusus) di lingkup kelurahan.

Pasukan Pelangi (liputan6.com)
Pasukan Pelangi (liputan6.com)

Uniknya, Ibu kota Jakarta ternyata tidak hanya mempunyai Pasukan Oranye saja untuk menjaga lingkungan, khususnya untuk menjaga kebersihan dan kelancaran saluran air di seluruh Jakarta

Dinas-dinas di Pemprov DKI ternyata sudah sejak lama memiliki "pasukan khususya" masing-masing. 

Dinas Tata Air DKI dengan seragam berwarna biru, sehingga dijuluki sebagai Pasukan Biru.  

Setiap hari, terutama ketika musim penghujan dan banjir mengancam mereka bekerja siang dan malam mengawasi dan membersihkan kali-kali di Jakarta. 

Ada cerita menarik terkait dengan warna biru yang menjadi "seragam tempur" pasukan ini. Ternyata, pasukan ini baru saja mengganti warna kebesaran mereka dari warna oranye menjadi biru, dengan maksud agar tidak tertukar dengan Pasukan Oranye (PPSU) yang khusus memantau lingkup kelurahan. Mereka dijuluki Pasukan Biru.

Pasukan Biru (iyaa.com)
Pasukan Biru (iyaa.com)
Selanjutnya, pasukan khusus milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang biasa disebut dengan Pasukan Hijau yang bertugas untuk mengawasi dan menjaga keasrian taman-taman dan ruang terbuka hijau di seluruh Jakarta, agar wajah ibu kota jadi ijo royo-royo.

Sedangkan Pasukan Ungu yang  berada dibawah kendali Dinas Sosial menghiasi sekaligus melengkapi pasukan pelangi yang sudah ada.

Pasukan yang berisi dokter, perawat, kader dari Dinas Kesehatan, petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Posial (P3S) Dinas Sosial, serta relawan dari beragam latar belakang profesi ini bertugas membantu berbagai problem yang terkait dengan lansia dan dimensia, mulai dari lansia hilang atau mereka yang tersesat dan terlantar di belantara Jakarta. 

Setelah itu Pasukan Kuning. Pasukan khusus yang berada di bawah Dinas Bina Marga DKI ini bertugas untuk "memelihara" sarana dan prasarana yang memadai, seperti jalanan rusak dan berlubang serta trotoar yang tidak layak menjadi perhatian pasukan ini. 

Pasukan Pelangi Lengkap (FB Pemprov DKI Jakarta)
Pasukan Pelangi Lengkap (FB Pemprov DKI Jakarta)

Ada lagi?

Kalau melihat poster diatas, ternyata masih ada lagi bagian dari pasukan pelangi di Jakarta, yaitu Pasukan Merah, Paskan Putih, Pasukan hitam dan Pasukan Pink yang masing-masing mempunyai tugas khusus dan spesifik seperti tertera dalam poster yang secara resmi dikeluarkan oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta diatas

Tentang Kebiasaan Tidak Tertib

Sudah menjadi rahasia umum, masyarakat kita termasuk golongan unik yang paling susah untuk diajak tertib dan teratur.

Buktinya?

Ya... keberadaan pasukan pelangi bentukan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta diatas, terutama lahirnya Pasukan Oranye dan Pasukan Biru. 

Kalau kita mau jujur, tentu kita akan menganggukkan kepala ketika kelahiran pasukan pelangi itu lebih banyak karena minimnya kepedulian dan keterlibatan kita dalam menjaga kelestarian serta harmoni di lingkungan sekitar kita.

Coba kita renungkan bersama,  seandainya kita terbiasa membuang sampah sesuai kategori dan pada tempatnya, pastilah Pempeov Jakarta tidak perlu repot-repot membentuk berbagai pasukan warna-warni! Betul?

Sungguh beruntung masyarakat Jakarta, saat ini semua permasalahan lingkungan di sekitarnya sudah ada yang menangani secara profesional.

Semoga, kemudahan yang diberikan oleh pemerintah bisa memacu masyarakat Jakarta untuk lebih kreatif, perhatian dan intens lagi dalam menjaga dan merawat lingkungannya agar tetap layak huni dan terbebas dari berbagai bencana lingkungan, termasuk banjir.

Bukan justeru  menjadi bumerang, semakin tidak peduli karena minimnya kemungkinan keterlibatan warga dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di lingkungan tempat tinggal.mereka sendiri.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun