Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Bagai Kacang Ingat Kulitnya, Inilah Cara Band Radja Melestarikan Lagu-lagu Banjar

28 Agustus 2019   09:18 Diperbarui: 28 Agustus 2019   13:14 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Album Journey to Banjar (@kaekaha)

Jika anda penikmat musik populer Indonesia, khususnya penikmat jenis musik pop rock era awal milenium atau awal 2000-an, tentu anda sangat familiar dengan lagu ber-genre pop rock dengan balutan cengkok sedikit melayu berjudul   jujur dan tulus karya masterpiece dari band radja  yang saat itu merajai panggung musik Indonesia, baik acara off air maupun on air di semua media elektronik, baik televisi apalagi radio.

Dua judul lagu "jujur dan tulus" tersebut merupakan elemen terpenting dalam "titik balik" perjalanan karier band radja dalam menjelajahi sekaligus menguasai belantara pasar musik di Indonesia. 

Sejak saat itu, sekitar medio tahun 2003-2012 band radja benar-benar sedang naik daun, lagu-lagunya tidak berhenti diputar di berbagai radio di seluruh nusantara. 

Saat itu Band radja benar-benar menjelma layaknya seorang raja yang selalu diidolakan dan di elu-elukan oleh para radjaku, fans berat band radja dari seluruh pelosok nusantara dan negara jiran Malaysia, Brunei Darussalam, Hongkong dan juga Singapura.

Journey to Banjar, Dedikasi Radja untuk Lagu-lagu Daerah Banjar

Publik tanah air mengenal band radja, setelah lagu hits mereka jujur dan tulus berhasil mencuri perhatian penikmat musik populer, khususnya genre pop rock. 

Tapi saat itu masih sedikit yang mengetahui kalau duo frontman sekaligus pendiri band radja yaitu kakak beradik  Moldy (Gitar) dan Ian Kasela (Vokal) adalah asli Urang Banjar, bahkan karena saking cintanya kepada kampung halaman Kalimantan Selatan, Ian sang vokalis menambahkan nama Kasela singkatan dari Kalimantan Selatan pada nama panggungnya.

Tidak cukup hanya itu! Kejelian band radja memanfaatkan momentum dengan membaca situasi dan kondisi "lingkungan" akhirnya berujung manis. Bagai kacang yang tak lupa kulitnya, disaat mereka berada di puncak kejayaan dan ketenarannya mereka sekali lagi  menegaskan kecintaan mereka kepada banua dengan merilis album khusus berjudul Journey to Banjar yang berisi lagu-lagu Banjar bahari (lama) dan legendaris karya musisi-musisi banua dengan aransemen renyah khas Radja. 

Album  Journey to Banjar  yang release tahun 2010 itu merupakan album studio radja ke sembilan yang menurut Ian Kasela dan Moldy merupakan bagian dari cita-cita sekaligus dedikasi mereka untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan seni budaya Kota Seribu Sungai, Banjarmasin ke seluruh Nusantara dan dunia, terkhusus melalui lagu-lagu daerahnya yang punya potensi besar untuk go nasional menyusul Ampar-ampar Pisang dan Paris Barantai yang lebih dulu akrab di telinga masyarakat Indonesia.

Truck list album Journey to Banjar (@kaekaha)
Truck list album Journey to Banjar (@kaekaha)

Sayang, album Journey to Banjar ini diproduksi terbatas dan hanya sedikit yang di jual secara komersil, selebihnya hanya dijadikan sebagai souvenir saja. Karenanya, album ini sangat langka dipasaran dan uniknya sampai sekarang banyak pemburunya! Bahkan CD koleksi saya pernah ditawar beberapa kali oleh urang Banjar di Malaysia dan di Kuala Tungkal.

Dari sepuluh lagu yang masuk dalam album Journey to Banjar itu, enam diantaranya adalah karya maestro lagu-lagu Banjar (Alm) Anang Ardiansyah, dua karya (Alm) Hamiedan AC dan selebihnya karya maestro lagu Banjar lainnya, seperti Zaini dan A. Thamrin. 

Berikut komposisi sepuluh lagu Banjar  dalam album radja, "Journey to Banjar" berikut penciptanya,

  1. Paris Barantai (Anang Ardiansyah)
  2. Anak Pipit (Hamiedan AC)
  3. Uma Abah (Anang Ardiansyah)
  4. Saputangan Babuncu Ampat (Zaini)
  5. Kambang Goyang (Anang Ardiansyah)
  6. Si Jantung Hati (A. Thamrin)
  7. Giwang Barlian ( Anang Ardiansyah)
  8. Sangu Batulak (Anang Ardiansyah)
  9. Pambatangan (Anang Ardiansyah)
  10. Ampar-ampar Pisang (A. Thamrin /Hamiedan AC)

Diantara kesepuluh judul lagu daerah Banjar dalam  track list diatas, mungkin masyarakat Indonesia hanya mengenal lagu Ampar-Ampar Pisang dan Paris Barantai saja.Hal ini bisa dimaklumi, karena sejak tahun 1960-an, lagu Paris Barantai sudah direkam dalam piringan hitam di perusahaan rekaman Lokananta di Solo oleh Orkes Melayu Rindang Banua, dimana Alm. Anang Ardiansyah sang pencipta lagu menjadi salah satu personilnya, sedang Ampar-ampar Pisang direkam oleh Orkes Melayu Taboneo dan setelahnya, kedua lagu itu semakin populer sejak diputar Radio Republik Indonesia (RRI) di seluruh Tanah Air.


Untuk materi lagu lainnya, meskipun masyarakat Indonesia tidak begitu familiar dengan judul dan materi lagunya, tapi jangan kuatir! Aransemen renyah khas radja pada lagu-lagu Banjar populer  yang relatif  easy listening dengan komposisi nada yang sederhana dan tentunya ramah di telinga masyarakat melayu secara umum ini akan membawa semuanya ikut berdendang ria.

Begitu juga dari segi liriknya! Semuanya mempunyai makna yang dalam, karena berisi falsafah, petuah dan ungkapan-ungkapan bijak khas keluhuran budaya Banjar yang sebagian besar bersumber dari Al Quran. Jadi dijamin sangat menginspirasi (khususnya bagi yang paham bahasa Banjar  ya! He...he...he...).

Semoga bermanfaat,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun