Secara sederhana, berikut prosesi penyambutan kedatangan jamaah haji setibanya di rumah dalam ritual tradisi Lawang Sekepeng, khas Urang Banjar,
Pertama, ketika jamaah haji sampai di muhara Lawang atau di depan pintu gerbang dengan memakai bolang (sejenis bentuk ikat kepala khas ulama Banjar yang sekarang lebih banyak diganti dengan songkok putih), Surban putih dan juga pakaian yang serba putih juga.
Saat para jamaah haji datang, maka kedatangannya akan disambut dengan irama terbangan yang biasanya diisi dengan syair-syair shalawat dan tentu saja sambil dihamburi atau ditaburi baras kuning.
Kedua, Setelah para "penerbang" menuntaskan tugasnya, maka dengan diiringi doa-doa, pak haji mulai melangkahkan kaki untuk masuk ke halaman rumah melalui jalur beratap kain putih yang membentang dari Lawang Sekepeng sampai muhara lawang.
Ketiga, di muhara lawang sebelum masuk kedalam rumah, pak haji yang baru saja datang dari berhaji di tanah suci wajib mencuci kedua kakinya dengan air bunga.
Keempat, setelah mencuci kaki dengan air yang berisi campuran beberapa macam bunga, barulah pak haji bisa masuk ke dalam rumah.
Kelima, setelah pak haji dan semua tamu undangan menempati tempat duduknya masing-masing, tetua kampung atau imam masjid akan memimpin doa.
Setelah doa dipanjatkan, Â tuan rumah mengeluarkan aneka makanan kecil khas Arab Saudi, semacam berbagai jenis kurma, kacang Arab, manisan Arab/gulaan/permen sampai air zam-zam yang diminum menggunakan gelas kecil yang biasanya bergambar Kabah atau kubah hijau makam Nabi di Madinah.
Setelah itu, acara biasanya diakhiri dengan makan besar alias makan nasi dengan lauk pauknya sambil berbagi oleh-oleh dari tanah suci