Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fakta “Penyerbuan” Para-Kombatan di Ajang JNE Kopiwriting, Banjarmasin 2019

24 Agustus 2019   13:55 Diperbarui: 25 Agustus 2019   15:12 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JNE Kopiwriting Banjarmasin 2019 (@kaekaha)

Kamis sore  tanggal 22 Agustus 2019 atau hanya berselang seminggu dari euforia pesta ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang tahun ini memasuki edisi yang ke-74, Kota Banjarmasin kembali dibikin geger oleh puluhan Para-Kombatan dan jurnalis dari berbagai media yang "menyerbu" event kopiwriting yang dihelat oleh JNE bekerja sama dengan Kompasiana dengan senjata tagar #JNEKopiwriting dan #JNEKopiwritingBanjarmasin.

Cafe Eat Boss yang lokasinya sangat strategis, berdiri di ruas jalan paling terkenal dan dikenal di Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, yaitu jalan Ahmad Yani menjadi tempat bersejarah tersebut. 

JNE Kopiwriting Banjarmasin 2019 (@kaekaha)
JNE Kopiwriting Banjarmasin 2019 (@kaekaha)

Selain menjadi tempat penyelengaraan, Cafe yang didominasi oleh warna hitam dan merah ini menjadi saksi bisu tidak hanya kembali bernafasnya Para-KOMBATAN, yaitu sekumpulan super hero asli Kalimantan Selatan yang mempunyai hobi menulis di Kompasiana alias Kompasianer Banua Kalimantan Selatan, tapi juga fakta agresivitas mereka ketika “menyerbu” event JNE Kopiwriting Banjarmasin dengan tidak menyisakan satupun tempat duduk kosong.

Tidak tanggung-tanggung, kehadiran Para-KOMBATAN ini, bukan semata karena kota Banjarmasin kejatuhan "durian runtuh" terpilih menjadi kota ketiga Penyelengaraan #JNEKopiwriting 2019, tapi juga berkat "kerinduan" naluriah para super hero ini untuk kembali "membumi" bersilaturahmi dengan sesama Para-Kombatan dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan.

Para-Kombatan peserta JNEKopiwritingBanjarmasin (kompasiana)
Para-Kombatan peserta JNEKopiwritingBanjarmasin (kompasiana)

Bukti sahih dari teori hipotesa diatas yang paling mudah untuk "dibaca" adalah fenomena kehadiran dari duo racun paling menginspirasi dari Tanah Bumbu, yaitu Guru Kita yang suka naik daun ...eh maaf, sedang naik daun maksudnya, siapa lagi kalau bukan Gus Ropingi yang sekarang merasa lebih pede dengan gelar barunya sebagai, Suro Bledek dan juga juga kehadiran sosok musisi  kawakan Tanah Bumbu yang siang itu menyamar menjadi jurnalis dan juga Kompasianer, Puja Mandela. 

Tanpa bermaksud untuk mengerdilkan usaha dan upaya peserta lain untuk menghadiri event sekelas #JNEKopiwriting yang bisa digolongkan sangat langka untuk  "singgah" di Kota 1000 Sungai ini, duo yang sepertinya lebih cocok jika dipasangkan menjadi ayah dan anak jika syuting pada program sinetron ini, patut mendapatkan apresiasi lebih. Berbeda dengan yang lain, keduanya harus ikhlas melakukan perjalanan darat sejauh lebih dari 300 km entah menggunakan apa untuk sampai ke Kota Banjarmasin dari Kabupaten Tanah Bumbu, kabupaten termuda di Kalimantan Selatan. Adakah yang seperti mereka berdua, didaerah yang lain?

Tiga generasi dalam Kombatan (dok.Kombatan)
Tiga generasi dalam Kombatan (dok.Kombatan)

Belum lagi “turun gunungnya” para-kombatan senior yang layaknya gula, menjadi  magnet bagi Para-Kombatan lain. Kehadiran Kiai Syarbani Haira, penulis senior yang juga sesepuh UNUKASE (Universitas NU Kalimantan Selatan dan juga Organisasi NU KalSel), budayawan Banjar Ustad Zulfaisal Putera, teman-teman penggiat Blogger Banua Ayead, Nafarin serta Sovya dan juga Para-Kombatan yang hadir sore itu, semuanya memang superhero banua.

Ada Ustad Alfi, Ustad Alipir Budiman, Ustad Zainuddin, Ustad Yulian Makmun, Ustad Edy, Ustad Suhardi Al Anjiri deretan pengajar di sekolah dan universitas ternama di Kota 1000 Sungai, duo penyair produktif pujaan pembaca Kompasiana Julak Ikhlas dan Syahrul Chelsky, trio calon penulis kondang Ali Nurvin, Tahta Setiawan dan Ahmad Marjuni plus terakhir tentu saja kandidat kuat calon menteri keuangan kita, Yohanes Pambudi.

Apa Saja yang Diserbu Para-Kombatan!?

Para-Kombatan plus mas Kamil & Mas Dimas (dok.Kombatan)
Para-Kombatan plus mas Kamil & Mas Dimas (dok.Kombatan)

Fakta JNE Kopiwriting Banjarmasin 2019

Event JNE Kopiwriting Banjarmasin di Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas ini merupakan event ketiga dari rangkaian roadshow JNE Kopiwriting, buah kerjasama strategis antara JNE dan Kompasiana, setelah sebelumnya digelar di Kota Bandung dan Padang, Sumatera Barat.

Untuk event di Banjarmasin, panitia menghadirkan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banjarmasin Doyo Pudjadi, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru Muhammad Rustam, Pimpinan JNE Banjarmasin Depi Haryanto dan sosok yang paling diserbu oleh Para-Kombatan yaitu Si-Raja Sambal Acan (terasi) dari Banjar, Aulia Abdi pemilik brand Sambal Acan Raja Banjar dan juga jaringan rumah makan khas Banjar, Rumah Sambal Acan Raja Banjar.

Fakta menarik pertama di sampaikan oleh Pak Rustam, Kadis Kop UMKM& Naker Pemko Banjarbaru, terkait undangannya pada semua yang hadir untuk “menengok” hasil UMKM masyarakat Banjarbaru yang sangat beragam, salah satunya yang unik dan sangat potensial untuk dikembangkan lebih masif adalah Cokelat Ali yang tidak mempunyai efek samping, tapi mempunyai efek kedepan luar biasa! Mau coba?

Depi Haryanto bos JNE Cabang Banjarmasin (@kaekaha)
Depi Haryanto bos JNE Cabang Banjarmasin (@kaekaha)

Berikutnya tentu saja, fenomena Connecting Happines-nya JNE yang disampaikan oleh Depi Haryanto bos JNE cabang Banjarmasin yang memaparkan fakta kontribusi UMKM Banjarmasin yang saat ini baru menguasai sekitar 15% aktifitas JNE. Selain itu, saat ini di Banjarmasin terdapat sekitar 300-an member JLC atau JNE Lotalty Card aktif dan 30 vendor Pesona atau Pesanan Oleh-oleh Nusantara.

Relatif masih kecilnya porsi UMKM yang memanfaatkan JNE ini diakui Depi, salah satunya karena tidak semua UMKM di Kalimantan Selatan bisa bergabung menjadi vendor PESONA, karena adanya persyaratan tertentu yang tidak bisa dipenuhi oleh pihak UMKM sendiri, salah satunya yang paling banyak adalah soal packaging atau kemasan dan daya tahan produk, khususnya untuk produk kuliner. Harapan kedepannya, dengan berbagai program dan pembinaan sinergis dari berbagai pihak diharapkan UMKM Kalimantan Selatan bisa lebih maju, kreatif dan tentunya jeli melihat peluang dan kesempatan.

Aulia Abdi bos Sambal Acan Raja Banjar (@kaekaha)
Aulia Abdi bos Sambal Acan Raja Banjar (@kaekaha)

Terakhir, tentu saja session yang paling “diserbu” oleh Para-Kombatan, yaitu pemaparan Aulia Abdi bos dari Jaringan rumah makan khas Banjar, Rumah Sambal Acan Raja Banjar dan produk sambal acan (terasi) khas Banjar, Sambal Acan Raja Banjar yang sangat kental dengan citarasa khas Banjar-nya itu sangat terbantu dengan adanya produk layanan PESONA dari JNE yang menurut Aulia Abdi sangat membantu UMKM lokal khas daerah untuk berpromosi sekaligus memasarkan produk-produknya.

Menurut Aulia Abdi, Sambal Acan Raja Banjar yang sejak tahun 2014 sudah memanfaatkan layanan JNE ini, saat ini memproduksi beragam varian sambal acan bercitarasa Khas Banjar yang ikonik, seperti varian limau wangkang, ramania (gandaria), hampalam atau mangga asam, terong asam dan binjai. 


Uniknya, meskipun produk sambal terasi Sambal Acan Raja Banjar ini mengusung tema citarasa lokal tanah Banjar yang bercirikan pada citarasanya yang dominan pedas dan gurih, tapi Aulia merekomendasikan citarasa sambalnya yang tetap cocok dengan selera masyarakat nusantara. 

Mau coba!? Yuk order melalui PESONA-nya JNE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun