Untuk fungsi wadah, daun pisang disini biasanya diolah atau dikreasikan menjadi bentuk tertentu dan setelahnya difungsikan menjadi wadah bagi “produk” kuliner yang biasanya mempunyai ciri khas dan kekhususan masing-masing. (Untuk membahas kreasi wadah ini, agar lebih fokus Insha Allah akan saya tuliskan dalam artikel terpisah)
Berikut ragam kreasi bungkus daun pisang unik, cantik dan kreatif khas Indonesia
1. Pinjung
Bentuk bungkus daun ini menurut saya paling unik dan kreatif. Bentuk limas-nya mirip piramida di negeri Mesir.
Di Banjarmasin, wadai yang dibungkus dengan bentuk seperti ini adalah aneka pais. Bisa pais pisang, pais sagu atau juga pais waluh. Kalau di Pulau Jawa, biasanya bentuk Pinjung ini kalau tidak salah untuk bungkus kue Mendut.
2. Trapesium (Tepo)
Nama trapesium diatas bukanlah nama resmi yang dikenal masyarakat secara umum, karena nama itu saya berikan mengingat bentuknya yang mirip bangun trapesium.
Jenis kuliner yang dibungkus dengan bentuk ini adalah tepo, yaitu sejenis "lontong" khas masyarakat di bekas Karesidenan Madiun dan sekitarnya yang bisa disajikan dengan tambahan berbagai variasi masakan lainnya.
Bisa diberi tambahan pecel sehingga disebut tepo pecel, kalau ditambah jangan lombok, sejenis sayuran berkuah mirip lodeh tapi pedasnya kereeeeen! Untuk jenis ini biasa disebut tepo jangan.
Dan yang paling saya kangeni adalah tepo kecap, yaitu lontong "tepo" yang di atasnya ditambah tahu telur yang didadar plus aneka toping sedap seperti bawang goreng, irisan daun jeruk, kacang kedelai/kacang tholo, seledri dan terakhir di siram kuah bumbu kecap yang rasanya sueeeedap
3. Tum
Model bungkus daun pisang yang satu ini, merupakan bentuk yang paling umum, yaitu dengan melipat sisi kanan dan kiri daun ke tengah.