Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Terpesona Aneka Kreasi Bungkus Daun Pisang nan Eksotik Khas Indonesia

18 Agustus 2019   12:49 Diperbarui: 23 Agustus 2019   19:21 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wadai Sunduk Lawang ini bungkusnya model gilig (dokumentasi pribadi)

Indonesia merupakan satu-satunya bangsa dan negara di muka bumi yang mempunyai keragaman paling kompleks di muka bumi. 

Tidak hanya 6 agama dan ratusan aliran kepercayaan yang eksistensinya diakui negara, negeri yang secara geografis terletak di antara dua Samudera dan dua benua ini menurut penuturan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, pada 8 Januari 2018 yang lalu, memiliki 714 suku, memiliki lebih dari 1.100 bahasa daerah yang berbeda-beda dan tinggal di 17.000 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Baca Juga : Sarapan Lontong Tampusing Ma Haji, Kuliner "Bahari" Khas Banjarmasin

Woowww, Luar biasa sekali fakta geografis dan etnografis Indonesia. Siapa yang tidak jatuh cinta dengan zamrud khatulistiwa ini? 

Saya yakin, data-data faktual di atas akurasinya bisa dipertanggung jawabkan! Artinya, tidak ada negeri di kolong langit ini yang mempunyai jenis keragaman seperti Indonesia. Sepakat?

Salah satu produk budaya yang secara lugas menjadi bukti otentik dari keragaman negeri kepulauan terbesar di dunia kebanggaan kita semua yang mungkin selama ini luput dari perhatian kita adalah eksotisnya ragam bentuk kreasi bungkus dari daun pisang hasil olah kreatif manusia-manusia nusantara.

Lontong Tampusing ini bungkus daun pisangnya panjang banget lho! (Dokumentasi pribadi)
Lontong Tampusing ini bungkus daun pisangnya panjang banget lho! (Dokumentasi pribadi)
Uniknya lagi, tidak hanya dari sisi kecerdasan serta kemampuan kreatifnya saja yang layak diapresiasi, tapi juga dari sisi visionernya pengalaman "ilmu sehat" dalam pemanfaatan bahan alami yang ternyata juga memberi kenikmatan tersendiri.

Plus "ilmu cocokologi" (meminjam istilah Arie Parikesit, ahli kuliner Indonesia) dalam memberi makna filosofis pada beragam bentuk bungkus daun pisang yang ternyata tidak sekadar untuk membungkus saja.

Lebih dari itu, membungkus makanan dengan daun pisang juga sangat memperhatikan estetika, keamanan isi/produk yang dibungkus, kenyamanan saat handling/saat dipegang atau dibawa dan yang terpenting harus sesuai peruntukannya, contoh bentuk dan sisi keamanan bungkus daun pisang  untuk obyek isian yang berkuah dengan obyek yang kering tentu pasti berbeda.

Kenapa daun pisang?

Jauh sebelum dunia modern mengenal berbagai jenis bahan untuk mengemas atau membungkus makanan seperti kertas laminasi atau juga dikenal dengan kertas bungkus nasi, styrofoam, dan berbagai jenis bahan plastik lainnya, daun pisang sudah dipilih menjadi alternatif utama wadah makanan sejak zaman dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun