Seperti biasa, setelah sholat Isya di masjid kampung Moro Trisno, Bambang sama teman-temannya selalu berkumpul di warung trisno selirmu! yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah si-Parman Sayur, anaknya Pak Parmin juragan balon yang sejak dalam kandungan kabarnya memang sudah kerempeng seperti papan.
Spesial di malam takbiran kali ini yang ikut jagongan di warung selain anggota tetap seperti Bambang, Margono, Parman sayur , Agus-tusan , Sugeng Rawuh dan Budi Pekerti, ternyata juga ada  Pakde Karso dan juga Paklik Trimo.
"Pakde, panjenengan apa sudah tahu tentang kabar kesehatan terbaru untuk umat!?" Tanya si Bambang membuka pembicaraan sama Pakde Karso, setelah mengambil satu rondo royal alias tape goreng dari balik tudung saji.
"Kabar opo to Mbang?" Tanya si Sugeng Rawuh.
"Kabar penting untuk kita semua, Geng!" Kata si Bambang  sambil meninju perut kawan sepermainannya yang sejak berhenti nyusu ASI ibunya tambah bulat bin bunder itu.
"Nggak Mbang, aku ora weruh kabar apa itu?" jawab Pakde Karso sambil menyeruput kopi hitam  tanpa gula yang konon kasukaan Pakde sejak masih TK.
"Kawan-kawan pada ingin tahu nggak, ini sangat penting lho!?" Kata si Bambang lagi kepada kawan-kawan yang lain, sambil memperhatikan wajah kawan-kawannya satu persatu. Sementara kawan-kawannya pada cuek seperti bebek lagi berbaris di jalan raya.
Si-Margono lagi asyik main catur lawan Si-Budi, Si Agus Tusan lagi serius ditelpon sama istrinya, begitu juga dengan si Parman, si jangkung yang paling hobi main bola voli itu lagi nonton siaran langsung final kejuaraan dunia ping-pong dari gadget-nya.
Sedangkan Paklik Trimo sedang serius mengaduk kopi yang baru disuguhkan oleh Lik Gendon pemilik warung trisno selirmu!
"Tadi malam saya melihat acara bagus di tipi, tentang nutrisi hewan-hewan ternak untuk kurban, Pakde!" Kata  Si Bambang dengan mimik muka serius.
"Katanya bapak propesor di tipi itu, ternyata unta, kambing, sapi dan juga kerbau yang biasa dijadikan hewan kurban itu  tidak mungkin mengandung kolesterol!"Â
"Mosok, Sing bener Mbang?" Kata Pakde Karso  tersenyum simpul penuh arti sambil bergerak mendekati duduk Si-Bambang. Maklum sudah lama Pakde Karso takut makan daging karena takut kolesterolnya naik.
"Kata propesor siapa Mbang, kalo kambing dan kawan-kawannya itu tidak mengandung kolesterol!? Opo nggak ngapusi itu!?" Parman Sayur bersemangat  mandengar berita baru yang sangat menyenangkan hatinya itu. Apalagi kalau bukan soal hantu bernama kolesterol.
"Wah apik tenan iki beritane, artinya lebaran haji nanti aku bisa makan daging kambing, Mbang! Kata Paklik Trimo tidak kalah senangnya.
"Kata bapak propesor yang  ahli  binatang di tipi itu, pendapat yang mengatakan kalau kambing, sapi, dan kerbau itu mengandung kolesterol apalagi jumlahnya banyak, ternyata sama sekali tidak benar alias hoaks, bahkan beliau mengatakan pendapat ini sama sekali tidak didasari oleh penelitian ilmiah, karena hasil pengamatan ilmiah hewan-hewan ternak itu tidak mungkin akan mengandung kolesterol", kata si Bambang semakin serius menjelaskan kepada seisi warung yang semakin malam semakin ramai orang.
"Serius, beneran to Mbang?" Tanya Budi Pekerti, Parman sayur dan  Si-Agus Tusan hampir berbarengan. Sepertinya, mereka bertiga mulai terbius oleh penjelasan ilmiah si-bambang yang memang terlihat sangat meyakinkan siapapun yang mendengarnya.
"Iya, dua rius malah!" Kata si Bambang lagi meyakinkan.
"Terus yang benar secara ilmiah piye Mbang, kata pak propesor di tipi?" Tanya Pakde Karso
"Jadi, panjenengan ini benar-benar tidak tahu ya Pakde, Paklik? Wah sayang sekali ..." Si Bambang balik bertanya.
"Beneran Mbang! Kami bener-bener ingin tahu ilmu kesehatan kekinian yang sepertinya  sangat bermanfaat untuk kami yang subur-subur ini", kata si Parman juragan sayur mewakili seisi warung yang bener-bener serius menunggu penjelasan penting dari si Bambang.
"OK baiklah! Mudahan ilmu ni bermanfaat untuk kita semua!" Kata si Bambang memulai penjelasan sambil merubah gaya dan intonasi suaranya seperti gaya ustad-ustad di tipi.
"Kata bapak propesor itu yang namanya kambing seumur hidupnya hanya bisa mangandung anak kambing, gak bakalan mungkin mengandung kolesterol. Begitu juga sapi, pasti mangandung anak sapi, naaaah kalau kerbau pasti mangandung an...."
Belum selesai  Si-Bambang menjelaskan, seisi warung sudah  mengangkatnya beramai-ramai  dan menceburkannya ke kolam ikan di sebelah warung trisno selirmu!
Ha...ha...ha.... dasar si Bambang!
Semoga terhibur!
Salam matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H