Tradisi dan Budaya Kota 1000 Sungai
Kota Banjarmasin yang menjadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan dikenal dunia dengan julukannya yang unik, yakni Kota 1000 Sungai.Â
Banjarmasin menyimpan beragam tradisi dan budaya bahari (Bahasa Banjar: tua) sebagai kearifan lokal yang berakar dari landscape alam khas dataran rendah delta Sungai Barito, salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Indonesia.
Sebagian besar, daratan Kota Banjarmasin yang konon mempunyai ketinggian rata-rata 80 cm di bawah permukaan air laut didominasi oleh lahan basah permanen berupa sungai dan rawa-rawa.Â
Banyaknya sungai yang membelah daratan kota perdagangan tua pada bagian tenggara Bornea plus rawa-rawa lebak yang tersebar hampir di seluruh penjuru kota inilah, yang menjadi alasan dari julukan Kota 1000 Sungai.Â
Baca Juga: Mengenal "Iwak Kalabau" Maskot Kota Banjarmasin yang Terancam Punah
Perjalanan panjang proses interaksi antara Urang Banjar dengan topografi unik alam Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin yang telah berlangsung berabad-abad lamanya kelak menghasilkan budaya unik khas Banua Banjar yang biasa disebut sebagai budaya sungai dimana sungai (dan rawa) menjadi salah satu urat nadi terpenting dalam tata kehidupan masyarakat.
Dari budaya sungai inilah, akhirnya muncul berbagai tradisi dan budaya turunan yang memperlihatkan pola hubungan yang sangat harmonis dan bersifat simbiosis mutualisme antara sungai dan manusia. Salah satunya yang paling mudah dilihat adalah budaya kuliner khas Urang Banjar yang sebagian besar merupakan olahan dari hasil sungai (dan rawa).
Kalau anda perhatikan, mayoritas kuliner khas dari Kota Banjarmasin didominasi oleh jenis olahan berbahan dasar ikan air tawar dan kalaupun ada yang selain olahan dari ikan air tawar, biasanya bahan dasarnya juga tidak jauh-jauh dari hasil sungai (dan rawa), seperti dari telur itik, daging itik, burung belibis dll. Begitu juga dengan beragam sayurannya, seperti genjer, sulur bunga teratai dan yang lainnya.
Salah satu jenis bahan kuliner khas Urang Banjar hasil dari sungai atau rawa yang paling banyak diminati masyarakat secara umum adalah Iwak Haruan atau biasa disebut juga dengan ikan gabus (Channa striata), yaitu ikan jenis predator air tawar yang mempunyai habitat hidup utama di sungai dan rawa, elemen alami dan khas dari landscape Kota Banjarmasin.