Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal "Iwak Kalabau" Maskot Kota Banjarmasin yang Terancam Punah

7 Juli 2019   00:58 Diperbarui: 7 Juli 2019   18:15 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Iwak Kalabau di Kota Banjarmasin (dokpri/@kaekaha)

Menurut Wikipedia, keterangan ciri-ciri lengkap dari ikan Kalabau atau ikan sanggang adalah jenis ikan air tawar yang masuk kelompok Cyprinidae dengan ukuran tubuh sedang, panjang total rata-rata sekitar 370 mm, mempunyai tinggi tubuh pada awal sirip dorsal (punggung) 2,7-3 berbanding panjang standar (tanpa sirip ekor).

Panjang kepala 4-5 berbanding panjang standar. Moncong (rostrum) membulat tumpul, tanpa pori (lubang-lubang kecil) di atasnya dan mempunyai Sungut maksilar lebih panjang daripada diameter mata, sedangkan sungut rostral lebih pendek. 

Sisi punggung berwarna zaitun, memucat di sisi samping, dan ke bawah berwarna keperakan.Suatu noktah atau coreng besar kehitaman, vertikal, biasa terdapat di wilayah belakang gelangan bahu. Sisik-sisik dengan warna yang lebih gelap di bagian pangkalnya. Iris mata kuning atau kemerahan, sirip-sirip berwarna kemerahan atau keunguan.


Kabar baik dari Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar (BPBAT)
Melihat fakta kelangkaan ikan Kalabau dan beberapa jenis ikan air tawar lain yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi seperti ikan haruan atau ikan gabus (channa striata) dan ikan papuyu atau ikan betok (anabas testudineus bloch) yang secara tradisonal memang susah untuk di budidayakan, akhirnya gayung bersambut! 

Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar (BPBAT), Kalimantan Selatan, yang beralamat di Jalan Tahura Sultan Adam Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang tidak pernah lelah untuk terus melakukan penelitian guna melakukan pembenihan dan pembesaran berbagai jenis ikan air tawar dengan nilai ekonomis tinggi diatas, akhirnya bisa melakukan pembenihan dan pembesaran ikan haruan atau ikan gabus (channa striata) dan ikan papuyu atau ikan betok (anabas testudineus bloch) dan juga tidak ketinggalan ikan kalabau (osteochilus melanopleuora) sejak 2012.

Semoga, pembenihan berbagai ikan air tawar yang telah berhasil dilakukan oleh (BPBAT) ini tidak hanya mengurangi tren kepunahan berbagai jenis ikan air tawar, termasuk ikan Kalabau di perairan Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan saja, tapi juga menjadi peluang untuk mengembangkan usaha budidaya ikan konsumsi alternatif bagi petani, mengingat harga jual ikan Kalabau tangkapan dari alam yang sangat mahal, karena jarang sekali didapat.

Tertarik ikan Kalabau!? Yuk jalan-jalan ke Banjarmasin!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun