Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dari Kota 1000 Sungai untuk Indonesia dan Dunia, Selamat Idul Fitri 1440 H

5 Juni 2019   16:36 Diperbarui: 5 Juni 2019   17:24 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Masjid Jami Sungai Jingah, Banjarmasin

Allahu Akbar,

Allahu Akbar,

Allahu Akbar,

Laa ilaaha illallah wallahu akbar,

Allahu akbar wa lillahil hamd


Allah Maha Besar,

Allah Maha Besar,

Allah Maha Besar,

Tiada Tuhan Selain Allah, Allah Maha Besar

Allahu Maha Besar, Segala puji hanya untuk Allah.

Gema takbir telah berkumandang di segala penjuru buminya Allah, termasuk di Kota 1000 Sungai, Banjarmasin, sebagai tanda datangnya hari hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah, hari raya kemenangan umat Islam di seluruh penjuru dunia dalam penggemblengan kawah candradimuka Ramadhan.

Dalam 30 hari penggemblengan Ramadhan, umat Islam diwajibkan berpuasa sesuai syariat (syarat dan rukun) yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, yaitu amal ibadah yang secara sederhana bisa dimaknai sebagai menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami istri dan segala nafsu serta perbuatan yang bisa membatalkan puasa sejak terbit fajar (adzan Subuh) sampai terbenamnya matahari  (adzan maghrib) disertai dengan niat tulus karena Allah SWT.

Kalau direnungkan, targetnya sederhana saja! Jika kita terbiasa untuk menahan diri dari semua perkara yang halal, maka seharusnya "pasca" digembleng dalam kawah candradimuka Ramadhan, kita lebih bisa menahan diri dari semua perkara yang haram! Logis dan simpel kan!?

Selanjutnya!?

Kitalah pemenangnya! Keberhasilan kita melewati ujian Ramadhan dengan target logis diatas, idealnya akan membentuk pribadi yang kembali berkualitas baik lahir maupun batin yang pada gilirannya akan menuntun kita pada naluri kemanusiaan sejati yang memahami fitrah keberagaman secara  lurus serta kecerdasan dalam mengelola semua nafsu yang dianugerahkan Allah SWT.

Hari ini kita telah menjadi pemenang! Hari ini kita berlebaran! Mari kita rayakan kemenangan kita dengan tetap mengingat Allah SWT kapanpun dan dimanapun. Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus...

Suasana Masjid Agung Al Karomah, Martapura, Kalimantan Selatan
Suasana Masjid Agung Al Karomah, Martapura, Kalimantan Selatan

Lebaran di Kota 1000 Sungai

Sama seperti sebagian besar umat Islam (maaf kami bukan umat muslim ya! Karena menurut saya umat Islam dan umat muslim itu sangat berbeda. Silahkan klik disini untuk membaca kajiannya) di Indonesia lainnya, urang Banjar juga merayakan hari raya Idul Fitri pada hari ini, Rabu 5 Juni 2019.

Setelah melaksanakan sholat Sunnah Idul Fitri di masjid, biasanya keluarga kami akan berkumpul di rumah orang tua di pinggiran Kota 1000 Sungai. Selain untuk melakukan sungkeman (meminjam istilah saudara kami orang Jawa, saat bermaaf-maafan khususnya untuk meminta ampunan dari orang tua), kami juga berkumpul dengan keluarga kakak dan para sepupu yang biasanya juga ikut berkumpul.

Kami melakukan sungkeman di keluarga sesegera mungkin, selain karena sunnahnya menganjurkan demikian bermaaf-maafan lebih cepat memang lebih baik dan lebih afdal, kebetulan orang tua kami termasuk "Padatuan" atau semacam orang yang dituakan di kampung  yang otomatis  menjadi salah satu titik kumpul dari masyarakat sekitar yang notabene layaknya miniatur Indonesia yang multietnis di saat lebaran. 

Karenanya, setiap lebaran jadi ada sedikit kesibukan di rumah orang tua kami. Biasanya keluarga besar kami akan bergotong royong untuk mempersiapkan hidangan bagi para tamu, warga sekitar yang beranjangsana ke rumah orang tua kami selepas melaksanakan sholat Idul Fitri baik di Masjid atau di tanah lapang.

Katupat Kandangan 
Katupat Kandangan 

Sekedar untuk meneruskan tradisi di kampung dan keluarga, biasanya kami akan menyediakan hidangan khusus berupa sajian kuliner khas urang Banjar, yaitu Soto Banjar dan Katupat Kandangan. 

Untuk para madangers yang penasaran dengan kuliner asli Kalimantan Selatan, tepatnya dari Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang berbahan dasar dari ikan gabus (Channa striata) yang citarasanya dijamin  maknyussss ini, bisa baca artikel saya berjudul Icip-icip Katupat Kandangan di Warung Kaum, Banjarmasin dijamin bakal ngiler deh!

Selain Katupat Kandangan, jenis kuliner lain yang biasa disiapkan oleh keluarga kami untuk para tamu adalah jenis kuliner paling populer di Indonesia, yaitu Soto Banjar. Seperti yang pernah saya tulis dalam beberapa artikel saya terkait kuliner khas urang Banjar, kuliner Soto Banjar tergolong unik dan istimewa lho! 

Soto Banjar Original dari Bang Amat 
Soto Banjar Original dari Bang Amat 

Karena setahu saya hanya Soto Banjar, satu-satunya kuliner berbasis soto yang mempunyai 4 jenis turunan atau varian, yaitu Soto Banjar (reguler), Soto (Banjar) Kuin, Soto Banjar Ayam Bapukah dan Soto (Banjar) Kuning dari Kotabaru. Bagi penikmat kuliner berkuah kaldu yang ingin tahu seluk beluk kuliner Soto Banjar bisa baca artikel saya Menikmati Musik Panting & Soto Banjar di Tepian Sungai Martapura Banjarmasin dan Pengalaman Menikmati Soto Banjar Ayam Bapukah/Bapulas Khas Haji Anang. Mudah-Mudahan menambah referensi dunia per-sotoan anda.

Selain hidangan "kelas berat" diatas, untuk menjamu tamu yang datang  biasanya keluarga kami juga menyediakan hidangan "kelas ringan" alias camilan. Hanya saja, kalau saya perhatikan untuk hidangan kelas ringan ini dari tahun ke tahun sepertinya terus bergeser ke arah camilan kekinian atau camilan-camilan yang populer di televisi, sedangkan jenis camilan-camilan khas banua sepertinya semakin terpinggirkan, kalaupun memaksa untuk di hadirkan biasanya malah terbuang, kecuali satu saja yang masih eksis dan selalu dicari tamu yang datang ke rumah, yaitu tapai gambut atau secara nasional mungkin kita kenal dengan tape ketan.

Tapai Gambut khas Banjarmasin
Tapai Gambut khas Banjarmasin

Berbeda dengan tape ketan di daerah lain yang biasanya berwarna hitam atau putih alami tanpa pewarna tambahan dan dibungkus dengan daun jambu air atau daun pisang, maka tapai gambut khas Banjarmasin ini, dibuat dari baras lakatan (beras ketan) warna putih dan di beri pewarna alami dari daun katu atau daun suji, sehingga hasil jadi warna tapainya adalah hijau daun yang segar dan uniknya lagi, tapai tidak dibungkus pakai daun tapi dibentuk bulat-bulat sebesar kelereng jumbo yang ukurannya lebih besar dari kelereng biasa yang kita mainkan saat masih anak-anak. Sekali lagi, kalau penasaran dengan tapai gambut, silahkan baca artikel saya Mencicipi Legitnya Tapai Gambut yang Melegenda.

Untuk minuman, urang Banjar biasanya mempunyai persedian minuman khas yang biasa disebut dengan satrup. Sepertinya mirip atau mungkin malah sama dengan minuman bercitarasa manis dengan aroma khas berwarna merah  yang di Pulau Jawa biasa disebut dengan strup!?  Sejenis minuman sirup olahan sendiri yang terbuat dari campuran bahan gula pasir, pewarna makanan warna merah,  frambozen dan air yang biasanya disukai semua usia dan semua kalangan.

Satrup (dokpri)
Satrup (dokpri)

Beginilah cara kami urang Banjar, berdiplomasi melalui kuliner di saat lebaran tiba, kami saling bersilaturahmi, bermaaf-maafkan dan terus membangun semangat kebersamaan sehingga Alhamdulillah atas ijin Allah sampai sekarang  banua kami, kampung kami Banjarmasin yang Bungas selalu aman, damai dan sejahtera walaupun secara faktual banua kami layaknya miniatur Indonesia yang multi etnis, multi agama dan multi bahasa. 

Semoga bermanfaat dan menginspirasi Indonesia yang lebih saleh dan bermartabat!

Dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin Bungas! Kami dengan setulus hati mengucapkan, 

"SELAMAT  HARI RAYA IDUL FITRI 1440 H"

Mohon maaf lahir dan batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun