Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Khalifah Utsman bin Affan dan "Rekening Abadi Berusia Ribuan Tahun" yang Menginspirasi

27 Mei 2019   14:31 Diperbarui: 27 Mei 2019   14:35 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumur Bi'ru Raumah sekarang (Foto : kanzunqalam.com)

Mendengar sabda Rasulullah, Utsman bin Affan sahabat sekaligus menantu Nabi yang juga dikenal sebagai saudagar yang dermawan, langsung bergegas mendatangi si-Yahudi pemilik sumur Bi'ru Raumah dengan maksud untuk membeli sumur tersebut untuk diwakafkan kepada umat Islam Madinah. 

Setelah beberapa kali negosiasi dengan si-Yahudi menemui jalan buntu alias gagal, akhirnya Utsman bin Affan menemukan ide cerdas untuk menakhlukkan kebakhilan si-Yahudi.  Utsman bin Affan sekali lagi mendatangi si-Yahudi untuk mengajukan penawaran dengan membeli "separuh" sumur dengan harga 20.000 dirham, dengan mekanisme perjanjian sehari menjadi milik  Usman bin Affan dan sehari besoknya menjadi milik si Yahudi.

Mendapat penawaran dengan harga tinggi dari Utsman bin Affan, si-Yahudi sangat senang. Dia beranggapan akan mendapatkan keuntungan ganda, yaitu mendapatkan uang besar dari Utsman bin Affan dan yang pasti sumur Bi'ru Raumah tetap menjadi miliknya. Akhirnya disepakati, si-yahudi menerima tawaran Utaman bin Affan tersebut dan hari itu juga (hari pertama) sumur Bi'ru Raumah sah menjadi milik Utsman bin Affan Radhiyallahu 'anhu.

Utsman bin Affan pun segera mengumumkan kepada seluruh penduduk Madinah yang memerlukan air (baik muslim maupun non muslim), agar hari ini segera mengambil air untuk kebutuhan mereka di sumur Bi'ru Raumah, gratis!  Masing-masing boleh mengambil  secukupnya untuk kebutuhan 2 hari, karena esok hari untuk mengambil air di sumur Bi'ru Raumah tidak lagi gratis. Besok, sumur kembali menjadi milik si Yahudi.

Besok harinya, si-Yahudi mendapati sumurnya minim pembeli, karena semua penduduk Madinah (baik muslim maupun non muslim)masih memiliki persedian air di rumah. Situasi ini terus berulang, karena terus merugi akhirnya si-Yahudi menjual "separuh" sumur yang menjadi haknya kepada Usman bin Affan dengan harga yang sama saat menjual setengah bagian yang pertama seharga 20.000 dirham. Sejak saat itu, sumur Bi'ru Raumah menjadi milik Utsman bin Affan secara penuh dan bisa dimanfaatkan oleh siapapun yang memerlukan, termasuk si Yahudi pemilik lamanya.

Keberadaan sumur Bi'ru Raumah ini membawa berkah tidak hanya bagi manusia, tapi juga makhluk hidup yang ada disekitarnya. Atas ijin Allah SWT, beberapa waktu kemudian di sekitar sumur itu tumbuh beberapa pohon kurma yang semakin lama tumbuh semakin banyak sehingga lama kelamaan menjadi kebun dan perkebunan kurma. 

Kebun kurma waqaf Khalifa Utsman (Foto : kanzunqalam.com)
Kebun kurma waqaf Khalifa Utsman (Foto : kanzunqalam.com)

Kisah Rekening Abadi Khalifah Utsman bin Affan

Dalam perjalanannya, perkebunan kurma yang tumbuh di sekitar sumur Bi'ru Raumah ini terus berkembang seiring dengan pergantian generasi dan kepemimpinan  di lingkungan umat Islam, tapi nama Utsman bin Affan sebagai pemilik tetap tercatat secara resmi oleh negara. 

Sampai pada  masa pemerintahan Daulah Utsmaniyah (Kekhalifahan Turki Utsmani), kebun kurma ini  dikelola secara profesional hingga semakin berkembang dengan pesat. Selanjutnya, di era pemerintahan Kerajaan Saudi Arabia, melalui Departemen Pertaniannya kebun ini dipelihara dengan sentuhan teknologi modern yang tepat guna, sehingga mempunyai aset tanaman sebanyak 1550 pohon kurma. 

Dari hasil penjualan panen kurma, setengah dari keuntungannya disalurkan untuk anak-anak yatim dan fakir miskin, sedang setengahnya lagi ditabung dan disimpan kembali dalam bentuk rekening khusus atas nama Utsman bin Affan radhiyallahu anhu yang dipegang oleh Kementerian Wakaf, Kerajaan Arab Saudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun