Artinya polemik, perselisihan ataupun pertanyaan terkait quote atau ungkapan "berbukalah dengan yang manis" itu bagian dari hadis Rasulullah? Jawabannya adalah bukan! Tapi apakah termasuk bagian qiyas dari hadis Rasulullah, khususnya untuk kurma dengan ragam makanan/minuman manis? Jawabannya bisa iya, bisa tidak! Karena hanya tim kreatif pembuat iklan minuman dalam kemasan tersebut dan Allah SWT yang tahu jawabannya.Â
Islam Itu Mudah
Islam adalah agama yang tidak sulit, mudah dan memudahkan, karena sesuai dengan fitrah manusia. Allah SWT menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan kepada umat manusia dan tidak menghendaki kesusahan kepada mereka. Allah SWT Â mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat.
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." [Al-Anbiyaa': 107]
"...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..." [Al-Baqarah: 185]
Sebagai bukti bahwa Islam itu mudah dan memberi kemudahan, salah satunya adalah adanya alternatif yang bersifat substitutif pada setiap kewajiban yang diberikan kepada umatnya, contohnya jika kita tidak kuat untuk sholat dengan berdiri, boleh dengan duduk, kalau duduk tidak mampu, boleh dengan cara berbaring, bila berbaring juga tidak mampu, boleh hanya dengan isyarat mata dan kalau dengan isyarat mata tidak mampu juga, kemungkinan sudah waktunya kita yang di sholat kan.
Terkait dengan tematik buka puasa sesuai Sunnah Rasulullah yang dikisahkan oleh sahabat Anas bin Malik dalam hadis diatas, secara tersurat kita juga melihat "bijaksananya" Islam. Ketika kita dianjurkan oleh Rasulullah untuk berbuka dengan kurma, kita juga diberi pilihan yaitu ruthab, bila tidak tamr  dan bila tidak ada juga, maka Rasulullah berbuka dengan air.
Hikmahnya, umat Islam di Indonesia dan di seluruh dunia yang tidak terbiasa mengkonsumsi buah kurma karena berbagai alasan, masih tetap bisa mengikuti Sunnah Rasulullah ketika hendak berbuka puasa, yaitu dengan minum air.
Bagaimana dengan buka puasa yang manis?Â
Sekali lagi, Islam itu mudah dan memudahkan! Kalau mau mengikuti Sunnah Rasulullah sekaligus menjadikan beliau sebagai tuntunan itu merupakan sebuah keutamaan bagi seorang muslim dan terkait  buka puasa, tuntunan dari hadis Rasulullah diatas sudah jelas dan tidak ada keraguan sedikitpun.
Kalaupun masih mau berbuka puasa dengan yang manis, kita kembalikan hukumnya pada hukum makan dan minum yang hukum asalnya adalah mubah atau boleh sampai ada ketentuan lain yang menyebabkan munculnya hukum baru yang mengharamkan atau mensyubatkannya. Tapi, kalaupun boleh jangan kebablasan ya...!!! Wallahu a'lam bish-shawabi.