Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Bali Wae Neng Jogja"

6 Mei 2019   08:25 Diperbarui: 6 Mei 2019   08:37 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siapa yang Tidak Kangen Jogja (foto : mandirimarathon.com)

Menurut data dari panitia, sebanyak 670 pelari akan mengikuti kategori full marathon, 1.530 pelari mengikuti kategori half marathon, 2.280 pelari mengikuti kategori 10K dan lebih dari 3 ribu pelari mengikuti kategori 5K. Dari seluruh peserta tersebut, sebanyak 85,31% berasal dari luar Yogyakarta dimana 121 diantaranya merupakan pelari asing dari 11 negara berbeda.


Melihat Istimewanya Jogja di Mandiri Jogja Marathon 2019


Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna


Tentu semua pasti familiar dengan bait pertama dari  lirik lagu “Yogyakarta” yang pernah dipopulerkan oleh band Kla Project hampir 3 (tiga) dekade silam. Lirik yang ditulis oleh Katon Bagaskara, vokalis utama Kla Project itu semakin menguatkan pesan dari quote "Bali Wae Neng Jogja" yang sepertinya memang cocok menjadi tagline dari berbagai even terkait Jogja, termasuk event sport tourism tahunan Mandiri Jogja Marathon, karena akan selalu ada setangkup haru dalam rindu untuk Jogjakarta.

Edisi ke-3 (tiga) Mandiri Jogja Marathon tahun 2019 kali ini mengambil lokasi start dan finish di kawasan Candi Prambanan yang berjarak sekitar 17 kilometer arah timur laut dari pusat kota Jogjakarta , salah satu destinasi wisata utama di Jogjakarta yang sejak tahun 1991 telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Prambanan di Malam Purnama (Foto : bonvoyagejogja.com)
Prambanan di Malam Purnama (Foto : bonvoyagejogja.com)
Opsi menjadikan Komplek Candi Prambanan sebagai lokasi start dan finish, merupakan ide yang cerdas dan ini dirasa sangat tepat! Selain bangunannya yang terkenal indah dan megah, salah satu komplek bangunan penting dari umat Hindu ini juga memiliki berbagai pesona yang sangat layak untuk dieksplor lebih jauh oleh para peserta lomba. 

Mulai dari legenda kisah cinta Roro Jonggrang yang dramatis, kompleks bangunan candi megah yang terbagi dalam 3 zona yang terinspirasi dari ajaran kosmologi Hindu, yaitu pelataran njobo (luar), tengahan (tengah) dan njeron (dalam) sampai pertunjukan dramatari Legenda Roro Jonggrang yang dipentaskan dengan koreografi baru, akrobatik dan dramatik secara rutin di Ramayana Ballet Prambanan yang lokasinya masih di dalam Komplek Candi Prambanan.

Selain komplek candi Prambanan, para peserta Mandiri Jogja Marathon 2019 juga akan bertemu dengan beberapa komplek candi ternama lain di sepanjang rute lomba, salah satunya di Km 37 sampai Km 39. 

Di lokasi ini, para pelari bisa menyaksikan indahnya Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul, yaitu kompleks percandian Budha yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.

Candi Plaosan (Foto : sejarahlengkap.com)
Candi Plaosan (Foto : sejarahlengkap.com)

Sebagai komplek Candi Budha, Kompleks candi yang  dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan  dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno ini ditandai oleh keberadaan kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun