Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Icip-icip Katupat Kandangan di Warung Kaum, Banjarmasin

1 Mei 2019   09:48 Diperbarui: 1 Mei 2019   18:30 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lauk Kepala Ikan Haruan (Channa striata) 

Kota Banjarmasin ibu Kota Propinsi Kalimantan Selatan dikenal luas oleh masyarakat dunia sebagai Kota 1000 Sungai. Julukan spesial ini didasarkan pada banyaknya aliran sungai dengan berbagai ukuran yang melintas dan membelah daratan Kota Banjarmasin.

Topografi unik alam Kota Banjarmasin ini memberi pengaruh besar terhadap ciri budaya serta aktivitas adat istiadat masyarakatnya yang sebagian besar merupakan suku Banjar, suku bangsa yang mendominasi sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan.

Baca juga : Mengenal Si Palui, Folklore dari Tanah Banjar yang Siap Mendunia

Salah satu ciri khas budaya sungai masyarakat Banjar di Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan yang paling mudah untuk dilihat, dirasakan dan didentifikasi adalah ragam menu kuliner khasnya yang lebih banyak memanfaatkan kekayaan biota hasil sungai dan rawa seperti berbagai jenis ikan-ikanan termasuk berbagai jenis unggas yang habitatnya juga di kawasan lahan basah, baik rawa maupun sungai seperti itik Alabio (Anas Plathycus Borneo), burung belibis (Dendrocygna arcuata) dll.

Lauk Kepala Ikan Haruan (Channa striata) 
Lauk Kepala Ikan Haruan (Channa striata) 
Salah satu jenis kuliner asli dan khas Kalimantan Selatan berbahan dasar ikan yang paling terkenal adalah ketupat kandangan (Katupat Kandangan; Bahasa Banjar). 

Kuliner dengan lauk utama berbahan dasar ikan haruan atau ikan gabus (Channa striata) ini disajikan dengan olahan ketupat yang terbuat dari beras Banjar yang dibungkus dalam urung (cangkang) dari anyaman daun rumbia/nipah (Nypa fruticans) dan direbus selama berjam-jam.

Baca Juga : Journey to Banjar, Koleksi Lagu Banjar Bahari Ramuan Sang Radja

Sesuai namanya, ketupat kandangan! Kuliner ini aslinya berasal dari daerah Kandangan, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), salah satu kabupaten di daerah banua anam (Enam kabupaten di bagian utara Provinsi Kalimantan Selatan) yang dihuni oleh masyarakat Banjar Pahuluan yaitu masyarakat Banjar yang mempunyai adat istiadat Banjar yang relatif masih asli dan terjaga. 

Letaknya sekitar 130-an km atau sekitar 3 jam perjalanan darat dari Kota Banjarmasin menuju ke atas atau arah utara.

Memberi Kuah Balamak (Foto : @kaekaha) 
Memberi Kuah Balamak (Foto : @kaekaha) 
Selain cita rasanya khasnya yang bikin nagih, yaitu perpaduan kuah bersantan kental (kuah balamak) yang gurih dengan sambal acan atau sambal terasi yang bercita rasa asin pedas, salah satu keunikan dari ketupat kandangan yang paling mudah dilihat adalah cara menikmatinya! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun