Pada akhir tahun 2009 atau hampir satu dekade silam, majalah  Rolling Stone  edisi Indonesia pernah merilis sebuah dokumentasi monumental perihal musik Indonesia yang sepertinya akan terus menjadi referensi penting bagi siapa saja yang ingin mengenal jejak sejarah musik Indonesia. Memang, sudah agak lama sih! Tapi jangan kuatir, semuanya masih mempunyai relevansi yang kuat dengan perkembangan musik Indonesia kekinian.
Majalah Rolling Stone edisi Indonesia, tanpa huruf "s" pada kata stone sebagai  pembeda dengan grup band legendaris dari daratan Britania Raya Rolling Stones, pada edisi ke-56 yang dicetak khusus sebagai "Special Collectors Edition" ini, menurunkan sebuah laporan yang unik dan menarik, yaitu susunan 150 Lagu Indonesia terbaik yang pernah ada dan mengisi ruang dengar masyarakat Indonesia untuk rentang waktu yang tidak main-main, bukan untuk 1 tahun atau satu dekade semata, tapi untuk sepanjang masa! Woooow, kira-kira ada nggak ya lagu favorit kamu?
Baca Juga : Journey to Banjar, Koleksi Lagu Banjar Bahari Ramuan Sang Radja
Sebelum berinisiatif menyusun 150  Lagu Indonesia terbaik sepanjang masa ini, sebelumnya di tahun 2007 atau 2 (dua) tahun sebelumnya Rolling Stone  edisi Indonesia sudah lebih dulu menyusun serta mendokumentasikan 150 Album Indonesia Terbaik versi mereka.
Berkaca dari proses kreatif dalam menyusun dan mendokumentasikan 150 Album Indonesia Terbaik ini, pihak Rolling Stone  Indonesia menyadari besar dan beratnya tantangan untuk hajatan kali ini. Untuk mendapatkan hasil maksimal,  pihak Rolling Stone Indonesia membentuk tim panelis yang beranggotakan 100 nama yang berkompeten dari kalangan musisi, radio, TV, kolektor, wartawan dan Recording Company.
Untuk mendapatkan susunan dokumentatif  150  Lagu Indonesia terbaik sepanjang masa ini, pihak Rolling Stone menentukan kriteria lagu yang bisa masuk dalam daftar "seleksi" adalah pernah dirilis di Indonesia dalam bentuk single/album/kompilasi (dimulai dari era label Irama Record dan Lokananta Record tahun 1951 sampai saat tim panelis dibentuk tahun 2009), inspiratif, wilayah musik populer, masuk playlist radio nasional, tidak menjiplak dan original karya musisi Indonesia.
Membedah 10 Lagu Teratas
Pada kolom Editor's Notes (semacam tajuk rencana) di halaman 4 Majalah Rolling Stone edisi ke-56 itu, pihak Rolling Stone  Indonesia sudah mewanti-wanti para pembacanya, bahwa niat majalah Rolling Stone  Indonesia menyusun 150  Lagu Indonesia terbaik sepanjang masa ini bukan untuk membuka ajang kompetisi diantara lagu-lagu tersebut, tapi semata menjadi dedikasi Rolling Stone  Indonesia dalam upayanya ikut serta mendokumentasikan serta melestarikan karya emas musisi-musisi Indonesia ala Rolling Stone  Indonesia.
Berbicara ukuran baik dan terbaik untuk sebuah komposisi lagu memang bukan perkara mudah, karena pada dasarnya setiap domain dari rasa  dan atau citarasa (taste) selalu bersifat kualitatif dan sangat subyektif sekali, tapi apapun itu upaya Rolling Stone  Indonesia untuk menyusun 150  Lagu Indonesia terbaik sepanjang masa ini patut diacungi jempol dan layak untuk diapresiasi.
Untuk 10 lagu teratas, secara berurutan ditempati oleh Lagu berjudul Bongkar yang dipopulerkan oleh grup musik Swami diposisi puncak dan disusul oleh Kebyar-kebyar milik (Alm) Gombloh (2), Badai Pastai Berlalu-Berlian Hutauruk (3), Bis Sekolah-Koes Bersaudara (4), Guru Oemar Bakri-Iwan Fals (5), Kembali Ke Jakarta-Koes Plus (6), Berita Kepada Kawan-Ebiet G. Ade (7), Kehidupan-God Bless (8), Sakura-Fariz R.M. dan yang paling bontot diurutan 10 teratas adalah lagu fenomenal karya Iwan Fals dan Naniel K. Yakin berjudul Bento.
Baca Juga :Â Kecil Disuka, Muda Terkenal, Tua Kaya-Raya, Mati Masuk Surga!Â
Dari daftar 10 lagu teratas yang terangkum dalan 150  Lagu Indonesia terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone  Indonesia diatas, apa yang menarik menurut kamu?
Secara faktual, menurut saya untuk urutan 10 lagu teratas semuanya merupakan legend, baik lagunya, penyanyinya maupun penciptanya, mungkin hanya Berlian Hutauruk saja yang saya kurang begitu mengakrabinya. Saya mengenal lagu  Badai Pastai Berlalu justeru ketika dinyanyikan oleh (Alm) Chrisye yang merilis ulang album Badai Pasti Berlalu sekitar tahun 1999.Â
Selain itu, dari data 10 lagu teratas saya menemukan fakta unik yang semakin menahbiskan status beberapa musisi yang bercokol disana sebagai legenda musik Indonesia. Respect  saya sematkan khusus kepada sosok Iwan Fals - SWAMI dan Koes Bersaudara-Koes Plus. Keduanya masing-masing menyumbangkan 2 (dua) lagu  fenomenalnya di posisi 10 besar . Â
Untuk Iwan Fals, siapa orang Indonesia yang tak mengenalnya? Dan Iwan Fals merupakan aktor utama dibalik dua lagu fenomenal Bongkar dan Bento yang dipopulerkan oleh SWAMI, grup musik yang dibidaninya bersama Naniel K. Yakin dan Sawung Jabo. Menurut Naniel K. Yakin, musisi yang juga wartawan ini dalam tulisannya di halaman 25 Majalah Rolling Stone  edisi ke-56 itu mengatakan,  SWAMI yang beranggotakan Iwan Fals (Gitar, Vokal), Sawung Jabo (Gitar, Vokal), Naniel K. Yakin (Flute, Perkusi, Vokal), Innisisri (Drum, Vokal), Nanoe (Bass, Vokal),  Tatas (Keyboard) dan Jerry  (Gitar) merupakan sebuah komunitas kerja kreatif yang berusaha menyuarakan aspirasinya lewat bahasa musik.Â
Sayang, belakangan pada konser promo album SWAMI I (1989),  Tatas (Keyboard) dan  Jerry  (Gitar) mengundurkan diri dari grup dan posisinya digantikan oleh musisi berpengalaman sekelas Jockie Suryoprayogo (God Bless/Suket - Keyboard) dan Toto Tewel (ElPamas/Kantata Takwa - Gitar) yang akhirnya terus berlanjut sampai proses album SWAMI II (1991) yang kelak menelurkan hits Hio dan Kuda Lumping.Â
Untuk Koes Bersaudara - Koes Plus, tidak ada kata lain selain angkat topi untuk grup musik yang personilnya asli dari Kota Tuban, Jawa Timur itu. Lagu Bis Sekolah yang dipopulerkan Koes Bersaudara dengan formasi lengkap Tony Koeswoyo (Gitar Melody/Keyboard), Nomo Koeswoyo (Drum), Yok Koeswoyo (Bass/Vokal), Yon Koeswoyo (Gitar/Vokal) terpilih menjadi lagu terbaik di posisi ke-4, sedangkan lagu Kembali Ke Jakarta yang dipopulerkan oleh Koes Plus dengan formasi lengkap Tony Koeswoyo (Gitar Melody/Keyboard), Murry (Drum), Yok Koeswoyo (Bass/Vokal), Yon Koeswoyo (Gitar/Vokal) berhasil terpilih untuk mengisi slot ke 6.
Secara pribadi, saya punya ikatan emosional yang cukup kuat dengan karya-karya emas Koes Bersaudara dan Koes Plus, karena pertama kali belajar main gitar dan main drum set, saya selalu memilih untuk mengeksplorasi nada-nada sederhana nan indah milik The Beatles-nya Indonesia ini. Sayang tiga lagu legendaris karya mereka yang paling saya suka sekaligus paling sering saya mainkan bersama teman-teman, yaitu lagu Kota Lama, Mawar Bunga dan Kembali tidak ada satupun yang masuk dalam 150 Lagu Indonesia terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone  Indonesia tersebut. Bagaimana dengan lagu favorit kamu?
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H