Alasan keduanya, mengabadikan pelangi ini menurut saya mempunyai karakter yang "unik dan nyentrik". Untuk bisa mengabadikan si-pelangi dengan tampilan sesempurna mungkin, ternyata bukan perkara mudah. Disini kita tidak sekedar bicara alat, skill, jam terbang, status amatir atau profesional semata! Ternyata ada yang lebih penting dari itu semua, yaitu berjodoh! Berjodoh dengan takdir keberuntungan kita bisa mendapatkan timing dan lokasi dengan angle terbaik.Â
Hal ini, tentu mengacu pada sifat alamiah dari si-pelangi sendiri sebagai fenomena alam yang proses penciptaanya sejauh ini sepenuhnya juga tergantung dari proses-proses fenomena alam lainnya yang secara umum tidak bisa diprediksi intensitas, timing dan frekuensi kemunculanya. Jadi, kita tidak akan pernah tahu kapan, sedang apa atau sedang dimana kita akan bertemu dengan si-Pelangi!Â
Baca Juga :Â Ketika Orang Banjar Naik Haji
Tapi, kalaupun tetap ingin ber-ikhtiar berburu bidadari, eh...si-jalan bidadari maksudnya! Bolehlah, tips saya berikut ini dicoba.Â
- Tetap menunggunya ketika musim penghujan mulai tiba, khususnya ketika hujan mulai turun rintik-rintik baik pagi maupun sore...hi...hi...hi...so sweeet!
- Kemana-mana harus selalu membawa kamera "secukupnya".
- Ingat ya, posisi pelangi selalu berseberangan dengan posisi matahari! Jika pagi hari sampai menjelang siang, jika ada muncul pelangi posisinya pasti di sebelah barat. Begitu pula jika siang hari menjelang sore, jika muncul pelangi posisinya pasti di sebelah barat. Jika anda bertemu pelangi dengan posisi berkebalikan, maka anda harus berhati-hati, karena itu berarti hari kiamat...he...he...he...
- Jangan menyerah dan putus asa ketika belum berjodoh dengan takdir keberuntungan mendapatkan timing dan lokasi angle terbaik untuk membidik si-jalkan bidadari. Terus ber-ikhtiar!
Pada moment ini, saya benar-benar puas bisa mendapatkan timing dan posisi angle yang (menurut saya) sangat pas, spektrum warna pelanginya begitu  jelas dan tegas, sangat kontras dengan warna alam sekitarnya, termasuk permukaan air Sungai Kahayan serta langit senja yang biru dan sedikit menghitam karena taburan awan penghujan. Spektakulernya, saya juga mendapatkan gradasi warna yang cukup tegas dan signifikan pada bagian kaki pelangi yang jatuh diantara perkampungan di bantaran dan badan Sungai Kahayan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H