Keempat, dengan jeda waktu sekitar 12 tahun (dihitung dari umur 0-12 tahun, batas umur diijinkan naik haji) ditambah dengan daftar tunggu sekitar 30 tahun, Insha Allah Anak-anak akan naik haji pada usia 42 tahun, range usia matang dan masih tergolong kuat dan sehat untuk menjalani ritual haji yang penuh tantangan fisik dan psikhis.
Kelima, prosesi (budaya) keberangkatan naik haji masyarakat Banjar juga membutuhkan biaya, diawali dengan melaksanakan shalat hajat, selamatan (sehari sebelum berangkat) serta upacara tapung Tawar di hari keberangkatan dengan mengundang sanak saudara, tetangga dan semua orang yang dikenal (tergantung kemampuan finansial masing-masing).Â
Karena "umur tidak berbau" acara selamatan ini biasanya juga dimanfaatkan tuan rumah untuk  meminta maaf, keridhaan, kerelaan, keikhlasan termasuk minta bantu doa dari tamu yang datang saat melepas kepergiannya ke tanah suci.Â
Begitu juga ketika pulang haji, mereka disambut dengan sebuah  lawang sekepeng di gerbang masuk halaman rumah dengan atap kain putih memanjang sampai pintu rumah. Biasanya, setelah itu akan banyak tamu yang bersilaturahmi ke rumah.
Uraian ini saya sarikan dari kisah nyata persiapan perjalanan ibadah haji diusia muda yang dijalani istri saya, Hj. Hamida Yanti pada tahun 1989 yang saat itu dicatat Departemen Agama dan Garuda Indonesia sebagai jamaah haji termuda, yaitu berusia 12 tahun 5 bulan 8 hari. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H