Jika anda ingin melihat atau merasakan secara langsung salah satu tradisi muamallah masyarakat Banjar yang merupakan kombinasi antara kearifan lokal suku Banjar dengan syariat Islam, coba anda jalan-jalan ke pasar terapung dan coba belilah sesuatu dari para acil-acil pedagang yang ada. Coba perhatikan di akhir transaksi! Acil-acil itu biasanya akan mengucapkan kata “Jual” dan anda sebagi pembeli seharusnya mengucapkan “Beli”. Itulah yang namanya ijab kabul dalam jual beli, salah satu tradisi "kearifan lokal" masyarakat Banjar yang diadopsi dari syariat Islam.
Orang Banjar Naik Haji
Kalau memperhatikan daerah-daerah di Indonesia yang daftar tunggu haji atau waiting list-nya tergolong lama, yaitu Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Aceh dan Jawa Timur sepertinya ada benang merah diantara daerah-daerah tersebut yang bisa kita ambil sebagai materi kajian.
Benang merah pertama adalah, daerah-daerah tersebut merupakan “rumah” bagi suku-suku di Indonesia yang dikenal mempunyai akar kebudayaan Islam yang sangat kuat. Saking kuatnya, suku Aceh di Aceh, Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan, Banjar di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur serta Madura di Jawa Timur ini sangat identik dengan agama Islam.
Sedangkan benang merah keduanya adalah latar belakang identitas komunal suku-suku ini yang dikenal mempunyai tradisi kuat dalam perdagangan sehingga melahirkan pedagang-pedagang ulung yang tangguh.
Artinya, tahun 1700-an sudah ada Urang Banjar yang naik haji. Bahkan, menurut catatan Lesley Potter (2000), sebagaimana dikutip Taufik Arbain, yang tahun 1800-1900-an mencatat besarnya persentase dan proporsi orang Banjar yang menunaikan ibadah haji jika dibandingkan penduduk di pulau Jawa.
Kisah perjalanan naik haji Orang Banjar berikut pernak-pernik yang menyertainya, tentu tidak bisa dilepaskan dari latar belakang spiritual dan cultural-nya sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia yang identik dengan agama Islam dan identitas komunalnya sebagai pedagang-pedagang ulung, seperti halnya suku Aceh, Bugis, Makassar dan Madura yang sama-sama mempunyai akar kebudayaan Islam yang kuat, masyarakat Banjar termasuk penyumbang jamaah haji terbesar di Indonesia.
Kenapa antusias masyarakat Banjar begitu besar untuk naik haji?
Sudah menjadi rahasia Indonesia, kalau masyaraakat Banjar dikenal mempunyai minat naik haji di atas rata-rata, karenanya sampai ada kelakar yang menyatakan bahwa naik haji dan umrah ke tanah suci memang hobi Urang Banjar .