Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sedapnya Soto Banjar Ayam Bapukah/Bapulas Khas Haji Anang

27 November 2018   10:03 Diperbarui: 25 Januari 2022   21:26 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepotong Paha Ayam dalam Racikan Soto Banjar Ayam Bapukah (Foto : @kaekaha)

Kalau minggu lalu saya mengulas tentang sensasi menikmati kuliner Soto Banjar yang termasuk varian Soto Banjar "klasik" dan sajian Musik Panting yang ikonik di satu tempat yang eksotis di tepian Sungai Martapura, Banjarmasin bernama Kedai Soto Bang Amat, termasuk sedikit mengulas Banjarmasin sebagai Kota Soto karena keunikan Soto Banjar-nya yang mempunyai 4 ragam varian yaitu Soto Banjar Klasik, Soto Kuin, Soto Bapukah dan Soto Kuning (Soto Banjar Kotabaru), maka sekarang giliran varian Soto Banjar lainnya yang akan naik ulas! Yaitu Soto Banjar Ayam Bapukah. 

Baca Juga Yuk : Menikmati Musik Panting & Soto Banjar di Tepian Sungai Martapura Banjarmasin

Apa sih Soto Banjar Ayam Bapukah itu? Apa bedanya dengan varian Soto Banjar lainnya? Yuuk, simak ulasannya sambil menyediakan camilan atau makanan kesukaan kamu lainnya agar tidak menelan ludah jika kebetulan ketemu dengan bagian-bagian tulisan yang menggiurkan he...he...he...

Soto H. Anang Ayam Bapukah menjelang tutup (Foto : @kaekaha)
Soto H. Anang Ayam Bapukah menjelang tutup (Foto : @kaekaha)
Di Banjarmasin dan kota-kota satelit di sekitarnya yang diproyeksikan menjadi Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Banjar Bakula atau disebut juga Metropolitan Banjarmasin Raya, banyak sekali rumah makan, warung atau kedai yang menawarkan sajian kuliner Soto Banjar Bapukah.

Di antara puluhan atau mungkin ratusan kedai Soto Banjar Bapukah yang bertebaran di Kota Banjarmasin, bagi saya tetap saja Soto Banjar Bapukah/Bapulas H. Anang yang lokasinya di gang kecil jalan Pekapuran A RT. 8 RW. 02 Banjarmasin ini juaranya. 

Baca Juga : Sarapan Lontong Tampusing Ma Haji, Kuliner "Bahari" Khas Banjarmasin

Kedai Soto Banjar Ayam Bapukah H. Anang ini konon telah melewati tiga generasi atau kira-kira sudah ada sejak 50 tahunan yang lalu dan dikenal sebagai kedai yang pertama kali mempopulerkan salah satu varian Soto Banjar dengan "inovasi" pada tampilan saji, kelengkapan isian dan cita rasa yang berbeda dengan kebanyakan Soto Banjar yang lain dan varian Soto Banjar itu sekarang begitu terkenal dengan sebutan Soto Banjar Bapukah.

Soto Banjar Ayam Bapukah/Bapulas (Foto : @kaekaha)
Soto Banjar Ayam Bapukah/Bapulas (Foto : @kaekaha)
Uniknya, sejak sekitar4 tahun yang lalu, Kedai Soto Banjar Ayam Bapukah yang seharinya bisa menghabiskan ayam sebanyak 70-80 ekor sehari ini menambahkan ciri baru pada nama kedainya. Tidak hanya "bapukah" sekarang kedai ini memperkenalkan kata "bapulas" pada brand nama kedainya. 

Jadi nama lengkap kedai ini sekarang menjadi Soto Banjar Ayam Bapukah/Bapulas. Alasannya, agar menjadi pembeda! Karena sekarang sudah banyak kedai atau warung makan Soto Banjar baru yang bermunculan, mengekor menggunakan kata "Bapukah" sebagai identitasnya.

Baca Juga : Kegundahan di Balik Nikmatnya Nasi Kuning Dendeng Rusa, Khas Banjarmasin

Lantas apa sih maksud dari kata Bapukah dan Bapulas yang menjadi ciri khas dari Soto yang pertama kali diperkenalkan oleh H. Anang Akhmad dan istrinya Hj. Rohana di kedai sederhana yang mengambil lokasi di halaman rumah pribadinya di muara dari jembatan yang menghubungkan kampung Pekapuran A dengan Pekapuran B di Jalan Kolonel Sugiono.

Lokasi Soto Banjar Bapukah/Bapulas H. Anang (Foto : @kaekaha)
Lokasi Soto Banjar Bapukah/Bapulas H. Anang (Foto : @kaekaha)
Kata Bapukah dalam kamus bahasa Banjar, mempunyai kata dasar pukah yang berarti patah dan mendapatkan awalan ba. Dalam tata bahasa Banjar kosa kata yang mendapatkan awalan ba akan berubah menjadi kata keterangan, yaitu keterangan yang menyatakan menjadi seperti yang tersebut dalam bentuk kata dasarnya. Begitu pula untuk kata Bapulas yang tersusun dari kata dasar pulas yang berarti puntir dan mendapatkan awalan ba yang memberi makna menjadi seperti yang tersebut dalam bentuk dasarnya.

Makna lugas dari kata Bapukah pada kalimat frasa Soto Banjar Ayam Bapukah, berarti lauk berupa potongan bagian ayam yang telah dimasak dengan bumbu khusus yang disajikan sebagai teman makan Soto Banjar ini dalam menyajikannya tidak dipotong menggunakan alat apapun, tapi hanya dipatahkan dengan menggunakan kekuatan dan ketangkasan tangan saja. Biasanya, "prosesi"detik-detik si peracik soto mematah bagian-bagian ayam ini menjadi moment atraksi yang ditunggu oleh pengunjung. Sedangkan makna lugas dari Bapulas, sebenarnya masih satu rangkaian dengan proses bapukah atau mematah tadi. Jadi Bapulas atau memelintir bagian ayam itu sebenarnya termasuk bagian dari proses mematah bagian-bagian ayam

Sepotong Paha Ayam dalam Racikan Soto Banjar Ayam Bapukah (Foto : @kaekaha)
Sepotong Paha Ayam dalam Racikan Soto Banjar Ayam Bapukah (Foto : @kaekaha)
Keberadaan potongan bagian ayam yang bisa direquest baik ukuran maupun bagian-bagiannya seperti bagian paha, dada atau yang lainnya dalam sepiring sajian Soto Banjar inilah pembeda utama dari Soto Banjar Ayam Bapukah dengan Soto Banjar varian lainnya (kalau pelanggan tidak request biasanya secara otomatis akan diberi bagian paha), karena Soto Banjar klasik dan varian yang lainnya secara umum daging ayamnya di suwir-suwir dan menjadi toping bagi sepiring racikan Soto Banjar. 

Untuk isian lainnya seporsinya kurang lebih sama saja, yaitu lontong yang diiris tipis (Soto) atau nasi (sop), soun, telur itik rebus iris tipis juga, perkedel kentang, toping bawang goreng dan daun sop/seledri. 

Meracik Soto untuk Pelanggan ( Foto : @kaekaha)
Meracik Soto untuk Pelanggan ( Foto : @kaekaha)
Ada juga yang meminta tambahan seporsi sate ayam berbumbu saus kacang yang seporsinya berisi sepuluh tusuk. Khusus untuk sajian sate ayam di kedai Soto Banjar ini tidak dikelola sendiri, tapi pedagang lain yang sengaja diijinkan untuk ngetem di depan kedai untuk berdagang. Tapi jangan salah, karena tetap liwar banar nyamannya alias nikmat sekali rasanya!

Baca Juga : "Mie Bancir" Cita rasa Mewah Khas dari Banjarmasin

Dari segi cita rasa, ini yang saya sebut unik! dari beberapa kedai Soto Banjar Bapukah yang bertebaran di Banjarmasin hampir semuanya mempunyai cita rasa yang mirip walaupun tidak otentik.

Di antara kedai Soto Banjar Ayam Bapukah yang ada, tetap saja Soto Banjar Ayam Bapukah H. Anang yang buka mulai pukul 06.00 WITA sampai sekitar pukul 17.00 WITA ini yang menurut saya cocok untuk lidah pendatang dari Jawa Timur seperti saya atau dari daerah lain yang terbiasa dengan budaya kuliner dengan cita rasa masakan gurih asin. 

Sertifikat Sebagai Soto Banjar Favorit 2009 ( Foto : @kaekaha)
Sertifikat Sebagai Soto Banjar Favorit 2009 ( Foto : @kaekaha)
Tampilan kuah Soto Banjar Ayam Bapukah/Bapulas H. Anang yang cenderung bening dengan taste rempah yang tidak terlalu kuat/dominan relatif lebih mudah untuk diakrabi dan tentunya semakin menambah liwar nyamannya Soto Bapukah yang membuka cabang di 4 tempat sekaligus tersebut, yaitu di Jalan Pulau Laut dekat SPBU, kawasan Teluk Dalam dan di seputar Kayutangi tersebut. Semua di dalam Kota Banjarmasin.

Gambaran cita rasa Soto Bapukah H. Anang di atas, tentu sangat berbeda dengan varian Soto Banjar lainnya yang biasanya bercita rasa gurih cenderung manis dengan kuah yang keruh karena racikan dari campuran ragam rempah-rempah, susu cair dan kuning telur bebek dalam kuah.

Pajangan di Dinding yang Merakyat (Foto : @kaekaha)
Pajangan di Dinding yang Merakyat (Foto : @kaekaha)
Bagi saya secara pribadi, kedai Soto Banjar yang awalnya populer dengan julukan Soto Ayam Bapukah saja ini, menyimpan catatan sejarah yang tentu tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya.

Disinilah saya pertama kali mencicipi kuliner bernama "Soto Banjar", ketika pertama kali menginjakkan kaki di Bumi Antasari alias Kalimantan Selatan, sekitar 20 tahun yang lalu.

Uniknya, suasana sederhana dari kedai ini tetap terjaga sampai sekarang. Selain lokasinya yang menurut saya sangat tidak layak dan tidak masuk akal "teori marketing" untuk menjadi spot kuliner yang ikonik dan bahkan menjadi rujukan banyak pelanggan tanpa mengenal waktu. Jangan datang tepat jam sarapan pagi atau jam makan siang. Jangankan dapat tempat duduk untuk makan, bisa masuk gangnya saja harus bersyukur bro!! He..he...he...

Interior yang Sangat Sederhana Sangat
Interior yang Sangat Sederhana Sangat
Tampilan interior berupa meja dan kursi tetap seperti dulu berbahan dari kayu dan dilapisi plastik, begitu juga dengan layout ruangan yang sama sekali tidak berubah. Pelanggan bisa mengambil tempat duduk di empat los meja panjang yang dua diantaranya menempel dinding di ruang sebelah kanan jalan masuk dan etalase tempat punggawa H. Anang meracik Soto. 

Baca Juga Yuk : Terbujuk Nostalgia, Bakwan Malang "Pikulan" Ini Sedapnya Unik

Di ruangan ini, ragam pajangan yang menghias dindingnya masih sama dengan beberapa tahun yang lalu saat terakhir kali saya berkunjung dengan beberapa sahabat blogger dari Pulau Jawa yang tengah berkunjung ke Banjarmasin.

Ada foto Guru Sekumpul, ulama kharismatik dari Martapura yang akan selalu anda temui di semua rumah makan, toko, warung, kedai dan beberapa penginapan di Banjarmasin dan sekitarnya. 

Rumah Tua milik H. Anang Ahmad dan Hj. Rohana (Foto : @kaekaha)
Rumah Tua milik H. Anang Ahmad dan Hj. Rohana (Foto : @kaekaha)
Ada juga foto Bung Karno, Sertifikat Soto Banjar Favorit 2009 dari Bank Kalsel. Di dinding sebelahnya ada Foto Pasar Terapung dari Banjarmasin Post, Foto salah satu bagian Masjidil Haram atau Masjidil Nabawi, Foto Syekh Muhammad Al Banjari, ulama berpengaruh kerajaan Banjar tempo dulu dan beberapa tempelan kalender masehi baru.

Bisa Melihat Aktivitas Peracik Soto (Foto : @kaekaha)
Bisa Melihat Aktivitas Peracik Soto (Foto : @kaekaha)
Selain di ruangan sebelah tadi, pembeli juga bisa mengambil tempat duduk di sekeliling etalase dan meja tempat para punggawa H. Anang meracik Soto, yaitu di depan etalase dan disamping meja, sehingga bisa melihat dengan jelas aktifitas meracik ubarampe Soto Banjar termasuk serunya saat paman-paman peracik soto dengan cekatan mematah bagian-bagian ayam untuk disajikan. 

Sesekali di sini ada pemusik jalanan yang unjuk kreasi dengan menyanyikan lagu-lagu Banjar bahari atau lama yang tentunya akan semakin menambah nikmat suasana.


Kalau kamu berkesempatan berkunjung ke salah satu kedai Soto Banjar legendaris dan ikonik di Banjarmasin ini, jangan harap kamu akan mendapati spot-spot foto yang instgrammable, selain spot berupa kesederhanaan sebuah ruang yang menyimpan sejuta kenangan dari ribuan bahkan mungkin jutaan penikmat soto bapukahnya yang memang benar-benar bercita rasa juara! Mau Mencoba?

Yuk jalan-jalan ke Banjarmasin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun