Disinilah saya pertama kali mencicipi kuliner bernama "Soto Banjar", ketika pertama kali menginjakkan kaki di Bumi Antasari alias Kalimantan Selatan, sekitar 20 tahun yang lalu.
Uniknya, suasana sederhana dari kedai ini tetap terjaga sampai sekarang. Selain lokasinya yang menurut saya sangat tidak layak dan tidak masuk akal "teori marketing" untuk menjadi spot kuliner yang ikonik dan bahkan menjadi rujukan banyak pelanggan tanpa mengenal waktu. Jangan datang tepat jam sarapan pagi atau jam makan siang. Jangankan dapat tempat duduk untuk makan, bisa masuk gangnya saja harus bersyukur bro!! He..he...he...
Baca Juga Yuk :Â Terbujuk Nostalgia, Bakwan Malang "Pikulan" Ini Sedapnya Unik
Di ruangan ini, ragam pajangan yang menghias dindingnya masih sama dengan beberapa tahun yang lalu saat terakhir kali saya berkunjung dengan beberapa sahabat blogger dari Pulau Jawa yang tengah berkunjung ke Banjarmasin.
Ada foto Guru Sekumpul, ulama kharismatik dari Martapura yang akan selalu anda temui di semua rumah makan, toko, warung, kedai dan beberapa penginapan di Banjarmasin dan sekitarnya.Â
Sesekali di sini ada pemusik jalanan yang unjuk kreasi dengan menyanyikan lagu-lagu Banjar bahari atau lama yang tentunya akan semakin menambah nikmat suasana.
Kalau kamu berkesempatan berkunjung ke salah satu kedai Soto Banjar legendaris dan ikonik di Banjarmasin ini, jangan harap kamu akan mendapati spot-spot foto yang instgrammable, selain spot berupa kesederhanaan sebuah ruang yang menyimpan sejuta kenangan dari ribuan bahkan mungkin jutaan penikmat soto bapukahnya yang memang benar-benar bercita rasa juara! Mau Mencoba?
Yuk jalan-jalan ke Banjarmasin.