Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bernostalgia dengan Mainan Anak-anak Tempo Dulu di Kota Tua Jakarta

5 Oktober 2018   00:27 Diperbarui: 5 Oktober 2018   09:29 3131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cafe Batavia (Foto : @kaekaha)

Dalam gadget yang berisi aneka macam game atau permainan yang harus dilakukan secara komunal alias rame-rame, tapi riilnya di mainkan sendiri-sendiri bahkan dari tempat paling pribadi dan paling jauh dari dunia komunal yaitu di sudut kamar.

Karena tertarik sekaligus penasaran dengan aneka mainan anak-anak jadul yang secara bergantian terus dimainkan dan diperagakan oleh si Bapak yang ternyata asli dari Gunung Kidul, Jogjakarta tersebut. 

Akhirnya saya memutuskan untuk duduk di hadapan si-bapak setengah baya yang mengaku bernama lengkap Pak Suparman tersebut. Sambil bertanya seluk beluk aneka mainan yang dijual Pak Parman, saya juga ikut mencoba beberapa jenis mainan yang puluhan tahun lalu sering saya mainkan itu.

Luar biasa! Ini sangat luar biasa bagi saya! Entah mimpi apa saya tadi malam, hari ini di salah satu sudut Kota Tua Jakarta yang penuh dengan catatan sejarah, tanpa diduga bisa bernostalgia dengan mainan-mainan unik masa lalu.

The Show Must Go On!  Sayang nostalgia saya siang itu bercengkerama dengan berbagai aneka mainan anak-anak jadul  harus segera berakhir. Dering Handphone yang berbunyi sejak tadi  menjadi alarm panggilan dari ketua rombongan agar segera berkumpul, karena rombongan writingthon akan melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata selanjutnya.

Gasing Bambu (Foto : @kaekaha)
Gasing Bambu (Foto : @kaekaha)
Dari pertemuan dan obrolan singkat dengan Pak Suparman, ternyata Si Bapak telah puluhan tahun memproduksi sekaligus menjajakan berbagai mainan anak-anak tradisional. Bahannya dari bambu di seputaran Kota Tua Jakarta. Karena menarik,  jadi terbersit untuk memulai sesuatu yang berkaitan dengan mainan anak-anak tradisional jaman dulu ini.

Saya ingin ikut berpartisipasi aktif untuk melestarikan aneka mainan-mainan yang sangat mengasyikkan saat dimainkan itu. Caranya? Mungkin saat ini dimulai dengan membeli barang-barang dagangan Pak Suparman, masing-masing satu buah per-jenisnya untuk koleksi sekaligus buah tangan. Ini sebagai  media perkenalan bagi anak-anak saya di Banjarmasin dan yang terpenting, tidak usah menawar harganya yang hanya berkisar antara 7000-10.000 tersebut.

Anda ikut tertarik untuk bermain? Singgah saja ke Jalan Lada di seputar Destinasi Wisata Kota Tua Jakarta. Di sepanjang jalan itu, biasanya Pak Suparman tidak henti-hentinya memperagakan cara memainkan aneka mainan anak-anak tradisonal berbahan bambu tersebut secara bergantian.

Seruling, Tok-tok, peluit burung, gasing (Foto : @kaekaha)
Seruling, Tok-tok, peluit burung, gasing (Foto : @kaekaha)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun