Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Untungnya Jadi Tuan Rumah Asian Games?

15 Agustus 2018   23:19 Diperbarui: 16 Agustus 2018   02:51 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Event Asian Games ke-18 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang tinggal menghitung hari! Euforia masyarakat Indonesia menyambut gelaran pesta olahraga bangsa-bangsa Asia yang konon terbesar ke-2 setelah Olimpiade ini juga sangat luar biasa. Berbagai ekspresi kreatif dan inovatif masyarakat muncul dimana-mana.

Di Banjarmasin Kalimantan Selatan, satu-satunya daerah di Pulau Kalimantan yang disinggahi oleh Torch Relay Asian Games 2018, euforia Asian Games benar-benar terasa, bahkan  jauh-jauh hari sebelum obor yang disulut dari dua sumber api abadi, yaitu api abadi Asian Games di Stadion Nasional Dhyan Chand di New Delhi,  India tempat Asian Games pertama kali digelar di India dan api abadi dari Mrapen, Godong, Grobogan, Jawa Tengah itu benar-benar dibawa berkeliling Kota Banjarmasin.

Obor Asian Games mulai memasuki Kota Banjarmasin (Foto : @kaekaha)
Obor Asian Games mulai memasuki Kota Banjarmasin (Foto : @kaekaha)
Gaung popularitas gelaran Asian Games 2018 di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, mungkin lebih dulu bergema dibanding daerah lain di Indonesia, karena dalam usahanya menggemakan event Asia Games ke-18 yang diselenggarakan di Jakarta-Palembang ini Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan menyandingkannya dengan kampanye kesiapan dan kesanggupan Kalimantan Selatan untuk menyelenggarakan PON XXI tahun 2024, sayang dalam bidding host yang di selenggarakan di Hotel Bidakara April 2018 yang lalu, Kalimantan Selatan kalah voting dari duet, Aceh-Sumut dan Bali-NTB.

Meskipun niat Kalimantan Selatan untuk menjadi tuan rumah PON XXI, tahun 2024 tidak kesampaian, tapi setidaknya efek berbagai kampanye ini semakin mendekatkan Asian Games kepada memori masyarakat banua. Maka tidak heran, ketika obor Asian Games benar-benar datang dan dibawa keliling Kota Banjarmasin,  sepanjang jalan yang dilewati iring-iringan pembawa obor penuh sesak oleh masyarakat.

Masyarakat antusian menunggu datangnya Api obor Asian Games di Banjarmasin (Foto : @kaekaha)
Masyarakat antusian menunggu datangnya Api obor Asian Games di Banjarmasin (Foto : @kaekaha)
Memang tidak ada gading yang tak retak!

Sebagai anak bangsa, kita patut mengapresiasi berbagai cara dan upaya kreatif yang telah di lakukan oleh pemerintah dari pusat sampai daerah sebagai pemilik gawe alias yang punya hajat, begitu pula kerja keras dan cerdas sang event organizer alias si panatia inti, INASGOC yang dibantu puluhan ribu volunteer  untuk menyukseskan hajatan Asian Games yang pada perhelatan kali ini mengambil tema Energy of Asia ini.

Kerja keras dan kerja cerdas mereka, bagaimanapun tentu tidak akan bisa benar-benar 100% sempurna, ibarat kata memang tidak ada gading yang tak retak! Lho kok...?

Ya, obrolan saya dengan seorang kakek di warung nasi pecel pagi tadi, sempat membuat saya tersedak! Si kakek sambil menyeruput kopi hitamnya yang berbau tajam, tiba-tiba menepuk pundak saya sambil bertanya, "Mas, Apa sih untungnya Indonesia jadi tuan rumah Asian Games!?"

Saya yang saat itu tengah terlena menikmati sedapnya sajian nasi pecel "ndeso" dalam wadah pincuk daun pisang yang hot, sempat tergagap juga mendapat serangan fajar yang tak terduga itu. Saya seperti baru tersadar dari tidur berbulan-bulan! Haaaah, Berbulan-bulan ?

Fakta Asian Games (Grafis : Detik.com)
Fakta Asian Games (Grafis : Detik.com)
Ya, saya seperti baru terbangun dari tidur berbulan-bulan! Pasalnya, saya baru sadar jika kampanye penyelenggaraan Asian Games 2018 yang di Kalimantan Selatan disandingkan dengan kampanye kesiapan menjadi tuan rumah PON 2024 ini, masih belum memberikan edukasi yang cukup (cukup waktu dan cukup jelas)  kepada masyarakat, khususnya terkait benefit yang bisa didapat oleh Indonesia sebagai tuan rumah!? Apalagi jika melihat besaran dana yang harus dikeluarkan oleh pemerintah sebagai tuan rumah yang mencapai 34 triliun rupiah! Wooooow...

Coba perhatikan! Dari sekian banyak isi kampanye di berbagai media yang "diperlihatkan" kepada masyarakat, tidak satupun yang memberi edukasi mengenai keuntungan Indonesia sebagai tuan rumah secara lugas, jelas dan mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.  Maaf, yang banyak  tampak di berbagai media, sebagian besar adalah  sisi kehebohan dan keglamouran semata, kalaupun ada sisipan edukasi, hanya sebatas fakta-fakta teknis seperti jumlah peserta, jumlah cabang olahraga dsb. 

 Memang ada rilis dari Bappenas di berbagai media, sayangnya asal-usul angka yang dimunculkan juga sulit dipahami masyarakat dan hal ini diperparah oleh tidak adanya sosialisasi yang memadai sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk mendapatkan porsi pemahaman yang cukup.

Celakanya! Kalau saya perhatikan, substansi pertanyaan si kakek tadi sebenarnya bukan sekedar apa untung dan ruginya saja! Tidak sesederhana itu, tapi lebih kompleks!  Sebuah refleksi dari seorang rakyat "kecil" yang bertanya, apa untungnya buat rakyat kecil (seperti saya)? Waduuuuh.

Selain itu, bagi kaum terpelajar yang mempunyai akses informasi memadai, tentu fakta krisis ekonomi yang melanda Yunani dan Brazil pasca menjadi tuan rumah Olimpiade dan piala dunia, juga menjadi referensi berharga untuk mengkritisi masalah benefit atau keuntungan  sebagai tuan rumah Asian Games ini. 

Venue Asian Games 2018 (Grafis : detik.com)
Venue Asian Games 2018 (Grafis : detik.com)
Apa sih Untungnya Jadi Tuan Rumah!?

Menurut Bappenas, Penyelenggaraan Asian Games ini memiliki dampak langsung maupun tidak langsung yang seluruhnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, secara langsung terlihat dari investasi pemerintah untuk pembenahan infrastruktur sarana olahraga, operasional persiapan sejak 2015 dan pengeluaran wisatawan yang hadir dalam ajang tersebut. 

Sedangkan, dampak tidak langsung dari penyelenggaran ajang olahraga terbesar di Asia ini adalah adanya nilai tambah yang bisa menciptakan lapangan kerja, memperkuat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan pendapatan masyarakat. 

Berikut gambaran detail, benefit atau keuntungan yang bisa diraih Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 yang di rangkum dari beberapa sumber,

1. Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Ketua KADIN Rosan P. Roeslani, Asian Games 2018 sangat mendukung perkembangan iklim usaha di Indonesia, karena semua terlibat! Mulai dari perusahaan kecil sampai besar terlibat. Hal ini tentunya akan mendorong daya beli/konsumsi di masyarakat Indonesia dan akan berdampak sangat signifikan pada pertumbuhan ekonomi, termasuk juga mendorong terciptanya lapangan kerja baru.

Menurut Bappenas, Total dampak langsung Asian Games terhadap perekonomian DKI Jakarta mencapai Rp22 triliun yang terdiri dari investasi kontruksi Rp13,7 triliun, operasionalisasi penyelenggaraan Rp5,8 triliun dan pengeluaran pengunjung Rp2,6 triliun.

Sedangkan, total dampak langsung terhadap perekonomian Sumatera Selatan mencapai Rp18,5 triliun yang terdiri dari investasi kontruksi Rp15,4 triliun, operasionalisasi penyelenggaraan Rp2,1 triliun dan pengeluaran pengunjung Rp968 miliar. Bappenas memproyeksikan pengunjung yang hadir ke Palembang selama kegiatan Asian Games dapat mencapai 175.029 orang yang terdiri atas 66.029 wisatawan mancanegara dan 108.999 wisatawan nusantara.

Perhitungan ala Bappenas diatas, memang bersifat prediktif. Tapi, kalau berkaca pada pengalaman faktual dari keberhasilan Thailand dan Korea Selatan yang berhasil mendapatkan surplus pasca menjadi tuan rumah event Asian Games 1998 dan 2002, sepertinya bukan hal yang mustahil Indonesia memang benar-benar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal, seperti Thailand dan Korea Selatan yang masing-masing mendapatkan surplus 300 dan 670 miliar. Wooow!

Khusus untuk Indonesia, pemerintah harus bisa memastikan bahwa belanja modal untuk Asian Games 2018 benar-benar "berposisi" sebagai investasi yang memberikan keuntungan untuk jangka panjang. Jangan sampai berbagai infrastruktur yang telah dibangun, pasca Asian Games 2018 terbengkalai tidak terurus.

Mengenai krisis yang dialami Brazil dan Yunani pasca menjadi tuan rumah Olimpiade, memang tidak serta merta juga menjadi mimpi buruk bagi Indonesia. Penjelasan yang mungkin masuk akal adalah Pondasi ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih kuat dan aman bila dibandingkan dengan Yunani tahun 2004, karena rasio utang dengan PDB Indonesia jauh lebih baik. Selain itu, pemerintahan Indonesia saat ini juga tidak mengalami krisis kepercayaan seperti yang dialami Brazil sesaat sebelum menjadi host event. Bahkan dari euforia yang muncul di masyarakat, menegaskan dukungan kuat untuk pemerintah dalam upayanya menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

2. Meningkatkan Brand Image Indonesia dimata dunia

Menjadi penyelenggara event olahraga internasional memang diyakini sebagian besar negara berkembang bisa meningkatkan brand image yang diharapkan akan memberi dampak jangka panjang positif, khususnya pada bidang ekonomi. Jadi percepatan pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari investasi jangka panjang yeng tentunya bisa menjadi muliplyer effect dari pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

3. Promosi Pariwisata Indonesia

Kehadiran puluhan ribu atlit dan official dari negara peserta yang datang ke Indonesia, tentu menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk mempromosikan berbagai produk pariwisata yang dimiliki, termasuk memperkenalkan dan mengkampanyekan aneka satwa endemik yang unik, cantik dan terancam punah melalui maskot event Asian Games, yaitu Badak Jawa, Rusa Bawean, dan Burung Cenderawsih Kuning Besar.

4. Awal kebangkitan olahraga Indonesia

Asian Games dapat menjadi trigger dari banyaknya perubahan terutama terkait olahraga. 2018 ini kami yakin ini merupakan tahun kebangkitan olahraga karena banyak fasilitas olahraga yang dibangun dan kecintaan masyarakat terhadap olahraga juga kembali bergairah sebagai impact Asian games.

Intinya, Asian Games merupakan hajatan bangsa Indonesia, Mari satukan energi, mari dukung bersama Asian Games 2018, karena sejatinya kita bisa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun