Karakter maskot Kaka diadaptasi dari seekor Badak Jawa/Badak Bercula Satu (Rhinoceros Sondaicus). Satwa endemic di Ujung Kulon, Banten yang dujuluki sebagai satwa mamalia paling langka di dunia ini mempunyai data morfologi Berat badan antara 900 – 2.300 kg, dengan panjang badan 2 – 4 meter dan tinggi 1.7 meter. Maka wajar jika si-Kaka di presentasikan sebagai kekuatan.
Pada aksinya sebagai maskot ASIAN GAMES 2018, si-Kaka tampak gagah dengan padupadan pakaian dengan motif bunga khas Palembang, Sumatera Selatan.
Secara mrfologi, berikut ciri-ciri badak Jawa,
1.Cula kecil dengan panjang sekitar 25 cm untuk badak jantan sementara badak betina hanya memiliki cula kecil atau tidak sama sekali.
2.Berat badan antara 900 – 2.300 kg, dengan panjang badan 2 – 4 meter dan tinggi 1.7 meter.
3.Berwarna abu-abu dengan tekstur kulit yang tidak rata dan berbintik.
4.Badak jantan mencapai fase dewasa setelah 10 tahun, sementara betina pada usia 5 sampai 7 tahun dengan masa mengandung selama 15 – 16 bulan.
5.Bagian atas bibirnya meruncing untuk mempermudah mengambil daun dan ranting.
Bila dibandingkan dengan si-Bhin Bhin dan si-Atung, si-Kaka alias si-Badak Jawa ini kondisinya paling mengenaskan. Meskipun, badak Jawa dilindungi sejak 1931 di Indonesia dan diperkuat dengan penetapan Ujung Kulon di barat daya pulau Jawa sebagai taman nasional sejak 1992. Spesies yang di alam liar hanya menyisakan 50 ekor ini diklasifikasikan sebagai sangat terancam (critically endangered) dalam IUCN red list. Begitu juga status sebagai "Appendix I" yang dikelurakan oleh CITES untuk si-Kaka. Semua status peringatan ini tentu menjadi peringatan keras menyusul kenyataan Badak Jawa di Vietnam yang telah dinyatakan punah.