Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Proud & Be Yourself, Papua!

31 Desember 2016   20:13 Diperbarui: 31 Desember 2016   21:00 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih minimnya infrastruktur yang memadai di berbagai bidang (transportasi, komunikasi, kesehatan, pendidikan, perdagang/ekonomi dan lainnya) merupakan titik lemah Papua untuk mengejar ketertinggalannya dari daerah lain, khususnya untuk membangun industri Pariwisata berkelas dunia. Untuk itulah, konsentrasi pembangunan di Papua saat ini harus ditujukan di titik ini. 

Untuk membangun pariwisata Papua agar bisa go internasional secara spesifik, diperlukan beberapa langkah manajerial strategis sebagai berikut :

1. Mapping Area

Pemetaan terhadap semua potensi pariwisata di Papua sangat diperlukan untuk, untuk menyusun langkah-langkah strategis yang aplikatif, efektif dan efisien. Dari pemetaan ini nantinya kita bisa menentukan klasifikasi masing-masing obyek wisata berikut analisa kelayakan bisnis dan strategi pengembangan yang diperlukan.

Misal, obyek wisata bisa dijual secara solo atau harus paket (cluster)

2. Penentuan Skala Prioritas

Dari hasil mapping area, kita bisa menentukan titik-titik yang perlu mendapatkan prioritas. Titik mana yang perlu mendapatkan sentuhan revitalisasi lebih dulu, lebih besar dan lebih serius (termasuk dalam pembangunan infrastruktur pendukung), sehingga akan memberikan dampak atau efek "ledakan" yang lebih dahsyat. 

3. Sosialisasi kepada Masyarakat Sekitar dan pemangku kepentinga.

Semua tahapan yang dilalui, seharusnya memang melibatkan masyarakat setempat, agar masyarakat mempunyai sense of belonging  terhadap apa yang sedang dibangun di daerahnya. Dengan begitu, tentu masyarakat tidak akan segan untuk ikut serta dalam pengelolaannya (menjaga, mengembangkan dan melestarikannya).

Disini, masyarakat sekitar harus bisa diberdayakan dengan benar, sehingga kemajuan obyek wisata nantinya juga memberi dampak perbaikan pada perekonomian masyarakat

4. Promosi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun