Ribuan Jamaah Itikaf di malam ganjil
Tengah Malam di 10 hari terakhir RamadhanSuasana tengah malam di Masjid Sabilal Muhtadin sepanjang 10 hari terakhir Bulan Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil akan selalu dibanjiri oleh ribuan jamaah yang datang dari berbagai penjuru kota untuk mengikuti itikaf, berburu malam 1000 bulan. Pria-wanita, tua-muda, kaya-miskin, sipil-militer, pejabat, pengusaha, konglomerat dan semua warga Kota Banjarmasin, semua tumpah ruah di Masjid kebanggan masyarakat Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan ini.
Tidak hanya orang dewasa, tampak anak-anak juga ikut beribadah
Pada malam ganjil di 10 hari terakhir ramadhan, tidak hanya ruangan masjid saja yang penuh sesak, sehingga jamaah sampai meluber sampai ke teras sayap sebelah kiri dan kanan masjid dan sebagian khusus wanita meluber ke teras depan/plaza, tapi juga lahan parkir untuk mobil dan sepeda motor, yang menurut saya sebenarnya sudah sangat luas. Untuk itu, dengan terpaksa, jika sepanjang lorong jalan komplek masjid yang berupa paving block juga penuh mobil jamaah, maka parkir sampai masuk ke lapangan rumput yang biasanya dipakai untuk olahraga anak-anak siswa lambaga pendidikan/Sekolah Islam Terpadu, Sabilal Muhtadin.Â
Sebagian parkir sepeda motor di belakang masjid yang sudah penuh
Untuk rangkaian ibadah itikaf di malam ganjil, selain melakukan berbagai ibadah sunnah secara mandiri atau munfarid, biasanya ada juga rangkaian ibadah sholat malam yang dilakukan secara berjamaah yang dimulai sekitar pukul 02.00 WITA sampai selesai yang dipimpin oleh imam
Masjid Sabilal Muhtadin. Inilah yang menurut saya menjadi magnet dari kehadiran ribuan jamaah menjemput malam 1000 bulan di
Masjid Sabilal Muhtadin, karena setelah ibadah sholat malam berjamaah hampir separuh jamaah terlihat meninggalkan Masjid.
Minum teh/kopi panas setelah sholat malam
Bagi semua jamaah, setelah selesai melaksanakan ibadah sholat malam berjamaah pengelola
Masjid Sabilal Muhtadin, selalu menyediakan minuman teh atau kopi panas yang bisa dinikmati secara gratis dan bila masih tersedia jamaah juga bisa meminta dua jenis minuman ini untuk persediaan makan sahur dengan wadah-wadah yang sudah dibawa dari rumah.Â
Bagian fragmentasi yang ini, menurut saya cukup menarik dan sanggup memberikan rasa kangen kepada seluruh jamaah untuk selalu datang di 10 hari terakhir Ramadhan, menjemput malam 1000 bulan di Masjid Sabilal Muhtadin dan yang membuat semakin ngangeni lagi adalah, biasanya ada saja para saudagar dan para dermawan yang memberikan kue, camilan bahkan nasi lengkap dengan lauk-pauknya untuk makan sahur kepada jamaah. Masha Allah, betapa indahnya kebersamaan yang telah Engkau rencanakan dan ciptakan!Â
Masjid Sabilal Muhtadin, di 1/3 malam
Saudaraku, Bulan Ramadhan tinggal menyisakan beberapa hari lagi, mari kita maksimalkan penghambaan kita kepada-Nya dengan memaksimalkan semua ibadah yang kita bisa dan mampu laksanakan, terlebih dengan itikaf di Masjid-Masjid terdekat... Semoga bermanfaat. Amin.
Artikel Terkait :
1. [Masjidklopedi] Masjid Sabilal Muhtadin, Ruang Dialektika Budaya Kalimantan
2. [Masjidklopedi] Cerita Masjid Tua Tanpa Nama di Sungai Jingah
3. Mengenal Belungka Batu, "Buah Ramadhan" Masyarakat Banjar
Lihat Humaniora Selengkapnya