Manusia sudah ditakdirkan menjadi makhluk individual sekaligus sebagai makhluk sosial yang tidak bisa terlepas dari keberadaan makhluk lainnya untuk menjalani hidup dan kehidupan. Secara riil, sampai kapanpun kita tidak bisa hidup sendiri di muka bumi ini. Kearifan budaya gotong royong sebagai salah satu bukti tingginya peradaban budaya Bangsa Indonesia, juga menjadi salah satu bukti bahwa dalam mewujudkan sebuah harmoni kehidupan ini, kita akan selalu membutuhklan kehadiran orang lain untuk mencapainya.
Pada dasarnya, tidak satupun manusia yang berharap mendapatkan musibah, seperti sakit. Tapi kalu musibah "sakit" itu benar-benar datang  apa kuasa kita untuk menolaknya? Inilah perlunya "payung" seperti yang saya sebutkan diatas dan ketika payung kita ternyata bisa juga di gandakan untuk melindungi anak kita, saudara, tetangga atau orang lain meskipun sama sekali tidak kita kenal, kenapa tidak kita berikan saja? Toh payung kita tetap utuh dan masih bisa melindungi kita, ketika kita memerlukannya!Â
Semoga di tengah menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, semangat kita untuk bergotong royong dan berbagi dengan sesama dalam kebaikan akan menjadikan kita sebagai manusia yang paling dicintai Allah SWT, seperti yang di sampaikan Rasulullah, "Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia lainnya" (HR. Thabrani).
Inilah makna dasar bergotong royong di bawah naungan BPJS yang Insha Allah tidak akan merugikan siapapun. Â Kita sehat dan terus menebar manfaat!
Yuk mulai menyiapkan "payung" kita masing-masing! Untuk kita dan Indonesia yang lebih sehat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H