Sampai saat ini, seperti layaknya negara yang sedang berkembang lainnya, Indonesia masih dihadapkan pada masalah pemerataan akses pendidikan yang masih rendah dan masih jauh dari kata memadai (semakin jauh dari pusat pemerintahan, umumnya semakin rendah akses dan partisipasi pendidikan masyarakat! Begitu juga, semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin rendah pula partisipasi masyarakat didalamnya) , fasilitas infrastruktur pendidikan yang minim sanagt tidal sebanding dengan kebutuhan riil seluruh masyarakat, kurangnya tenaga pengajar yang berkompeten dan pendidikan berbiaya tinggi yang semakin sulit dijangkau masyarakat umum menyebabkan mutu pendidikan Indonesia selalu berada dalam persimpangan jalan dan selalu menjadi pilihan yang sulit bagi masyarakat umum, khususnya level ekonomi menengah kebawah yang lebih banyak mendominasi struktur perekonomian masyarakat Indonesia. Mungkinkah kehadiran teknologi internet bisa menjadi solusi bagi distorsi pemerataan akses pendidikan berikut berbagai aspek bawaanya, di seluruh wilayah nusantara? Jawabnya adalah pasti bisa!
Dalam berbagai seminar motivasi, kita sering disuguhi dengan pertanyaan "super nyeleneh" oleh para trainner. Salah satunya yang paling populer mungkin pertanyaan "Bagaimana cara memasukkan gajah dalam kulkas?" Masih ingat? Ketika pertama kali mendengar pertanyaan ini, saya yakin 100% diantara kita pasti berpikir sesuatu yang tidak mungkin! Â Bahkan tidak sedikit yang protes keras dengan pertanyaan yang dianggap konyol dan tidak masuk akal tersebut! "Bagaimana mungkin bisa memasukkan Gajah dalam kulkas!?"
Dengan senyuman, sang motivator dengan santainya memberi jawaban! " Caranya mudah saja! Buka kulkasnya, lalu masukkan gajahnya. Selesai!" menurut sang motivator, inilah fakta sebagian besar pola pikir kita! Cara berpikir kita sangat normatif! yang tidak jarang membawa kita, justeru sering menjauh dari konteks tema dan biasanya terlalu memikirkan yang berat-berat, sehingga menjauhkan kita dari pola pikir solusif. Bener juga ya.....
Dari penjelasan sederhana sang motivator diatas, mungkin sedikit memberi gambaran terhadap pola pikir dan sikap kita secara umum dalam melihat sebuah "problematika" yang bisa jadi sebagai salah satu hambatan kemajuan semua aspek kehidupan kita secara umum, termasuk dalam pengelolaan dunia pendidikan kita.
Bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi dengan program studi yang terakreditasi A dan B, HarukaEdu menyelenggarakan program kuliah e-learning, kelas online, dan sertifikasi online untuk jenjang S1 dan S2 plus kelas online dengan materi-materi menarik yang sedang naik daunseperti enterpreneurship, technopreneurship dll. Melalui Learning Management System (LMS), semua materi perkuliahan disajikan dalam bentuk digital (video, audio, materi presentasi, forum diskusi, live chat dan tugas) yang kesemuanya dapat diakses dengan mudah kapan saja dan di mana saja melalui koneksi internet. Memang untuk sementara, HarukaEdu baru berkonsentrasi untuk segmen jenjang pendidikan tinggi, tapi tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti berkembang untuk semua jenjang pendidikan. Berani menjawab tantangan dan peluang HarukaEdu?
Ada beberapa poin positif yang bisa diambil dari kehadiran HarukaEdu bagi pendidikan di Indonesia,
1. Membumikan teknologi
Saat ini, kehadiran teknologi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk teknologi informasi (internet) telah banyak memberikan manfaat yang signifikan. Banyak aktifitas manusia modern yang terbantu dengan kehadiran teknologi. Selain memberikan tingkat produktifitas yang lebih baik, karena pola dan sistem kerja yang relatif lebih efektif dan efisien, kehadiran teknologi (informasi) juga diyakini ikut serta memperluas pemerataan akses pembangunan di segala bidang, termasuk pendidikan. Jadi, kedepan konsentrasi pemanfaatan teknologi tidak hanya di dominasi oleh kota-kota besar saja.
Kehadiran start up pendidikan HarukaEdu yang berbasis teknologi informasi (internet) secara tidak langsung juga ikut serta dalam upaya pemerintah untuk memperkenalkan teknologi, khususnya teknologi informasi (internet) secara luas kepada seluruh masyarakat Indonesia. Tentu manfaat yang satu ini, tidak bisa dipandang sebelah mata! Hanya saja, disini HarukaEdu tentu tidak bisa berjalan sendirian. Harus ada dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah sebegai regulator, baik dari sisi misi pendidikannya maupun dari sisi pengembangan infrastruktur telekomunikasinya.Â