Titian papan ulin menuju Jembatan Gantung Tandipah ( Foto : Koleksi Pribadi)
Jembatan Gantung Tandipah dilihat dari sisi titian Desa Tandipah ( Foto : Koleksi Pribadi)
Berbeda dengan konstruksi jembatan Gantung Lok Baintan yang rangka tiang utamanya terbuat dari  terbuat dari Kayu ulin atau kayu besi, konstruksi tiang utama jembatan Gantung Tandipah terbuat dari baja dengan penguat tali sling baja sebesar lengan anak-anak. Sedangkan untuk alas jembatan, berkebalikan dengan Jembatan Gantung Lok Baintan, di Jembatan Tandipah alasnya terbuat dari rangkaian papan kayu ulin.Â
Walaupun bukan destinasi wisata, tapi pemandangan fragmentasi alam yang terlihat dari atas dan samping Jembatan Gantung Sungai Tandipah tidak kalah cantiknya dengan pemandangan dari Jembatan Gantung Lok Baintan.
Pemandangan alam dari atas Jembatan Gantung Tandipah (Foto : Koleksi Pribadi)
Aktifitas transportasi sungai di bawah Jembatan Gantung Tandipah (Foto : Koleksi Pribadi)
Pemandangan dari samping Jembatan Gantung Tandipah ( Foto : Koleksi Pribadi)
Setelah menyeberangi Jembatan Gantung Tandipah, di samping kiri turunan bibir jembatan terdapat bangunan masjid disebelah kiri dan are pekuburan di sebelah kanan. Setelah menuruni titian dari papan kayu ulin sepanjang sekitar 20 meter, maka kita akan bertemu lagi dengan jalan kita berangkat menuju Pasar Terapung Lok baintan.Â
Dari arah Jembatan Gantung Tandipah bila belok kiri maka kita akan menuju ke Pasar terapung Lok Baintan dan jika belok kanan maka kita akan bertemu dengan Jembatan busur di sekitar Pasar Tradisonal Sungai Lulut. Artinya, untuk kembali pulang ke arah Kota Banjarmasin maka kita ambil arah ke kanan dan setelah bertemu Jembatan Busur kita kembali ambil arah belok kanan. Disini kita sudah kembali menyusuri jalan Veteran dan mulai memasuki hiruk pikuk jalanan Kota Banjarmasin.Â
Jembatan Busur, pintu masuk/keluar petualangan ( Foto : Koleksi Pribadi)
Tertarik mencoba, menjelajahi alam Kalimantan Selatan
plus menikmati sajian budaya sungai yang eksotis? Yuk....jalan-jalan ke Banjarmasin! Sampai jumpa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya