Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[Wisata Banua] Menemukan "Pasar Terapung Lok Baintan" dari Jalur Darat

6 Mei 2016   01:14 Diperbarui: 6 Mei 2016   08:50 1926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari belokan ini,  kita sudah bisa melihat sungai Martapura yang menjadi lokasi Pasar Terapung Lok Baintan. Tapi, Lokasi Pasar Terapung yang disini bukanlah lokasi yang sebenarnya, karena lokasi Pasar Terapung yang sebenarnya di bawah jembatan Gantung Lok Baintan yang letaknya masih sekitar 1 km lagi dari lokasi ini. Lokasi ini disebut oleh sebagian pengunjung pasar terapung sebagai pasar terapung bayangan. 

p12a-572b7e40c0afbd130b3c733e.jpg
p12a-572b7e40c0afbd130b3c733e.jpg
Pasar terapung Lok Baintan sisi bayangan (Foto : Koleksi Pribadi)

Disebut bayangan karena mereka berada ditempat yang tidak semestinya. Para pedagang pasar terapung ini biasa muncul di lokasi ini ketika hari mulai beranjak terang atau jam 7 keatas dengan cara membiarkan arus sungai membawa perahu mereka berjalan sendiri kira-kira sejauh 1 km dari tempat awal mereka berjualan di bawah jembatan gantung Lok Baintan. Para pedagang yang sebagian besar berasal dari daerah arah hulu, untuk pulang atau kembali ke arah hulu biasa di tarik oleh perahu kelotok yang lebih besar secara berombongan, berikut videonya


Dari lokasi Pasar terapung bayangan ini untuk menuju lokasi pasar terapung dibawah Jembatan Gantung Lok Baintan, jalan yang harus dilalui relatif lebih bagus daripada rute sebelumnya, karena di sini kita sudah berada di area perkampungan Desa Lok Baintan Luar. 

aimg-20160501-080330-572b8b07717a61fa11f8119f.jpg
aimg-20160501-080330-572b8b07717a61fa11f8119f.jpg
Batas Desa Lok Baintan Luar (Foto : Koleksi Pribadi)

Dari arah kita datang, jembatan gantung Lok Baintan sama sekali tidak kelihatan, karena tertutup oleh rumah-rumah panggung warga dan sayangnya sama sekali tidak ada penunjuk arah atau papan keterangan lokasi Jembatan Gantung Lok Baintan di sekitar lokasi, kecuali papan nama yang menempel diatas pilar-pilar kayu raksasa penopang kawat sling baja jembatan. Saya baru sadar kalau sudah sampai di lokasi ketika melihat ujung-ujung tali kawat sling raksasa sebesar lengan anak-anak tertambat di dinding-dinding tebal dan kokoh di sebelah kiri tempat saya berhenti.

p8a-572b7dca717a61ce10f811a3.jpg
p8a-572b7dca717a61ce10f811a3.jpg
Pilar Kayu Jembatan Gantung Lok Baintan (Foto : Koleksi Pribadi)

Sampai di bibir Jembatan Gantung Lok Baintan yang terlihat miring kearah kiri tersebut, matahari sudah lumayan tinggi, sekitar jam 8 pagi WITA. Aktifitas pasar terapung sudah bergeser ke arah Pasar terapung bayangan. Beruntung saya masih sempat mengabadikan rombongan pedagang yang tengah pulang dari berdagang ke kampung masing-masing ke arah hulu dengan di tarik kelotok.

pastero-572b849a8223bd590b1001cf.jpg
pastero-572b849a8223bd590b1001cf.jpg
Aktifitas Pasar Terapung Lok Baintan (Foto : Koleksi Pribdai)

Setelah aktifitas pasar terapung benar-benar habis dan mendokumentasikan beberapa spot tersisa yang menurut saya menarik dengan kamera, akhirnya saya memilih untuk pulang. Nah...untuk jalan pulang, saya sengaja memilih jalur yang berbeda dengan jalur berangkat, karena banyak jalan menuju Roma...eh, Rumah! Tunggu ulasan jalur menemukan rumah dari Pasar Terapung Lok Baintan, pada postingan berikutnya, hanya di Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun