Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Pasarkita] Romantika Seputar Vermaak Wajah "Pasar Kindai Limpuar" Gambut

17 April 2016   23:55 Diperbarui: 19 April 2016   19:28 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita tentang relokasi Pasar Kindai Limpuar memang sudah lama terdengar, jadi bukan berita baru yang mengagetkan bagi masyarakat Gambut dan sekitarnya, termasuk saya. Tapi, saya justeru dibuat kaget oleh vermaak total  wajah depan dari Pasar Kindai Limpuar yang entah sejak kapan terjadinya!?

Tampilan wajah baru pasar kebanggan masyarakat Gambut itu sekarang lebih ngejreng  dari biasanya. Warna kuning dan merah berikut nama dari salah satu operator seluler besar tanah air tampak mendominasi.  Dari penampakannya, semua bisa menebak kalau wajah Pasar Kindai Limpuar sudah masuk dalam wilayah komersialisasi ruang publik.

[caption caption="Wajah baru Pasar Kindai Limpuar. (Foto : Koleksi Pribadi)"]

[/caption]

Secara pribadi, menurut saya branding product wajah Pasar Kindai Limpuar oleh operator seluler nasional bukanlah sebuah masalah, selama tidak mengganggu ketertiban umum, aturan/hukum adat dan hukum positif yang berlaku. Bahkan menurut saya, ini sebuah terobosan cerdas dari pemangku kebijakan untuk menambah PAD dengan memaksimalkan manfaat aset-aset “tidur” milik pemerintah. Tentu tetap harus melalui prosedur yang benar dan tanpa KKN!  

Apalagi, tampilan fresh dan ngejreng warna-warni wajah Pasar Kindai Limpuar yang didominasi warna kuning dan merah, selaras dengan makna simbol warna yang selama ini menjadi trademark  budaya Banjar dan Melayu umumnya yang mengartikan warna kuning sebagai simbol kemakmuran dan keistimewaan, sedang warna merah sebagai simbol keberanian. Hanya saja, sepertinya ada yang terlewatkan dan terabaikan dari proses vermaak wajah Pasar Kindai Limpuar yang menurut saya merupakan “kesalahan” fatal! yaitu, dihilangkannya “penampakan” ornament-ornament khas budaya Banjar tanpa berusaha mengganti dengan tampilan yang baru, termasuk tulisan nama Pasar Kindai Limpuar yang biasa menempel di wajah pasar.

[caption caption="Wajah baru Pasar Kindai Limpuar. (Foto : Koleksi Pribadi)"]

[/caption]

Memang harus diakui, tema ornament tradisional terakhir  yang masih tersisa dari wajah Pasar Kindai Limpuar berupa atap sirap, memberi kesan kuno dan jadul.  Mungkin dianggap tidak akan mix n’ match  dengan tema modernitas dan teknologi high end yang diusung oleh operator seluler yang menyewa  wajah Pasar Kindai Limpuar untuk di branding. Tapi budaya Banjar yang elok kan tidak hanya melulu atap sirap saja! Kalau mau lebih arif dan repot sedikit, sebenarnya ornament kain sasirangan khas Banjar bisa ditampilkan pada cat warna-warni merah dan kuning polos yang mendominasi wajah pasar. Apalagi, warna merah dan kuning juga cukup dominan pada kain sasirangan. Sehingga mix n' match yang terjadfi disana pasti akan sangat atraktif. Seandainya ini benar-benar mendapatkan apresiasi dan menjadi kenyataan, ada beberapa manfaat yang didapat dari vermaak  wajah Pasar Kindai Limpuar.

Pertama. Tetap sebagai media promosi dari operator seluler, karena warna-warna identik perusahaan mereka tidak berubah, tetap merah dan kuning.

Kedua.  Dengan menambahkan ornament kain sasirangan pada blok ruang warna tersebut maka perusahaan seluler tersebut juga ikut serta dalam pelestarian asset seni dan budaya masyarakat Banjar dan cara ber-empati pada seni dan budaya masyarakat setempat seperti ini, sebenarnya termasuk strategi marketing yang cantik dan smart untuk merebut hati masyarakat Banjar. Bukankah itu tujuan perusahaan seluler melakukan branding  wajah Pasar Kindai Limpuar?

Ketiga. Seandainya ide kreatif ini terwujud, tidak menutup kemungkinan, kedepan Pasar Kindai Limpuar tidak hanya menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli saja, tapi juga menjadi destinasi wisata baru yang menarik. Lukisan mural raksasa ornament kain sasirangan di wajah Pasar Kindai Limpuar berwarna dominant merah dan kuning bisa dijual sebagai destinasi wisata. 

[caption caption="Corak ornamen Kain Sasirangan (Gambar : BatikSasirangan.com)"]

[Corak ornamen Kain Sasirangan (Gambar : BatikSasirangan.com)]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun