Sedangkan untuk fungsi ekonomi, lebih mudah melihatnya! Produk miniatur rumah adat Banjar karya Rusman "Suryanata' Efendi yang begitu detail dengan akurasi mendekati sempurna dan mempunyai karakter artistik yang sangat kuat mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi alias sangat layak jual! Buktinya, produk miniatur rumah adat Banjar produksi Rusman "Suryanata" Efendi banyak diapresiasi dan diburu oleh para kolektor benda seni dari luar daerah dan luar negeri seperti dari Jepang, Eropa dan Amerika. Hanya saja, sepertinya ada fakta anomalis terjadi di lapangan. Sampai detik ini, dedikasi total pemuda yang juga pengajar kelas computer dan internet ini masih belum mendapatkan respon dan apresiasi positif dari instansi terkait khususnya pihak-pihak terkait urusan seni, budaya dan pariwisata, khususnya lagi di Kalimantan Selatan sendiri. Padahal, apabila potensi ekonomi kreatif yang sangat menjanjikan ini dikelola dan dibina dengan baik dan benar, sedikit banyak pasti bisa memberi dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitarnya, sehingga secara bertahap bisa membantu mengurai permasalahan umum yang sekarang sedang membelit sebagian besar daerah di Kalimantan Selatan dan Indonesia secara umum, seperti pengangguran dan kebuntuan inovasi penggerak perekonomian.
Untuk fungsi ideologis, sepertinya bukan suatu yang berlebihan bila apa yang dilakukan oleh seorang Rusman "Suryanata" Effendi ini layak menjadi sebuah inspirasi besar, khususnya bagi kaum muda Banjar dan bagi semua masyarakat Banjar dan Kalimantan Selatan umumnya. Siapa lagi yang akan melestarikan semua kekayaan adat dan tradisi Suku Banjar, selain kita sendiri masyarakat Banjar dan Kalimantan Selatan!?
Sebuah dedikasi anak bangsa untuk menjaga, merawat dan melestarikan kekayaan budaya leluhurnya memang sebuah keniscayaan kodrati, sebuah tanggung jawab kolegial yang seharusnya berlaku umum! Tapi fakta riil di lapangan ternyata memberi pesan anomalis yang lebih banyak berbanding terbalik. Perjalanan berliku dan penuh tantangan seorang Rusman "Suryanata" Effendi dalam melestarikan rumah adat Banjar, secara tersirat memberi pesan kepada kita semua, khususnya masyarakat Banjar dan Kalimantan Selatan terhadap tanggung jawab kolegial kita dalam menjaga dan melestarikan aset budaya Banjar yang sekarang semakin luntur dan melemah. Semoga, bersamaan dengan kehadiran sosok-sosok baru dalam tampuk kepemimpinan Kalimantan Selatan, akan memberi harapan baru, semangat baru dan energi baru pada semangat kolegial kita dalam upaya melestarikan semua elemen budaya Banjar di banua tercinta, Kalimantan Selatan.
Banjarmasin Bungas!
Artikel  juga bisa dibaca via Blog Pribadi Kalbuning Manah Hati dan Indonesiana dalam serial tokoh inspiratif Kalimantan Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H