(Foto : Koleksi Pribadi)
Setelah melaksanakan kewajiban Shalat Dhuhur dan Ashar yang di gabung (jamak qashar) sekaligus berdoa dengan meminta keselamatan dan kemudahan dalam perjalanan kepada yang Maha Kuasa, perjalanan menuju Tanjung Redeb Kita lanjutkan dengan hati dan pikiran yang lebih lapang dan fresh. Medan yang kami lalui masih relatif sama. Kiri kanan kami masih berupa jurang-jurang menganga yang dibalut oleh hijaunya dedaunan hutan hujan tropis Kalimantan yang maaih perawan, hanya saja kami mulai bertemu dengan peradaban manusia, berupa beberapa rumah dan perkampungan penduduk walaupun masih relatif jarang dan sedikit.
Â
KETANGGUHAN MESIN DATSUN MENGANTARKAN PARA RISERS SAMPAI TUJUAN
Ditengah perjalanan mendekati Maghrib, kami para risers dikejutkan oleh berita salah satu mobil official yang memang mengawal kami dari jauh di belakang kehabisan bahan bakar ditengah hutan. Memang sepanjang perjalanan kami sama sekali tidak menemukan SPBU, untung mobil Datsun G+ Panca yang kami tunggangi iritnya jagoan! Jadi tidak perlu risau meskipun sepanjang jalan tidak ada SPBU. Selain itu ketahanan dan ketangguhan mesin Datsun Go + Panca tidak perlu diragukan lagi. Datsun mampu melibas dengan aman dan nyaman, turunan, tanjakan dan tikungan-tikungan super ekstrem,
Saya membuktikan sendiri dengan mengendarainya sejauh 366 km dari Kota Sangatta - Tanjung Redeb dengan waktu tempuh yang ralatif lama (13 jam) dan saya tetap fit dan segar! Lamanya perjalanan disebabkan karena pola dan sistem yang dipakai dalam event Datsun Risers Expedition kali ini adalah sistem konvoi yang mengharuskan semua mobil wajib berjalan sesuai dengan nomor urut masing-masing, tidak boleh saling mendahului. Sehingga perjalanan memakan waktu lebih lama bila dibanding dengan waktu idealnya.
Â
Iring-iringan rombongan Datsun Risers Expedition etape 1
(Foto : Official Datsun)
Â