Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona Pulau Derawan Bikin "Mabuk Kepayang"

18 Januari 2016   02:22 Diperbarui: 18 Januari 2016   02:29 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto : Official Team Datsun) 

Kami tidak bisa berlama-lama berada di tempat ini. Puas nggak puas kami harus segera meninggalkan  gosong laut berpasir putih luar biasa indahnya ini, karena sebentar lagi air laut pasang akan segera menutup permukaanya.

Agenda kami berikutnya adalah snorkling melihat kumpulan ikan-ikan cantik warna-warni di sekitar dermaga utama DERAWAN DIVE RESORT yang airnya sangat jernih. Sehingga kita bisa melihat berbagai bita laut yang ada di situ dengan jelas. Selain jenis ikan-ikan laut berwarna-warni yang cantik, di tempat ini juga terdapat kawanan ubur-ubur dan penyu laut plus gugusan karang yang agak tajam, jadi tetap harus berhati-hati.

Aktifitas snorkling yang begitu mengasyikkan (Foto : Dokumen Pribadi)

Karena sudah merasa kelelahan setelah sekitar 2 jam melakukan aktifitas snorkling di sekitar dermaga utama DERAWAN DIVE RESORT, akhirnya semua risers menyudahi aktifitas yang mengasyikkan ini. Sambil menikmati menu makan siang agak sore (tambahan), kami menunggu datangnya sunset di senja hari di dermaga kayu tersebut.

Menunggu sunset datang (Foto : Dokumen Pribadi)

Sedetik sunset yng segera lewat (Foto : Dokumen Pribadi)

Berbeda dengan sunrise yang prosesnya relatif lebih lama, moment sunset berlaku sebaliknya sangat cepat berlalu. Seperti itu juga yang terjadi di Pantai Derawan. Karena sibuk mencari lokasiyang pas untuk membidik sunset, akhirnya malah kehilangan moment langka tersebut di Pulau Derawan. Menurut infoemasi warga sekitar, untuk mendapatkan moment sunset yang paling bagus sebaiknya di dermaga umum Pulau Derawan, bukan di lokasi tempat kami sekarang berada di dermaga utama DERAWAN DIVE RESORT. walaaaaaah, semua risers sedikit kecewa! Karena untuk menuju dermaga umum tersebut di perlukan waktu sekitar 30 menit bila jalan kaki menyusuri perkampungan penuduk. Lewat deh........!!! Tapi tak apalah, sekarang para risers gagal mendapatkan moment sunset toh besok pagi masih ada moment sunrise yang bisa diambil dari dermaga utama DERAWAN DIVE RESORT.

Malam akhirnya merapat juga di Pulau Derawan, secara perlahan tapi pasti sang mentari kembali ke peraduan setelah seharian menyertai kami menjelajahi setiap sudut Pulau Derawan dengan sejuta pesonanya. Tidak berapa lama Suara panggilan Adzan Sholat Maghrib dari Masjid Jami Islamiyah terdengar sayup-sayup berbarengan dengan suara debur ombak yang menandai air laut pasang. Setelah melaksanakan Sholat Maghrib, di Kamar masing-masing semua risers berkumpul di Dalawan Kafe & Restaurant untuk makan malam. Setelah makan malam semua risers kembali kepada habitatnya sebagai Kompasianers yaitu menulis feature tentang semua yang telah dijalani selama seharian menjelajahi Pulau Derawan yang cantik mempesona. Tapi sayang, sekali lagi koneksi internet yang tidak mendukung membuat para risers-Kompasianers keluar kamar masing-masing. Akhirnya para risers sepakat janjian untuk mencari oleh-oleh di perkampungan yang letaknya di belakang penginapan yang hanya dibatasi oleh pagar kawat berduri.

Waktu menunjukkan pukul 21.15 WITA saat para risers mulai menyusuri perkampungan penduduk yang sebagian besar dihuni oleh pendatang dari Pulau Sulawesi tersebut. Sebagian besar outlet dan toko yang menyediakan souvenir untuk buah tangan ternyata sudah tutup sejak pukul 5 sore, tapi tetap ada sebagian kecil yang masih buka walaupun tidak terlalu banyak dan salah satunya yang diserbu oleh para risers adalah "TOKO REGI". Toko milik tokoh masyarakat setempat. Toko souvenir ini bergabung dengan toko kelontong yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat setempat. Menurut cerita Mas Agus orang asli Surabaya yang melayani kami di toko souvenir, "TOKO REGI" yang dijaganya biasa tutup sampai tengah malam, toko ini milik Pak Haji ini salah seorang tokoh masyarakat yang juga seorang pengusaha grosir barang-barang kelontong kebutuhan sehari-hari. Dalam seminggu dengan menggunakan armada kapal milik sendiri Pak Haji 3 kali bolak-balik mengambil barang ke Tanjung Redeb. Untuk urusan souvenir khususnya produk kaos, "TOKO REGI" mempunyai brand sendiri seperti nama tokonya "TOKO REGI". keren ya, naluri bisnis Pak Haji! Kaos-kaos mereka dipesan langsung dari salahsatu industri konveksi di Bandung, makanya Mas Agus menjamin kalau produk kaos mereka mempunyai kualitas yang jauh lebih baik dengan harga yang relatif lebih murah dibanding oleh outlet atau toko souvenir lainnya diseputaran Pulau Derawan.

Sebagian desain kaos "TOKO REGI" (Foto : Dokumen Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun