Menginjakkan kaki di dermaga kayu milik DERAWAN DIVE RESORT, kami seperti dibawa ke dunia lain. Dunia yang mimpi yang begitu tenang dan meneduhkan mata , hati dan pikiran. Suguhan air bening di bawah kaki-kaki kayu dermaga, hembusan udara sejuk di tengah terik mentari dan riak-riak suara hempasan ombak kecil menghantam dermaga yang dipadu dengan suara khas cuitan burung-burung laut yang berterbangan di langit yang berwarna biru utuh benar-benar membuat kami terkesima dengan ciptan-Nya yang begitu anggung dan luar biasa indahnya! Masha Allah......! Selanjutnya oleh officiai dan local guide, kami dibawa menuju sebuah ruangan seperti aula untuk koordinasi dan pembekalan singkat mengenai seluk beluk wisata Derawan, sekaligus dilanjut makan siang dan pembagian kamar untuk para risers di Dalawan Kafe & Restaurant yang unik. Kafe terapung ini di bagian tengahnya terdapat sebuah "lubang" besar layaknya kolam dengan diameter sekitar 3 meter yang dikelilingi meja untuk bersantap. Fungsi lubang yang langsung terakses ke laut ini adalah sebagai hiburan tambahan bagi para pengunjung kafe yang ingin menikmati santapan sekaligus melihat aktifitas berbagai biota laut yang sedang lalu-lalang di sekitar kaki-kaki bangunan kafe yang terbuat dari kayu tersebut. Air laut yang jernih memungkinkan pengunjung kafe untuk berinteraksi dengan kawanan ikan, belut laut dan juga kura-kutra yang sedang melintas di lubang kolam tersebut. Selain itu, ada satu hal yang membuat kafe ini agak unik, yaitu larangan merokok di dalam kafe! Bahkan untuk menjaga konsistensinya, kafe ini tidak menjual rokok lho!
Lho itu kan bagus! Kata beberapa risers perempuan yang kebetulan menyahut obrolan para risers yang lagi asyik ngobrol tentang larangan merokok di Dalawan Kafe & Restaurant. Memang sih sebenarnya bagus dan bisa diacungi jempol, dua jempol malah.....! Cuma kalau melihat segmen dari DERAWAN DIVE RESORT secara keseluruhan yang sangat international (ditandai dengan bendera berbagai negara yang menghiasi pintu masuk) apakah ini tidak kontra produktif? Begitulah bisik-bisik para risers yang kebetulan para perokok.
Tanpa menunggu lama sekalian untuk menghemat waktuKami langsung bubar untuk mengambil semua barang bawaan yang tadi diangkut porter dari dermaga dengan gerobak untuk dibawa menuju kamar kami masing-masing. Kamar yang saya maksud disini sebenarnya mengacu pada istilah umum ketika kita mau menginap di hotel atau resort. Sedangkan kamar di DERAWAN DIVE RESORT sebenarnya lebih mirip rumah atau paviliun yang terpisah antara satu dengan yang lainnya dengan kapasitas tempat tidur untuk 3 orang/3 tempat tidur. Letaknya tepat di bibir pantai....wooooow....kereeeen!
Setelah membereskan barang bawaan ke dalam kamar masing-masing, semua Kompasiana Blog Trip - Datsun Risers Expedtion langsung berkumpul di tengah-tengah gosong atau gugusan pulau pasir putih di tengah laut yang hanya muncul ketika air laut sedang surut antara jam 12.00-1500 WITA, setelahnya gosong ini akan kembali tenggelam oleh air pasang. Selain mengambil foto, disini kami juga syuting untuk jingle video dokumentasi.
Suasana syuting video dokumentasi