Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sangatta-Tanjung Redeb, Ajang Pembuktian Ketangguhan Datsun Go+ Panca

15 Januari 2016   01:54 Diperbarui: 17 Januari 2016   10:54 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angka meter start Q Hotel, Kota Sangatta

 

Angka meter finish di Rumah adat Dayak Miau Baru

 

Bismillah,  setelah berdoa bersama akhirnya kami tim #JagawRisers yang berada pada mobil 4 dan semua peserta Datsun Risers Expedition Kalimantan, berangkat menuju Kota Tanjung Redeb,  Kutai Timur. Jam tangan saya menunjukkan tepat pukul 07.30 WITA ketika start dimulai,  sedangkan catatan kilometer pada speedometer mobil kami menunjukkan angka 8327 dengan kondisi bahan bakar full. Seperti sehari sebelumnya,  tim kami selalu mencatat data-data tersebut guna mengetahui total jarak tempuh yang kami tuntaskan plus tingkat konsumsi bahan bakar mobil tunggangan kami Datsun Go+ Panca. Keluar dari,  area parkir Q Hotel Kota Sangatta,  semua risers dan tim official lansung melaju teratur sesuai urutan angka mobil.  Sekitar 15 menit pertama,  para risers masih menjelajahi area Kota Sangatta yang pagi itu terlihat sudah mulai menggeliat aktifitas warganya. Sebagai kota kecamatan,  Kota Sangatta memang tidak terlalu padat dan sibuk layaknya Kota Samarinda yang kemarin telah kita lalui.  

Beberapa saat berlalu, perjalanan risers mulai memasuki daerah tidak berpenghuni yang terlihat didominasi oleh lahan kosong pertambangan batubara baik yang masih aktif mapun yang sudah tidak aktif. Dari papan nama yang bertebaran di beberapa titik, area pertambangan yang terlihat masih aktif tersebut adalah milik salah satu perusahaan tambang batubara nasional yang namanya tentu sudah tidak asing di telinga,  yaitu KPC  (Kaltim Prima Coal) milik salah satu pengusaha nasional.  Sedang yang tidak aktif lagi, terlihat tidak terurus dan terbengkalai tidak jelas siapa pemiliknya.

Papan nama KPC

Jalanan yang kami lalui semakin menyempit dan terdapat beberapa ruas yang aspalnya terkoyak,  sehingga perlu ekstra hati-hati untuk melintasinya. Semakin jauh dari Kota Sangatta, jalan yang kami lalui semakin menantang, selain kerusakan jalan yang semakin meluas dan menyebar,  kontur geografis wilayah Sangatta-Tanjung Redeb yang berbukit-bukit dengan hutan lindung di sekelilingnya menyebabkan sepanjang jalan yang kami lalui layaknya mengendarai roller coaster di tengah hutan.

Alam Kalimantan

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun