Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

InspiraTrip! Yuk, Jalan-jalan ke Gang Dolly!

15 November 2015   01:41 Diperbarui: 15 November 2015   07:35 1711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikenal sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, semasa jayanya Gang Dolly mempunyai beberapa keunikan yang khas....

pertama, kalau siang hari kita melewati Jalan Putat Jaya yang dikenal dengan Gang Dolly ini, kita seperti melewati jalan biasa layaknya jalan-jalan lain di Kota Surabaya. Pada siang hari aktifitas warganya tampak normal seperti biasa, tidak ada perbedaan yang mencolok. Ter-kamulase? Bisa iya, bisa tidak karena lokalisasi "Gang Dolly" ini memang menyatu dan berbaur dengan kehidupan masyarakat. Suasana berbeda akan terlihat ketika sore atau malam menjelang!

kedua, wanita-wanita "pekerja" yang "bekerja" di Gang Dolly biasanya ditempatkan atau dipajang dalam sebuah "akuarium"! Sebutan untuk ruang berkaca terang yang bisa dilihat oleh siapapun yang melewati gang ini. Walaupun tetap ada sebagian yang berdiri dijalanan. Kalau malam relatif lebih mudah untuk membedakan mana wanita "pekerja" dan mana yang bukan. Biasanya  ditandai dengan gaya dandanan dan pakaian yang dikenakan ( ada yang mengatakan tergantung kelasnya!)

ketiga, Gang Dolly bisa dikatakan lengkap! Karena semua hiburan malam untuk laki-laki dewasa semua kelas tersedia (ada catatan sebuah LSM yang mengatakan 30% "pekerja" wanita di sini masih dibawah umur....naaaah lhooo!).

Tapi semua cerita diatas sudah lewat! Fenomena kebesaran Gang Dolly sekarang benar-benar telah menjadi bagian dari sejarah perjalanan Kota Surabaya. Walikota perempuan pertama Kota Surabaya Tri Rismaharini-lah yang mengubah arah sejarah Gang Dolly. Tepat tanggal 18 Juni 2014, Gang Dolly resmi ditutup oleh Wali Kota Surabaya dan dinyatakan terlarang untuk kegiatan dan aktifitas seputar prostitusi. (Sebagai catatan:  Sekian puluh tahun Walikota Surabaya di jabat oleh laki-laki, tidak satupun yang "berani" menyentuh Gang Dolly. Alih-alih "menyentuhnya" dulu Gang Dolly  justru sempat diwacanakan menjadi destinasi wisata resmi oleh pemerintah Kota Surabaya....hadeeeeew! Kira-kira bentuk plesirannya seperti apa ya....?). Memang tidak mudah untuk sekedar "menutup" Gang Dolly, Karena memang banyak kepentingan yang ada didalamnya! Tidak hanya masalah sosial dan ekonomi saja, Gang Dolly juga sering dijadikan komoditas politik khususnya di level internal Kota Surabaya. Maklum saja, karena di masa jayanya dalam semalam perputaran uang di Gang Dolly mencapai 1,2 Milyar! Ck..ck...ck...ck. 

Setelah setahun lebih Gang Dolly ditutup secara resmi, Gang Dolly memang tidak benar-benar mati, meskipun samar-samar aktivitas prostitusi konon masih ada dengan cara yang lebih rapi dan tersamar. Indikasi ini mungkin ada benarnya. Bila merujuk laporan dari beberapa aktifis LSM yang aktif melakukan pendampingan bagi masyarakat kawasan Gang Dolly dan Jarak,  yang dilangsir oleh beberapa media online, sebagian besar para "pekerja" yang mau untuk berpindah haluan adalah yang sudah berumur sedangkan yang masih berusia muda, rata-rata justeru enggan untuk berpindah haluan. Nah lho......

Menjawab kabar samar-samar ini, Pemko Surabaya tidak tinggal diam, dengan menggandeng berbagai kalangan seperti pemerhati sosial, LSM, Organisasi kepemudaan, Organisasi Keagamaan, Organisasi profesinal, Komunitas seni dan budaya dan praktisi-praktisi profesional dari berbagai bidang, terus berusaha memberikan solusi jangka pendek maupun jangka panjang bagi eksistensi kehidupan masyarakat Ex-Gang Dolly. Ini yang menarik dan mungkin bisa dijadikan referensi solusi oleh daerah lain yang berencana melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukan oleh Pemko Surabaya, menutup lokalisasi! 

Bekas Wisma New Barabara dalam renovasi

(Sumber Foto : merdeka.com)

Langkah riil Pemko Surabaya untuk merubah wajah Gang Dolly antara lain dengan membeli beberapa (sekitar 13) aset property yang dulunya merupakan wisma untuk memajang sekaligus tempat  eksekusi para "pekerja" milik mami-mami Gang Dolly. Property yang sudah dibeli, lantas di rombak untuk dijadikan sebagai wadah bagi pemberdayaan masyarakat Gang Dolly.  Wisma "New Barbara", yang dulu dikenal sebagai wisma paling ramai di Gang Dolly sekarang sudah berganti wajah. Sejak dibeli Pemko Surabaya setahun silam, bangunan 6 lantai yang dirubah total ini secara perlahan telah beralih fungsi.

Lantai 1 yang dulunya sebagai akuarium atau ruang pajang para "pekerja", sekarang menjadi tempat kursus komputer, sedang ruang diatasnya yang sedang dalam tahap finishing diproyeksikan untuk tempat pelatihan usaha produktif (UKM) bagi masyarakat. Sementara itu, bangunan lainnya yang juga dalam tahap renovasi ada beberapa yang telah dijadikan untuk tepat produksi dan ruang pajang bagi produk kerajinan khas Gang Dolly seperti Batik Jarak Arum, yaitu kerajinan batik khas Gang Dolly yang motifnya khasnya berupa proses metamorphosis ulat sampai menjadi kupu-kupu yang cantik yang dikombinasikan dengan elemen daun jarak, sesuai dengan nama daerahnya jarak! Konon ide dan inspirasi terciptanya motif ini tidak lepas dari perjalanan metamorphosis masyarakat Gang Dolly sendiri, berubah dari yang negatif menjadi positif. Pemerintah Kota Surabaya juga membangun beberapa fasilitas olahraga di Gang Dolly, seperti lapangan futsal, bulutangkis, basket dan volley Ball.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun