Trip ke Bali sekaligus menghadiri undangan dari Kementerian PU-PERA dalam acara Malam Puncak Peringatan Hari Habitat Dunia (HHD) 2015 beberapa hari yang lalu, benar-benar memberikan wawasan baru. Ternyata Indonesia mempunyai satu program (wacana) untuk mengantisipasi dinamika masyarakat urban berkaitan dengan isu-isu lingkungan perkotaan yang tiap tahunnya berubah mengikuti pola isu lingkungan dan masyarakat urban perkotaan dunia.
Saya mengenal istilah Hari Habitat Dunia ....ya baru kemarin! Waktu Kompasiana mengadakan event blogcontest bekerja sama dengan Kementerian PU-PERA. Kebetulan tema blogcontest yang dilombakan masih tergolong umum dan kebetulan masuk dalam ranah sosial, seni dan budaya, tema yang selama ini paling banyak menjadi obyek tulisan saya, Public Space For All atau Ruang Publik Untuk Semua.Â
Kegagapan dan keheranan saya semakin jadi ketika mulai memasuki gerbang pintu masuk Wisma Werdhatama, dimana dinding sisi sebelah kanan sepanjang kurang lebih 100 meter dihiasi mural bergambar berbagai tema  Hari Habitat Dunia mulai tahun 2007! Haaaah, sejak tahun 2007 ternyata Indonesia sudah ikut memperingati Hari Habitat Dunia? ...kok tidak pernah terdengar gaungnya ya...? Apalagi manfaatnya untuk masyarakat? Jangan-jangan.......! Ah sudahlah, bukan itu yang ingin saya bahas disini.Â
Ini dia, detail tema Hari Habitat Dunia dari tahun 2007 sampai 2014, yang tepajang dalam mural di sisi sebelah kiri pintu keluar Wisma Werdhapura.
Kalau dilihat, tema-tema Hari Habitat Dunia semuanya memberi angin segar bagi lingkungan hidup kita. Coba lihat dari 2007 A Save City Is A Just City, 2008 Harmonious Cities, 2009 Planning Our Urban Future, 2010 Better Ciyty Better Life, 2011 Cities And Climate Change, 2012 Canges Cities Building Opportunities. 2013 Urban Mobility dan 2014 Voices From Slums. Kalau untuk tahun 2015 sudah pada tahukan....!?