Mohon tunggu...
Kadita Putri
Kadita Putri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

"Menulis adalah caraku untuk memerdekakan pikiran" ( Kadita Putri ) Selain di kompasiana, kunjungi blog khusus resensi buku di : www.kaditaputri.blogspot.com Follow akun IG untuk terhubung : @kaditaputri_

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kekuatan Tersembunyi Sikap Pasrah: Resensi Buku "Letting Go" Karya David R. Hawkins

23 Agustus 2020   06:15 Diperbarui: 7 April 2021   10:47 4276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
buku Letting Go karya David R. Hawkins. dokpri

Resensi buku Letting Go : Kekuatan Tersembunyi sikap pasrah karya David R Hawkins oleh Kadita Putri

  • Judul                    : Letting Go
  • Penulis                : David R.Hawkins
  • Penerjemah      : Shalahudin GH
  • Penerbit             : Javanica
  • Tebal                    : 424 Halaman
  • Cetakan I           : Juni 2020
  • ISBN                     : 978-6026-799548

Sinopsis : Letting GO adalah sebuah buku monumental yang menjelaskan cara paling efektif untuk menyirnakan berbagai hambatan batin menuju pencerahan. Setelah didera puluhan penyakit kronis yang tak tersembuhkan oleh metode medis, Dr.Hawkins memasrahkan semua penyakitnya hingga satu per satu sirna. 

Hampir semua penyakit fisik dan mental disebabkan oleh emosi-emosi negatif yang terpendam di alam bawah sadar. Ketika emosi-emosi itu dilepaskan melalui sikap pasrah, kesembuhan pun terjadi dengan sendirinya. Uniknya, sikap pasrah adalah esensi ajaran semua agama, tetapi banyak yang gagal menjalaninya karena belum memahami mekanismenya. Buku ini, mekanisme pasrah dijelaskan secara detail melalui pendekatan psikoanalisis, untuk menyirnakan blok-blok batn yang menghalang diri kita dari cinta dan kebahagiaan. 

David R Hawkins sang penulis dan penemu teori Psikologi baru yangmenyatakan bahwa setiap manusia memiliki tingkatan kesadaran nya masing-masing. Kesadaran itulah penentu arah hidup kita. Buku ini memiliki 21 bab secara keseluran mengupas mekanisme pasrah ditinjau dari tingkatan level kesadaran itu. ini adalah tingkatan kesadaran manusia/level of counciousness :

Yang saya tahu dari Bapak David R.Hawkins ini, beliau adalah seorang pakar psikolog, yang sukses menemukan teori LoC ( Level Of Consciousness) atau bahasa Indonesianya Level Kesadaran Manusia. Nah, berikut Level Kesadaran Manusia, teman-teman.......

  • Tingkatan Pencerahan ( Level 700 – 1000 ) yaitu tingkatan yang secara emosi sudah penuh dengan kesadaran murni, sudag tidak ada kemelakatan, level ini merupakan puncak tertinggi dari level kesadaran manusia.
  • Tingkatan Kedamaian ( Level 600) pada level ini manusia atau individu sudah mengalami kesempurnaan, kebahagiaan, kemanunggalan. Ini merupakan kondisi non-dualitas, melampaui intelek, melampaui semua pemahaman.
  • Tingkatan Kesukacitaan ( Level 540) level ini merupakan cinta yang tanpa syarat dan tidak berubah, terlepas dari keadaan dan tindakan orang lain.  Level ini individu akan mengalami kasih sayang terhadap semuanya, kesabaran yang luar biasa, perasaan manunggal dengn orang lain dan rasapeduli terhadap kebahagiaan mereka.
  • Tingkatan Cinta ( Level 500 )  yaitu level dimana manusia atau individu sudah memancarkan cinta penuh dengan sikap memaafkan, memelihara dan mendukung yang lain. Di level ini, manusia atau individu dapat memandang apapun dengan cinta.
  • Tingkatan Penalaran ( Level 400) pada level ini ada kemampuan untuk melihat hal-hal secara abstrak, melakukan konseptualisasi, bersikap objektif, dan membuat keputusan-keputusan yang cepat dan tepat. Kegunaan utama nya untuk memecahkan masalah.
  • Tingkatan Penerimaan ( Level 350 ) energi level ini tenang, santai, harmonis, fleksibel, inklusif, dan bebas dari perlawanan batin. Level ini menerima hidup sepenuhnya dan tidak lari dari masalah. Tidak menyalahkn orang lain atau menyalahkan hidup.
  • Tingkatan Kesediaan ( Level 310 ) energi ini mendukung keberlangsungan hidup yang didasarkan pada sikap positif menyambut seluruh ekspresi kehidupan. Bersifat ramah, ingin membantu, dan berusaha untuk memberikan pelayanan.
  • Tingkatan Netral ( Level 250 ) ini adalah level cara hidup yang nyaman, pragmatis, dan relatif bebas dari emosi. Level ini bebas dari posisi yang kaku, tidak menghakimi, dan tidak suka bersaing.
  • Tingkatan Keberanian ( Level 200 ) energi ini menyatakan “Aku mampu melakukan nya.” Penuh tekad, bersemangat dalam hidup, produktif, independen, dan mampu memberdayakan diri.
  • Tingkatan Amarah ( Level 150 ) energi ini mengatasi sumber ketakutan dengan kekerasan, ancaman, dan serangan. Mudah tersinggung, meledak-ledak, sengit, mudah menguap dan penuh kekesalan. Level ini suka “membalas dendam”.
  • Tingkatan Hasrat ( Level 125 ) level ini selalu mencari keuntungan, perolehan pribadi, kesenangan, dan “mendapatkan” sesuatu di luar dirinya. Selalu haus, tak pernah puas, dan tamak.
  • Tingkatan Ketakutan ( Level 100 ) energi ini melihat “bahaya” di mana-mans. Berusaha untuk terus menghindar, defensif, sibuk dengan masalah keamanan, posesif terhadap orang lain, pencemburu, gelisah, cemas, dan terus berjaga-jaga.
  • Tingkatan Dukacita ( Level 75 ) ada ketidakberdayaan, keputusasaan, rasa kehilangan, penyesalan, dan perasaan “Andai aku tidak....”, merasa terpisah, depresi, kesedihan.
  • Tingkatan Apati ( Level 50 ) energi ini ditandai oleh ketiadaan harapan, tidak suka dimintai pertolongan, menjadi beban bagi orang lain, malas dan ogah-ogahan, serta perasaan: “aku tidak bisa” atau “kenapa aku harus peduli?”. Kemiskinan lumrah terjadi pada level ini.
  • Tingkatan Rasa Bersalah ( Level 30) pada medan energi ini, seseorang ingin menghukum dan dihukum. Ini mengarah pada penolakan-diri, masokisme, rasa penuh penyesalan, feeling bad, dan penghancuran-diri. Rawan mengalami kecelakaan, punya kecenderungan bunuh diri. Memproyeksikan kebencian nya terhadap diri sendiri ke pada orang lain sebagai orang “jahat” adalah hal yang umum terjadi. Energi level ini menjadi dasar dari banyak penyakit psikosomatik.

sumber : www.kaditaputri.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun