Namun, hal ini tidaklah mudah. Tantangan utamanya adalah karakteristik budidaya tanaman jagung itu sendiri. Sebagian besar penanaman jagung dilakukan di lahan-lahan yang tidak terlalu luas dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Â
Tanaman ini juga ditanam secara musiman bergantung pada preferensi petani, yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Akibatnya, informasi yang akurat mengenai luas lahan yang secara khusus didedikasikan untuk penanaman jagung secara permanen tidak tersedia.
Saat ini, BPS bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang mengembangkan metode KSA untuk komoditas jagung. Tahun ini uji coba akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.Â
Meski demikian, ini bukan tugas yang mudah karena isu ketersediaan informasi lokasi potensi komoditas jagung. Karena itu, BPPT juga sedang mengkaji opsi lain berupa penggunaan teknologi radar. Upaya-upaya ini diharapkan dapat memberi solusi bagi perbaikan akurasi data jagung. (*)