Mohon tunggu...
Kadir Ruslan
Kadir Ruslan Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS di Badan Pusat Statistik. Mengajar di Politeknik Statistika STIS. Sedang belajar menjadi data story teller

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengapa Pemenang Piala Dunia Sulit Diprediksi?

28 Juni 2018   07:22 Diperbarui: 28 Juni 2018   20:32 2844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data yang digunakan adalah hasil pertandingan Piala Dunia sebelumnya sepanjang 2002-2014 yang merupakan representasi performa tim dan informasi tambahan lainnya, seperti GDP per kapita, populasi, rangking FIFA, rata-rata umur pemain, jumlah pemain yang berlaga di Liga Champion, jumlah pemaian yang bermain di luar negeri, dan performa pelatih setiap negara peserta.

Mereka menyimpulkan bahwa Jerman bakal keluar sebagai juara dengan mengalahkan Brazil di partai final. Peluang Jerman bakal menang di laga pamungkas bahkan diperkirakan mencapai 64 persen.

Sumber: Andreas dkk.
Sumber: Andreas dkk.
Di atas kertas, Jerman memang lebih difavoritkan. Dalam sebuah publikasi bertajuk 'Investing and football', lembaga perbankan dan investasi multinasional Swiss, UBS, juga memprediksi bahwa Jerman bakal keluar sebagai juara berdasarkan hasil analisis 18 editor dan analis sepak bola serta 10.000 simulasi pertandingan.

Sumber: UBS
Sumber: UBS
Faktanya, Jerman secara mengejutkan tersingkir di babak penyisihan dan harus pulang lebih awal setelah ditumbangkan oleh Korea Selatan, tim yang justru sama sekali tidak diunggulkan, dua gol tanpa balas pula. Sebuah hasil pertandingan yang tentu saja sama sekali di luar plot cerita ideal.

Tumbangnya Sang Juara Bertahan memberi pelajaran berharga kepada kita bahwa memprediksi masa depan adalah pekerjaan yang tidak mudah, secanggih apa pun model yang digunakan. Terkait hal ini, statistikawan kenamaan George P. Box pernah menulis "The most that can be expected from any model is that it can supply a useful approximation to reality: All models are wrong; some models are useful."

Karena itu, tidak semua yang dikemas dengan model-model statistik canggih itu akurat, termasuk ramalan siapa yang bakal menjuarai Piala Dunia 2018. Dalam hal ini, yang bisa kita lakukan adalah menikmati setiap pertandingan sembari bersiap untuk setiap kejutan yang bakal terjadi. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun