Mohon tunggu...
Kadir Ruslan
Kadir Ruslan Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS di Badan Pusat Statistik. Mengajar di Politeknik Statistika STIS. Sedang belajar menjadi data story teller

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pekerja Perempuan Menerima Upah Lebih Rendah, Apakah Ada Indikasi Diskriminasi Gender?

25 Juni 2018   06:20 Diperbarui: 29 Juni 2018   08:36 4885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (thinkstock photos)

Komponen terjelaskan mengkuantifikasi kesenjangan upah yang disebabkan oleh perbedaan karekteristik antara pekerja perempuan dan laki-laki, seperti modal manusia (pendidikan dan pengalaman kerja), sosial-demografi, dan karakteristik pekerjaan. Sementara komponen tak terjelaskan mengkuantifikasi kesenjangan upah yang disebabkan oleh variabel yang tidak teramati salah satunya diskriminasi gender.

Penulis menemukan bahwa kontribusi bagian tak terjelaskan terhadap kesenjangan upah antara pekerja perempuan dan laki-laki mencapai sekitar 60 hingga 70 persen. Hal ini merupakan indikasi kuat bahwa pekerja perempuan di Tanah Air dihadapkan pada kondisi pengupahan yang tidak fair dan gender bias.

Karena itu, mengingat partisipasi kaum perempuan di pasar kerja yang sangat besar, hal ini sudah semestinya menjadi fokus perhatian pemerintah di bidang ketenagakerjaan. BPS mencatat sekitar sepuruh dari total jumlah angkatan kerja yang bekerja adalah perempuan. Jika kesenjangan upah antara pekerja perempuan dan laki-laki dapat dikurangi hal ini tentu bakal memberi kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun