Mohon tunggu...
kadek widiantana
kadek widiantana Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Bahasa dan Sastra Agama

Pengajar pada jurusan Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sastra Islam dalam Khazanah Sastra Bali (Sastra Mempersatukan Perbedaan)

17 Maret 2021   21:12 Diperbarui: 17 Maret 2021   21:16 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bali sangat kaya akan peninggalan-peninggalan berupa naskah lontar. Lontar tersebut ada yang tersimpan di lembaga resmi seperti Pusat Dokumentasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Gedong Kirtya, UPT Lontar Universitas Udayana dan lembaga resmi lainnya termasuk lontar koleksi masyarakat. 

Diantara banyaknya teks peninggalan lontar di Bali, ditemukan beberapa teks yang mengandung khazanah sastra yang berkaitan dengan agama Islam, diantaranya Teks Ana Kidung, Geguritan Amad Muhamad,  Seh Umbul Brahim (Kitap Tasaup Cara Bali), Sejarah Selam Ing Mekah, Jejaluk Selam ing Mekah, Geguritan Amad dan Geguritan Siti Badariah, dan lontar lainnya yang berisikan ajaran islam.  

Bertitik tolak dari beberapa teks susastra lontar di Bali yang berisikan ajaran-ajaran islam, sesungguhnya kita diajarkan untuk bisa bersatu di dalam dalam perbedaan. 

Bagaimana kemudian sastra pada jaman dahulu, mampu mempersatukan keyakinan yang berbeda. Ini bisa dkatakan sebagai momentum, karena kenyataanya sebuah karya sastra Bali yang biasanya berkaitan erat dengan budaya Hindu, namun ada pula berisikan ajaran islam. 

Dalam tulisan ini diambil contoh sebuah teks lontar geguritan krama selam. Teks geguritan krama selam menceritakan dua tokoh bersaudara yaitu kakaknya bernama I Wiradnyana dan adiknya bernama Wiracita. Dididiklah mereka berdua oleh seorang pendeta sakti. 

I Wiradnyane diajarkan akan sastra weda dan I wiracarita diajarkan akan kitab Kroan. Teks lontar krama selam diawali dengan tembang berupa pupuh sinom sebagai berikut :

Awighnamastu. Wnten mangkin kacarita, Purwa saking tatwa lwih,Papalihan bangsa Islam, tekning igama Bali,mimitanya ring nguni,wntn rko Rsi putus, ring Candamayu kalumbrah, pasraman Idan lwih,wekas wibuh antuk soroh sarwa skar.

Terjemahan :

Semoga tiada halangan. Ada sekarang diceritarakan, cerita masa lampau yang berasal dari ajaran yang luhur, asal muasal dari umat Islam dengan umat igama Bali, Perihalnya dahulu, konon ada seorang Resi sakti yang tinggal di daerah Gandamayu umum diceritakan, Asrama beliau indah dengan dihiasi aneka bunga.

Ajaran islam dimulai pada kisah perjalanan I Wiracarita yang berjumpa dengan Ida Pranda Resyamuka. I Wiracarita kemudian diajarkan akan bagaimana memeluk agama islam yang diceritakan lewat pupuh durma sebagai berikut :

Sapratingkah menyaluk gama Islam, Padinda ngandikain, tunggil mangkin kaku,ngurukang adi nyadat, nanging da buka adi,tandruh ring awak,watak paican widi.

Terjemahan :

Perihal menganut agama Islam, Pendeta memberitahu, "Baiklah sekarang kakanda, Mengajarkan adinda bersahadat, Tetapi janganlah adinda, Tidak percaya kepada diri sendiri, Menerima pemberian Tuhan.

Penggalan teks di atas merupakan awal dari percakapan ataupun ajaran tentang islam, yang dilanjutkan  dengan penggalan pupuh selanjutnya. Setelah beberapa bait pupuh durma, kemudian dilanjutkan dengan pupuh pangkur.

Tgs n limang pasal, sadat jati Mutawilah pangawit,kaping ron ditu nyaluk, awasitah adanya,kaping tiga Sadat Kirah wastanipun,akto rko kandanya,kaktk igaman suci.

Kn baan mrayogayang, pawtu ning sadat nto adi, di ngipk sirah ditu, Asardwa la hilllah, Hillla hulahilllah Allah iku, adama asrpin adam,mumin Sang Hyang twah absik.

Karya sastra lontar di Bali yang umumnya berupa karya susastra Hindu, namun di dalam lontar juga ditemukan khasanah sastra islam, mencirikan bagaimana kedekatan budaya yang ada pada kehidupan terdahulu, kita juga diajak untuk tidak mempermasalahkan perbedaan keyakinan yang ada, namun perbedaan yang ada itulah yang membuat bangsa semakin besar. Jika dikaitan dengan teks lontar ini, bagaimana sastra mampu mempersatukan perbedaan ajaran yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun