Jika penderita Avoidant personality disorder tidak segera ditangani, maka dapat meningkatkan gangguan psikologis lainnya seperti depresi, serangan panik hingga keinginan untuk bunuh diri. Oleh karena itu, penderita AVPD disarankan untuk berkonsultasi dalam penanganan pada ahli profesional psikolog maupun psikiater.
Dalam kondisi ini, penanganan yang dilakukan psikolog dan psikiater adalah psikoterapi, termasuk terapi perilaku kognitif. Seorang pasien akan dibimbing untuk mengubah pola pikir dan perilaku menjadi lebih positif.Â
Di samping psikoterapi, pasien AVPD juga akan mendapat obat-obatan berupa antidepresan dan pereda kecemasan. Namun, obat-obatan ini biasanya diberikan ketika pasien mengalami gangguan mental lain seperti depresi dan cemas berlebihan.
Untuk mendukung diri sendiri dalam berjuang dalam menyembuhkan gangguan AVPD, penderita dapat melakukan latihan relaksasi dan pengelolaan stres seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi kecemasan.Â
Untuk memperbaiki perilaku penghindaran yang intens dan ketakutan akan penolakan secara sosial, penderita AVPD dapat memulai untuk berinteraksi dengan orang-orang yang dipercaya dan memilih lingkungan yang aman guna membangun kembali hubungan sosial secara perlahan dan bertahap.
Nah, itulah gejala dan cara mengatasi Avoidant personality disorder yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika kamu merasa mengalami perilaku seperti ini, coba periksa dan berkonsultasi pada psikolog maupun psikiater. Namun, jika kamu bertemu seorang yang seperti ini maka dukunglah ia untuk bangkit dari ketakutannya. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H