Mohon tunggu...
Nayu Lydia
Nayu Lydia Mohon Tunggu... Freelancer - A Sculptor and Freelance Writer

Traveling, eating, drawing and writing. Find me on Instagram @nayu_lydia

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengenal Parallel Parenting dan Cara Menjalankannya

31 Januari 2024   20:59 Diperbarui: 31 Januari 2024   20:59 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perceraian orang tua bukanlah hal yang mudah bagi seorang anak. Pasca perceraian, akan ada banyak hal yang berubah tak terkecuali bagi kehidupan sang anak.

Akan ada fase adaptasi dengan keluarga mereka, dimana mereka harus memulai sesuatu yang baru dan mungkin awalnya akan terasa sulit. Namun, bagaimanapun juga meski telah bercerai, sepasang mantan suami istri tak akan lepas dari anak-anak mereka. Salah satunya ialah dalam membesarkannya.

Tak sedikit seorang anak yang mengalami gangguan mental akibat perceraian kedua orang tua. Maka dari itu, untuk mencegah hal tersebut terjadi orang tua perlu kompak dalam menentukan pola asuh untuk anak-anaknya.

Ada sebuah istilah yang bernama parallel parenting untuk menyebut pola asuh pasca orang tua bercerai. Melansir dari Very Well Family, parallel parenting adalah metode pola asuh orang tua yang dilakukan pasca bercerai dengan merencanakan pengasuhan secara tertulis. Metode ini memungkinkan anak untuk tetap menghabiskan waktu bersama orang tua mereka meski keduanya telah berpisah.

Berikut tips melakukan parallel parenting yang bisa ayah dan bunda coba.

1. Menyusun rencana pengasuhan
Salah satu cara untuk melakukan parallel parenting adalah menyusun rencana pengasuhan bersama mantan pasangan. Dokumen tertulis pada rencana pengasuhan yakni mengenai pola asuh dalam membesarkan anak secara terpisah.

Rencana tersebut meliputi jadwal penjemputan anak, kebutuhan sekolah mereka, liburan hingga kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama orang tuanya.

2. Menjadi lebih spesifik
Menentukan pergantian pengasuhan terkadang tidaklah mudah. Namun, dalam melakukan parallel parenting orang tua harus lebih spesifik dalam menyusun rencana pergantian pengasuhan.

Misalnya, menentukan kapan dan dimana untuk menghabisi quality time bersama anak-anak. Memperinci bergantian untuk mendampingi anak pada acara tertentu di sekolah dan kebutuhan lainnya. Hal ini untuk mendukung agar anak tetap mendapat perhatian penuh dari orang tua dan tidak merasa kehilangan peran orang tua di dalam hidup mereka.

Diungkapkan pula, dalam Australian Family Lawyers, komunikasi kedua orang tua dalam menjalani parallel parenting sangatlah penting dan dapat dilakukan dengan menyusun jadwal kalender interaktif. Cara ini diupayakan agar metode parallel parenting dapat berjalan dengan baik. 

3. Menentukan cara pengambilan keputusan
Tips yang terakhir dan tak kalah penting adalah cara pengambilan keputusan terkait masa depan anak. Dalam pengambilan keputusan, sebaiknya orang tua mengesampingkan ego untuk menghindari terjadinya konflik.

Tetap fokus pada tujuan utama, yaitu masa depan yang terbaik untuk anak. Dibutuhkan kedewasaan dan juga kebijakan untuk mencapai kesepakatan bersama.

Nah, itulah tips dalam menjalankan parallel parenting agar tumbuh kembang anak tidak terganggu dan tetap merasakan kehadiran orang tua dalam hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun