Mohon tunggu...
Nayu Lydia
Nayu Lydia Mohon Tunggu... Freelancer - A Sculptor and Freelance Writer

Traveling, eating, drawing and writing. Find me on Instagram @nayu_lydia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Body Dysmorphic yang Dialami Megan Fox

6 Juni 2023   12:33 Diperbarui: 6 Juni 2023   12:36 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram/@meganfox

Bagi sebagian besar orang, terutama wanita penampilan adalah hal utama yang harus diperhatikan. Pasalnya, penampilan menunjang kepercayaan diri seseorang. Jika mereka sudah puas dengan penampilan mereka, maka kepercayaan diri pun akan merekah. 

Tetapi, ada saja orang yang masih merasa kurang bahkan tidak puas dengan penampilan diri sendiri hingga melakukan sesuatu yang ekstrem. Salah satunya seperti operasi plastik. 

Baru-baru ini aktris cantik Megan Fox mengejutkan publik atas pengakuan dirinya yang mengalami Body Dysmorphic Disorder (BDD). 

Dalam sebuah wawancara bersama Sports Illustrated Swimsuit 2023. Megan mengatakan, "Saya menderita dysmorphic tubuh. Saya tidak pernah melihat diri saya seperti orang lain melihat saya. Tidak pernah ada titik dalam hidup saya dimana saya mencintai tubuh saya," Akunya. 

Megan mengakui bahwa ia kerap merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya, terlebih saat bercermin. Ia merasa tidak percaya diri. 

Lalu, apa sih Body Dysmorphic Disorder?

Mengutip dari alodokter.com Gangguan dismorfik tubuh atau body dysmorphic disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan gejala berupa rasa cemas berlebihan terhadap kelemahan atau kekurangan dari penampilan fisik diri sendiri. 

Orang yang mengalami gangguan ini sering memeriksa penampilan mereka di cermin dan sibuk membandingkan penampilannya dengan orang lain. 

Penderita BDD tidak akan pernah merasa puas dengan penampilannya dan terobsesi untuk memperbaiki kekurangan yang sebenarnya tak nampak jika dilihat orang lain. 

Penyebab

Meski belum diketahui secara spesifik penyebab kecemasan yang muncul dari gangguan Body Dysmorphic ini. Namun, para ahli mengatakan bahwa gangguan tersebut biasanya muncul ketika remaja yaitu masa yang sulit dengan adanya perubahan dalam penampilan fisik.

Mengutip dari CNNIndonesia.com, penyebab BDD berkaitan dengan rasa rendah diri. Seperti bullying, trauma masa kecil dan riwayat keluarga. 

Gejala

Gejala dari BDD pun beragam. Orang yang mengalami ini meyakini ada cacat di tubuhnya sehingga selalu merasa insecure. 

Ia juga kerap membandingkan diri dengan orang lain, tak hanya itu ia bahkan bersolek berlebihan dan mencari perawatan medis mahal untuk menutupi kekurangannya. Ia juga cenderung menghindari aktivitas maupun situasi sosial. 

BDD juga berdampak pada tekanan dalam kehidupan sosial, pekerjaan hingga asmara. 

Penanganan Body Dysmorphic Disorder

Mengutip dari health.detik.com BDD dapat diobati, meskipun tidak dapat disembuhkan. Penanganan ini dilakukan dengan kombinasi antara terapi perilaku kognitif dan pemberian obat-obatan. 

Hal itu bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara perilaku dan perasaan. Melalui terapi, pasien diharapkan dapat mengembangkan kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang dialami. Seperti mengidentifikasi apa yang dipikirkan dan untuk menantang distorsi dalam pemikiran mereka. 

Itulah penjelasan mengenai Body Dysmorphic Disorder yang dirangkum dari beberapa sumber. Sejatinya penampilan bukan satu-satunya cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Menjadi orang yang rendah hati dan bersyukur atas apa yang dimiliki juga merupakan cara untuk percaya diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun