Mohon tunggu...
Nayu Lydia
Nayu Lydia Mohon Tunggu... Freelancer - A Sculptor and Freelance Writer

Traveling, eating, drawing and writing. Find me on Instagram @nayu_lydia

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengenal Sleep Training, Gaya Parenting yang Dilakukan Nikita Willy pada Baby Issa

27 Mei 2023   08:12 Diperbarui: 27 Mei 2023   14:43 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam suatu acara bincang-bincang, artis dan pesinetron cantik Nikita Willy menceritakan gaya pengasuhan yang diterapkan oleh dirinya, salah satunya metode sleep training. 

Nikita mengatakan, ia baru mengetahui sleep training saat baby Issa berumur 10 bulan dan sekarang si kecil sudah punya jadwal rutin sehingga Nikita lebih bisa menikmati quality time bersama suami. 

Pembahasan yang ramai di sosial media ini menyita perhatian publik, lalu apa sih sleep training dan bagaimana menerapkannya? 

Apa itu sleep training? 

Sleep training atau latihan tidur adalah sebuah metode pelatihan bayi agar bisa tidur sendiri dengan tenang dan tanpa bantuan sehingga ia bisa mempunyai kualitas tidur yang baik. Bahkan saat ia terbangun di tengah-tengah tidurnya ia akan menenangkan diri dan tertidur kembali. Hal ini juga meminimalisir tangisan si kecil lho. 

Praktik sleep training sudah tak asing lagi di dunia Barat. Penerapan metode ini tak hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga pada orang tua. Seperti menghindarkan bayi dari insomnia pediatrik dan meminimalisir terjadinya masalah mental pada orang tua seperti stres, baby blues hingga kesehatan fisik yang buruk. 

Kapan waktu tepat melakukannya? 

Umumnya sleep training sudah bisa dilakukan pada bayi berusia 4-6 bulan. Dan usia 6 bulan disepakati sebagai usia yang baik untuk memulai sleep training karena pada usia tersebut fisik bayi sudah lebih kuat untuk dapat tidur 6 hingga 8 jam pada malam hari tanpa diselingi makan dan dampingan orang tua. 

Metode dan cara melakukannya

1. Cry itu out (CIO) 

Penerapan metode ini melalui rutinitas sebelum tidur seperti memberi ciuman, berpelukan kemudian meninggalkan ruangan. Saat bayi menangis ditinggal sendirian, bunda tidak perlu merespon dan pada akhirnya bayi akan lelah menangis lalu menenangkan diri untuk tidur. 

Meski sebagian besar orang tua akan merasa tidak nyaman saat si kecil ditinggal sendirian dan khawatir akan meningkatkan stres bahkan trauma pada si kecil. Namun kekhawatiran itu dipatahkan oleh orang tua yang mendukung metode CIO bahwa metode ini efektif dengan memungkinkan bayi tidur sendiri hanya dalam kurun waktu beberapa hari saja. 

2. Pick up, put down

Metode yang satu ini dinilai paling mudah dilakukan orang tua namun membutuhkan kesabaran dan juga membutuhkan cukup banyak waktu untuk mendapatkan hasil. 

Penerapannya adalah dengan memberikan kenyamanan fisik secara langsung pada bayi. Ketika bayi mulai rewel, maka masuklah ke dalam kamar kemudian gendong bayi, tenangkan hingga benar-benar tenang lalu tidurkan kembali ke dalam boks bayi dan tinggalkan ruangan. 

3. The Wafe

Untuk bunda yang memiliki bayi usia 9 bulan dan ingin menerapkan sleep training bisa menggunakan metode ini. Biasanya bayi yang berusia 9 bulan atau lebih akan merasa tidak nyaman saat orang tua tidak berada di dekatnya. 

Cara menerapkannya dengan lakukan rutinitas waktu tidur, saat bayi menangis ketika ditinggalkan maka masuklah kembali ke dalam kamar setelah 5 menit. Lalu bunda mengucapkan sebuah mantra khusus untuk menanamkannya pada pikiran bayi seperti, "Bunda sayang kamu, Bunda ada disini. Adik pasti bisa tidur sendiri."

Jika bayi masih menangis, lakukan pengecekan beberapa kali selama 10 detik dengan mantra yang sama, tanpa menggendong maupun membuat keributan. Metode ini bertujuan untuk meyakinkan si kecil bahwa ibu mereka ada bersamanya.

4. Ferber

Metode ini hampir sama dengan The Wave yang mana menempatkan bayi yang sudah lelah namun masih terjaga di dalam boks tidur, kemudian ucapkan selamat tidur dan tinggalkan kamar. 

Bunda dapat masuk kembali dan memeriksa bayi pada interval yang ditentukan, seperti pada 3, 5, 10 menit kemudian dan seterusnya. Namun bunda tak boleh terlalu lama di ruangan maupun menggendongnya. Cukup katakan mantra ajaib seperti yang biasa dikatakan pada si kecil. 

Hal ini bertujuan untuk memberikan pengertian si kecil bahwa ibunya selalu ada dan mendukungnya serta membuatnya merasa tenang dan aman. 

5. The chair

Metode ini melibatkan kursi di sebelah bok tidur dalam melakukan sleep training. Setelah bunda meletakkan bayi di dalam boks tidur, duduklah di kursi sebelahnya temani si kecil beberapa saat hingga tertidur, lalu tinggalkan ruangan. 

Jika si kecil menangis, kembalilah sejenak duduk di kursi terdekat. Lakukan perubahan sedikit demi sedikit. Setiap beberapa malam, jauhkan jarak kursi bunda pada boks sampai bunda keluar dari kamarnya. 

Tips melakukan sleep training

  • Penerapan metode sleep training tidak sekali berhasil. Bunda bisa mencoba metode lain sampai menemukan metode yang paling cocok untuk si kecil. 
  • Pilih waktu yang tepat untuk memulai sleep training. Misalnya pada kondisi bayi yang sehat. 
  • Setting rutinitas yang konsisten, terapkan selama 35-40 menit sebelum tidur agar bayi memahami transisi bahwa sudah saatnya ia siap untuk tidur. 
  • Letakkan si kecil dalam boks tidur ketika sudah mengantuk namun belum terlelap. Bunda tak perlu merespon tangisan bayi, selama ia berada di tempat yang aman bunda tak perlu mengkhawatirkan tangisan bayi. 
  • Yakin pada diri bunda dan si kecil dalam menjalani sleep training dengan baik. Kepercayaan tersebut dapat menular pada di kecil.
  • Ciptakan tempat tidur yang nyaman. Posisikan bayi tidur telentang, jangan tutupi dengan selimut. Singkirkan juga mainan maupun benda yang dapat membahayakan seperti menindih atau membuat bayi tersedak. 

Sleep training pada umumnya memerlukan waktu 3 hingga 4 malam. Tetapi, sebagian bayi bisa saja memerlukan satu malam hingga dua minggu tergantung metode yang dipilih. 

Lakukan dengan konsisten dan sabar. Beri waktu seminggu sampai bayi merasa terbiasa. Jika tak ada kemajuan, bunda bisa mencoba metode lain yang mungkin lebih mudah dan cocok untuk si kecil. Selamat mencoba. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun