Konseling pra-nikah mungkin masih terdengar asing di telinga beberapa calon pengantin. Namun ternyata konseling pra-nikah berperan besar dalam membangun dunia pernikahan yang sehat dan terbukti dapat menekan angka perceraian.Â
Konseling pra-nikah adalah bimbingan yang diberikan seorang konselor sebagai bekal bagi pasangan yang akan memasuki jenjang pernikahan. Tujuan dari konseling pra-nikah ini agar dapat membantu para calon pengantin untuk memiliki hubungan pernikahan yang sehat, kuat dan ideal.Â
Konseling ini membantu kamu dan pasangan untuk mempersiapkan mindset yang tepat didukung kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab dalam membina pernikahan. Pasangan yang mengikuti konseling pra-nikah akan lebih siap dalam menghadapi setiap tantangan yang muncul dalam bahtera rumah tangga.Â
Berikut alasan penting melakukan konseling pra-nikah bagi calon pengantin.Â
1. Belajar mengenal diri dan pasangan dengan lebih baik
Kelas pernikahan dapat membantu kita mengenal diri sendiri dan pasangan dengan lebih baik. Pengenalan diri yang baik merupakan hal yang penting untuk membangun pernikahan yang sehat.
Dengan melakukan konseling, membuat kita menyadari akan masalah diri sendiri yang mungkin selama ini terabaikan atau sulit untuk dikomunikasikan dengan pasangan sehingga membantu kita mengatasi personal baggage sekaligus membereskan masalah diri dengan pasangan sebelum menikah.
Terapi ini memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mengeksplor hal-hal yang belum terpikirkan sebelumnya. Seperti membicarakan trauma masa lalu, ekspektasi pribadi, kesehatan finansial hingga pembahasan seks secara terbuka.Â
Dengan adanya konselor, kamu akan lebih mudah membahas hal-hal yang mengganjal di hati sekaligus mendapat solusi tepatnya. Yang terpenting, konseling pra-nikah membantu pasangan untuk lebih saling memahami sehingga dapat mencegah perceraian.Â
2. Meminimalisir masalah dalam pernikahan
Dengan mengikuti kelas ini, kita dapat mendeteksi potensi problem apa saja yang kemungkinan dapat timbul setelah menikah dan mencegahnya sebelum masalah muncul di permukaan.
Di sesi ini pasangan berkesempatan berdiskusi sehat tentang hal-hal yang sering menjadi bahan pertengkaran dan membantu pasangan menghadapi topik yang sebelumnya tidak terpikir saat sepakat untuk menikah. Misalnya, seperti perbedaan gaya parenting nantinya, ikut campur orang tua, kondisi keuangan hingga hal-hal serius yang berpengaruh terhadap identitas masing-masing pasangan. Dengan adanya keterbukaan satu sama lain ini akan meminimalisir masalah dalam pernikahan.Â
3. Mencegah perceraian
Tidak ada pernikahan yang bebas dari masalah, setiap kehidupan tidak akan melalui jalan yang mulus-mulus saja, ada kalanya berkelok bahkan terjal. Sama halnya seperti pernikahan, melalui konseling kita akan belajar cara berkompromi yang sehat dan saling bekerja sama untuk membangun hubungan yang sehat dan kebahagiaan jangka panjang.Â
Salah satu problem terbesar yang memicu perceraian adalah kondisi finansial dan di konseling ini akan secara merinci membahas biaya pernikahan, cara mengelola keuangan pasca menikah hingga rencana jangka panjang lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik finansial dengan pasangan di masa mendatang.Â
Sebuah studi membuktikan sebesar 30% pasangan akan mengabaikan ide perceraian dan resiko perceraian turun hingga 20% melalui konseling pra-nikah yang dilakukan. Dengan statistik yang meyakinkan ini, ada baiknya calon pengantin mempertimbangkan untuk mengikuti konseling pra-nikah sebelum menikah. Hal ini diupayakan untuk membantu menyelesaikan berbagai problema dunia pernikahan. Apakah kamu dan pasangan sudah mempertimbangkan untuk melakukan konseling pra-nikah?Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI