Hindu adalah agama universal dan ajarannya mencakup semua kehidupan, baik mikrokosmos maupun makrokosmos. Hal ini disikapi dengan adanya konsep ketuhanan yang saguna, yaitu tuhan yang memiliki sifat, dan nirguna tuhan tyang tidak memiliki sifat. Hal ini jarang terlihat pada agama-agama lain, yang bahkan melarang menyamakan Tuhan dengan ciptaannya, menunjukkan bahwa Hindu adalah agama yang fleksibel dan universal, tidak hanya diperbolehkan untuk mengekspresikan Tuhan seperti yang diinginkan umat Hindu, sesuai dengan kebutuhan agama yang paling mulia dan terbaik. , indah , sehingga yang berpenampilan sangar memudahkan manusia untuk mendekati Tuhan.
Ketuhanan dalam agama Hindu, juga dikenal sebagai Brahma Vidya, yakni konsep dalam agama Hindu tentang Tuhan. Pada dasarnya, agama Hindu adalah agama politeistik, artinya banyak dewa dan dewi yang disembah dalam agama ini. Namun, dalam agama Hindu, Tuhan dianggap sebagai satu dan disebut Brahman. Brahman dianggap sebagai prinsip yang meliputi segala sesuatu di dunia, termasuk kehidupan manusia. Brahman diyakini sebagai sumber dari semua kehidupan dan keberadaan, dan keberadaannya juga dipahami sebagai abadi dan tidak berawal. Dalam agama Hindu, Tuhan atau Brahman dipahami dalam berbagai bentuk yang dikenal sebagai aspek ketuhanan (Brahman).
Masing-masing aspek ketuhanan ini memiliki kualitas dan ciri-ciri yang berbeda yang memungkinkan umat Hindu untuk memilih dan mengembangkan hubungan pribadi dengan Tuhan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Konsep Brahma Vidya dalam agama Hindu juga menekankan pentingnya pengetahuan spiritual dan pengembangan kesadaran diri sebagai sarana untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan atau Brahman. Pengetahuan spiritual ini dapat diperoleh melalui berbagai cara seperti meditasi, yoga, dan praktik keagamaan lainnya.
Dalam praktik keagamaan Hindu, umat juga menyembah dan berkorban kepada berbagai dewa dan dewi sebagai penghormatan dan penghargaan atas kekuasaan dan keberadaan Tuhan yang ada di mana-mana. Namun pada akhirnya, tujuan utama dari ajaran Brahma Vidya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan atau Brahman dan untuk mendapatkan tingkat kesadaran diri yang lebih tinggi untuk mencapai kesatuan dengan-Nya.
Dalam literatur Sansekerta dan berbagai kitab suci Hindu, pengetahuan mengenai Tuhan disebut Brahmavidya atau Brahma Tattwa jnana. Memahami mengenai Tuhan adalah yang paling penting dan diperlukan, karena mengenal Tuhan secara tepat dan baik dijelaskan sebagai jalan yang dapat membawa manusia pada jalan kesempurnaan menuju moksa atau nirwana. Selanjutnya surga dan neraka, moksa dan samsara memiliki makna dan hubungan yang sangat erat dengan ajaran Tuhan, baik dari segi pemahaman maupun pengamalannya.
Secara etimologis, kata Brahmavidya terdiri dari kata Brahma yang berarti dewa, dan kata vidya yang berarti pengetahuan. Brahmavidya artinya mengenal Tuhan. Kita juga mengenal istilah teologi yang berasal dari bahasa Yunani theos yang berarti Tuhan, dan logos yang berarti pengetahuan. Teologi berarti mengenal Tuhan.Â
Jadi Brahmavidya identik dengan teologi. Tema utama yang dibahas dalam Brahmavidya adalah konsep Hindu tentang Tuhan dalam segala aspeknya, termasuk manusia dan alam semesta. Cara terbaik untuk mempelajari Tuhan adalah dengan mempelajari tulisan suci-Nya. Sumber utama ajaran Hindu adalah kitab suci Veda, baik Weda sruti maupun Weda smerti.
Brahma Vidya merupakan ajaran tentang brahman yaitu Makhluk Tertinggi yang abadi, tidak terbatas dan tidak bergantung pada segalanya. Brahmana diyakini sebagai sumber dari seluruh alam semesta. Konsep ini dikenal dalam agama Hindu sebagai "Advaita Vedanta" atau "non-dualisme". Menurut pandangan ini, segala sesuatu di alam semesta tidak dapat dipisahkan dari Brahman. Terdapat dua aspek utama yang dimiliki brahman yaitu Nirguna Brahman yang masih dalam aspek ketuhanan yang dikatakan lebih rendah dari Saguna Brahman yang disebut Atman. Â
Dalam Veda dan cabang-cabangnya seperti kitab Itihasa, Purana dan Agama dan Dasana, Tuhan Yang Maha Esa disebut dengan berbagai nama. Kita dapat menemukan penyebutan Brahma Sahasranama, Wisnu Sahasranama, Shiva Sahasranama, yang berarti Brahma dengan seribu nama, Wisnu dengan seribu nama, Siwa dengan seribu nama, walaupun disebut dengan seribu nama, pada kenyataannya Tuhan itu tetap satu. seperti yang dijelaskan dalam Sloka berikut.
Reg. Weda I. 164. 46.
"Indram mitram warunam agnim ahum atho Diwyah sa saparno garutman, ekam sadwipra Bahudha wadantyygnin yaman matariswanam ahuh "
Artinya:
Mereka menyebut indra, mitra, waruna, agni dan dia yang bercahaya yaitu garutman yang bersayap elok, Yang Maha Esa itu oleh orang-orang bijaksana menyebutnya dengan banyak nama seperti Agni, Yama dan Matariswan.
Yajur Weda XXXII. 1.
"Tad eva agnis tad vayus tad u candramah tad eva surya tad Brahma ta apah casa praja patih"
Artinya:
Agni hanyalah itu, Aditya hanyalah itu, Wayu hanyalah itu, apah adalah itu, prajapatih adalah itu. Apabila kita memperhatikan dengan saksama sloka-sloka tadi tampaklah dengan jelas pertama Tuhan Yang Maha Esa disebut dengan banyak nama. Berbagai gelar diberikan kepadanya, kemudian pada sloka kedua tampak seakan-akan dalam ajaran Hindu atau dalam Weda yang dipuja adalah kekuatan alam. Tampak juga bahwa nama yang banyak itu sesungguhnya adalah tunggal sebagai dinyatakan Agni adalah itu, Aditya adalah itu, Wayu adalah itu, dan seterusnya, yang menunjukkan bahwa nama Agni, Aditya, Wayu dan sebagainya pada hakikatnya adalah itu yang tunggal
Reg Weda III. 55. 1
"Maha dewanam asuratwam ekam"
Artinya:
"Tuhan yang Maha Esa adalah Maha Besar dari segala yang ada."
Selain itu, agama Hindu memiliki banyak dewa dan dewi yang disembah sebagai manifestasi dari Brahman. Setiap dewa atau dewi dipandang sebagai aspek yang berbeda dari makhluk tertinggi yang tak terbatas ini. Hal ini membuat umat Hindu percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta ini suci dan patut dihormati. Konsep Tuhan Hindu juga terkait dengan konsep karma dan reinkarnasi, di mana tindakan manusia mempengaruhi kehidupan masa depan mereka. Pada akhirnya, tujuan akhir agama Hindu adalah untuk mencapai moksha, atau pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian, dan bergabung dengan Brahman yang tak terbatas. Untuk mencapai pembebasan ini, agama Hindu sangat menekankan praktik spiritual, termasuk meditasi, doa, puja (ritual ibadah) dan yoga. Selain itu, agama Hindu juga mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang penting seperti ahimsa (tanpa kekerasan), karma positif, cinta kasih dan pengabdian. Secara umum, konsep ketuhanan dalam agama Hindu sangat luas dan kompleks dan terus menjadi bahan perdebatan dan penelitian di kalangan masyarakat Hindu dan akademisi.
Nirguna Brahman juga disebut Para Brahman atau Brahman tertinggi yang bebas dari segala perilaku atau tindakan. Saguna Brahman adalah Brahman yang dipengaruhi Maya, juga disebut Para Brahman atau Sada Siva. Dalam hal ini dikenal banyak nama dewa, seperti Brahma sebagai aspek penciptaan (utphatti), Visnu sebagai aspek pelestarian (sthiti). ) dan Siwa atau Rudra aspek peleburan (Pralina). Ia menjadi objek pemujaan yang ditempatkan di Padmasana saat orang-orang memujanya. Itu adalah sumber dari semua yang ada, ada di mana-mana dan mencakup segalanya.Â
Saguna Brahman adalah Brahman yang dipengaruhi Maya, juga disebut Para Brahman atau Sada Siva. Dalam hal ini dikenal banyak nama dewa, seperti Brahma sebagai aspek penciptaan (utphatti), Visnu sebagai aspek pelestarian (sthiti). ) dan Siwa atau Rudra aspek peleburan (Pralina). Ia menjadi objek pemujaan yang ditempatkan di Padmasana saat orang-orang memujanya. Itu adalah sumber dari semua yang ada, ada di mana-mana dan mencakup segalanya. Masih dalam aspek ketuhanan, tetapi dinyatakan lebih rendah dari Saguna Brahman, disebut Atman, Brahman dikendalikan oleh pengaruh Maya. Jadi lupakan kebenaran sampai Anda terhanyut ke dalam lingkaran kelahiran berulang. Setelah Atman mencapai kesadaran Brahman, ia dapat kembali menyatu menjadi Brahman.
Kesimpulannya adalah Brahmavidya adalah ilmu tentang Tuhan dalam agama Hindu, memahami Tuhan itu penting dan perlu karena mengenal Tuhan dengan baik dan benar dapat mengantarkan pada jalan kesempurnaan menuju Moksha. Pada dasarnya Veda mengajarkan bahwa Tuhan adalah Tuhan, tetapi Tuhan dikenal dengan banyak nama dewa. Upanishad mengajarkan tentang dua aspek Tuhan yaitu Nirguna Brahman dan Saguna Brahman. Nirguna Brahman juga disebut Para Brahman atau Brahman tertinggi yang bebas dari segala perilaku atau tindakan. Itu di luar jangkauan pikiran manusia dan karena itu disebut Brahman transendental.
Dalam agama hindu Brahma Vidya merupakan salah satu imlu yang mempelajari mengenai ketuhanan, yang dimana memahami Tuhan itu penting dan perlu karena mengenal Tuhan dengan baik dan benar dapat mengantarkan pada jalan kesempurnaan menuju Moksha. Pada dasarnya Veda mengajarkan bahwa Tuhan adalah Tuhan, tetapi Tuhan dikenal dengan banyak nama dewa. Upanishad mengajarkan tentang dua aspek Tuhan yaitu Nirguna Brahman dan Saguna Brahman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI