MAKNA HARI RAYA KUNINGAN DI BALI
Hari Raya Kuningan merupakan salah satu perayaan agama Hindu yang paling penting di Bali. Hari Raya Kuningan adalah hari raya umat Hindu di Bali yang merupakan bagian dari rangkaian hari raya Galungan. Hari raya ini merupakan tanda bahwa umat Hindu di Bali telah mengakomodasi budaya Hindu dengan kebudayaan lokal, yang menghasilkan bentuk pemujaan yang berbeda-beda. Hari raya Kuningan adalah hari raya yang diperingati oleh umat Hindu dan dilakukan pada hari ke-10 setelah hari raya Galungan pada tiap enam bulan Bali atau 210 hari sekali sesuai dengan penanggalan Bali.
Selama perayaan Hari Raya Kuningan, masyarakat Bali melakukan beberapa upacara penting. Salah satunya adalah upacara "penyucian" di pura-pura, yang melibatkan pembersihan dan penyejajaran energi spiritual. Selain itu, ada juga upacara "tumpek wariga" di mana masyarakat Bali memberikan persembahan kepada Dewa dan roh leluhur mereka. Tarian-tarian tradisional juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini, seperti tari Baris dan tari Rejang.
Hari Raya Kuningan merupakan hari raya yang memiliki makna kebahagiaan, keberhasilan, dan kesejahtraan. Warna kuning yang identik dengan hari raya Kuningan memiliki makna kebahagiaan, keberhasilan, dan kesejahtraan Hari raya ini juga merupakan tanda bahawa umat Hindu di Bali telah memelihara dan mengakomodasi budaya Hindu dengan kebudayaan lokal, yang menghasilkan bentuk pemujaan yang berbeda-beda
Perayaan Hari Raya Kuningan memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Bali. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan Dewa, perayaan ini juga merupakan momen untuk memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan antar anggota masyarakat. Perayaan ini mengajarkan nilai-nilai seperti rasa syukur, kesederhanaan, dan kesadaran spiritual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H