Sejak lama, saya bertekad jika punya anak, sebisa mungkin saya akan memasak sendiri semua makanan yang ia makan. Minimal, saya menghindari segala makanan instan untuk diberikan ke si kecil selama mungkin. Masa-masa bayi terutama. Saya sadar kalau si kecil sudah masuk sekolah, ia akan mulai terpapar jajanan yang instan atau penuh dengan MSG.
Anak saya kini sudah usia 10 bulan. Sejak mulai MPASI di usia 6 bulan sampai sekarang, selalu makan makanan yang saya persiapkan sendiri. Berhubung kerja, saya biasanya menyiapkan bahan-bahan, ibu saya yang bantu mengasuh, tinggal cemplung-cemplung atau kukus, dan disaring.
Nah, berhubung sudah 10 tahun dan giginya sudah ada 8, anak saya pun sudah siap makan makanan yang teksturnya kasar seperti nasi tim. Memang, sejak mulai MPASI, saya selalu berikan makanan dengan tekstur kental seperti yoghurt (sesuai saran dokter laktasi). Plus, di usia 9 bulan sebenarnya sudah bisa diperkenalkan bumbu-bumbu dan bawang.
Hari Minggu kemarin jadi eksperimen pertama saya. Tema Italia saya ambil, walau Italia jadi-jadian. Tapi bolehlah, he-he. Bahan utamanya khas Italia: tomat, pasta, oregano.
Bahan yang dipersiapkan adalah bawang putih dan bawang bombay yang dicincang halus. Bahan lainnya adalah makaroni, tomat yang sudah dikupas kulitnya dan dibuang bijinya, dan labu kuning yang dicincang kecil-kecil. Juga parutan keju cheddar.
Lalu daging sapi bagian has dalam, saya pukul-pukul sampai empuk dan urat-uratnya saya buang. Daging sapi kemudian saya hancurkan dengan blender supaya bertekstur jadi daging sapi giling. Bagusnya sih pakai food processor, tetapi berhubung tidak punya, saya pakai blender. Supaya mudah jalannya, daging saya berikan sedikit minyak kelapa. Sedikit saja, supaya mulus jalan pisau blender.
Saatnya memasak. Tumis bawang putih dan bawang bombai dengan unsalted butter. Setelah harum, masukan daging sapi. Aduk sambil ditekan-tekan supaya daging benar-benar hancur. Lalu tambahkan tomat dan labu. Sambil terus ditekan-tekan supaya tomat larut. Bagusnya ditambahkan kaldu buatan sendiri, tetapi berhubung stok kaldu ternyata habis, saya pakai air sedikit saja. Taburkan keju dan sedikit sekali oregano bubuk. Lalu tunggu sampai mengental.
Sementara itu, rebus air dan masukan makaroni. Jangan lupa tambahkan sedikit saja minyak, saya gunakan minyak kelapa. Minyak berfungsi agar makaroni tidak lengket. Sengaja makaroni saya rebus melewati al dente, agar lembut saat digigit si kecil. Lalu makaroni yang sudah jadi, saya blender kasar dengan food processor untuk bayi.
Nah, saus tomat daging yang sudah jadi tinggal dicampur ke makaroni. Bagaimana reaksi anak saya? Ternyata dia doyan! Hanya dalam waktu 15 menit, seporsi makaroni saus tomat daging pun ludes. Satu porsinya sekitar 8 sdm (harusnya 10 sdm sesuai umurnya). Eksperimen selanjutnya adalah tema kuliner Indonesia.
Resep takaran:
- Unsalted butter (setengah sdt)